
Surabaya (Trigger.id) – Kita semua tahu seperti apa postur tubuh yang baik — punggung tegak, bahu rileks, dan kepala sejajar dengan tulang belakang. Namun, di tengah kebiasaan bekerja lama di depan komputer atau menatap ponsel berjam-jam, banyak orang tanpa sadar membungkuk.
Padahal, postur tubuh yang buruk (poor posture) tidak hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius jika dibiarkan.
Dampak Medis dari Postur Tubuh yang Buruk
Menurut Karena Wu, PT, DPT, FAAOMPT, fisioterapis sekaligus pemilik ActiveCare Physical Therapy di New York, kebiasaan duduk atau berdiri dengan postur yang salah dapat menyebabkan berbagai keluhan seperti:
- Nyeri punggung dan leher kronis akibat tekanan berlebih pada tulang belakang.
- Sakit kepala tegang (tension headache) karena otot leher dan bahu terus menegang.
- Gangguan pernapasan, sebab posisi bungkuk membuat paru-paru tidak bisa mengembang dengan optimal.
- Masalah pencernaan, akibat tekanan pada organ perut yang menghambat kerja sistem pencernaan.
- Degenerasi sendi lebih cepat, terutama di area tulang belakang, bahu, dan pinggul.
Penelitian dalam Journal of Physical Therapy Science (2021) menunjukkan bahwa postur kepala ke depan (forward head posture) dapat meningkatkan tekanan pada tulang leher hingga lima kali lipat dibanding posisi netral.
Posture Corrector, Solusi Awal Perbaikan Postur
Untuk memperbaiki cara duduk atau berdiri, posture corrector dapat menjadi solusi awal yang efektif.
Alat ini bekerja dengan dua mekanisme utama:
- Meningkatkan kesadaran tubuh (body awareness) agar Anda sadar saat mulai membungkuk.
- Mengarahkan otot dan tulang belakang agar kembali ke posisi ideal sehingga membantu tubuh membentuk kebiasaan postur yang lebih sehat.
Namun, ahli terapi fisik menekankan bahwa posture corrector tidak boleh digunakan terus-menerus. Tujuan utamanya adalah melatih tubuh agar bisa mempertahankan postur baik tanpa bantuan alat.
Pengujian 8 Posture Corrector Terbaik
Untuk menentukan produk terbaik, tim penguji mencoba lebih dari 20 posture corrector populer yang tersedia di pasaran.
Setiap produk dinilai berdasarkan empat aspek utama:
- Efektivitas koreksi postur
- Kenyamanan penggunaan
- Fleksibilitas dan kemudahan penyesuaian
- Kualitas bahan dan nilai harga (value for money)
Selain itu, hasil pengujian juga dikonsultasikan dengan fisioterapis dan chiropractor untuk memastikan setiap produk aman dan sesuai dengan prinsip biomekanika tubuh manusia.
Saran dari Ahli
“Posture corrector bisa sangat membantu, terutama bagi mereka yang duduk lama di depan komputer. Tapi hasilnya akan jauh lebih maksimal bila dikombinasikan dengan latihan penguatan otot punggung, core, dan bahu,” jelas Karena Wu.
Latihan sederhana seperti plank, wall angel, shoulder blade squeeze, dan child’s pose dapat memperkuat otot penopang tulang belakang, sehingga tubuh mampu mempertahankan postur tegak secara alami.
Posture corrector bukanlah alat ajaib yang langsung memperbaiki postur, tetapi dapat menjadi langkah awal penting dalam melatih tubuh untuk kembali pada posisi yang ideal.
Dengan kombinasi antara alat bantu, kesadaran diri, dan latihan rutin, Anda bisa mengurangi nyeri punggung, memperbaiki sirkulasi, serta tampil lebih tegak, percaya diri, dan sehat. (ian)



Tinggalkan Balasan