
Ilustrasi Masjidil Haram. Foto: Kemenag
Surabaya (Trigger.id) Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf Hasyim (Gus Irfan), memaparkan sejumlah persiapan penting menuju penyelenggaraan haji tahun 2026 serta menjelaskan kompleksitas pendaftaran umrah mandiri. Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerja di Surabaya, Minggu (16/11) malam.
Dalam paparannya, Gus Irfan menyebut bahwa persiapan operasional haji 2026 kini masih berada di angka sekitar 25 persen. Beberapa tahapan awal telah dimulai, termasuk pembayaran uang muka akomodasi untuk Arafah dan Mina, seleksi penyelenggara layanan (syariakh), serta koordinasi intensif dengan Pemerintah Arab Saudi untuk memastikan kualitas pelayanan calon jamaah.
Tahun 2026 juga menjadi momentum baru, karena untuk pertama kalinya Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) akan mengambil alih penuh penyelenggaraan haji. Gus Irfan menegaskan bahwa aspek kesehatan jamaah menjadi prioritas, terlebih dengan kebijakan Saudi yang memperketat syarat istitha’ah dan tidak menutup kemungkinan memulangkan jamaah yang tidak memenuhi standar kesehatan.
Selain persiapan haji, Gus Irfan juga menyoroti mekanisme umrah mandiri yang mulai diminati masyarakat setelah legalisasi melalui UU Nomor 14 Tahun 2025. Ia mengingatkan bahwa proses pendaftaran umrah mandiri tidak sesederhana yang dibayangkan. Tanpa bantuan biro perjalanan, jamaah berpotensi menghadapi berbagai kendala, seperti pengurusan visa, pemahaman prosedur digital, hingga risiko tidak terpantau oleh pemerintah saat berada di Arab Saudi.
Gus Irfan menegaskan bahwa pemerintah sedang menyusun regulasi resmi untuk memastikan jamaah umrah mandiri tetap terlindungi. Melalui aturan tersebut, pemerintah dapat tetap memonitor data jamaah, mulai dari identitas, paspor, hingga pergerakan mereka di Tanah Suci.
Meski demikian, ia mengakui bahwa praktik di lapangan menunjukkan sebagian besar jamaah yang berniat umrah mandiri tetap membutuhkan bantuan dari agen perjalanan. Karena itu, Gus Irfan mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan berkonsultasi dengan PPIU jika merasa ragu terhadap proses keberangkatan.
Dengan berbagai tahapan yang sedang berlangsung, Gus Irfan memastikan bahwa pemerintah berkomitmen meningkatkan standar layanan, baik untuk haji maupun umrah, agar jamaah Indonesia dapat beribadah dengan aman, nyaman, dan terlindungi.



Tinggalkan Balasan