
Surabaya (Trigger.id) – Ada teman bertanya, mengapa doa-doanya tidak dikabulkan Allah. Katanya Allah pasti mengabulkan doa setiap hambanya. Rupanya dari pertanyaan tersebut bisa kita tebak, mungkin teman kita tersebut belum atau tidak membaca janji Allah di dalam Al Quran secara lengkap.
Allah SWT memang berjanji mengabulkan setiap doa hambanya. Tetapi disambungan ayat tersebut Allah juga menunjukkan syarat dan ketentuan berlakunya. Ibarat orang minum obat. Jika obatnya tidak bisa menyembuhkan ya jangan salahkan obatnya. Mungkin kita tidak membaca syarat dan ketentuan obat tersebut. Mungkin dosisnya salah atau yang paling fatal kita hanya percaya pada obat dan lupa bahwa sakit dan sembuh itu Allah lah yang menentukan.
Kita secara tak sadar me-nomor sekiankan Allah atau bahkan kita telah menganggap Allah tidak menyertai setiap apa yang kita lakukan. Padahal dalilnya jelas bahwa Allah itu dekat dengan kita.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖفَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (Al Baqarah: 186)
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ
“….Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku adalah dekat.” (Al-Baqarah: 186)
Setiap orang pasti memiliki harapan yang selalu dipajatkan dalam doa. Saat berdoa, kita berharap apa yang kita minta akan segera dikabulkan. Namun terkadang kita tidak sabar untuk menunggu jawaban dari doa tersebut.
Sebenarnya Allah SWT akan selalu mengabulkan doa umatnya, dan memberikan petunjuk serta kemudahan sebagai jawaban doa tersebut, seperti sabda dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
”Doa adalah ibadah.” (HR. Tirmidzi no. 2969. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani)
Sehingga doa adalah sebuah kewajiban yang harus kita lakukan, untuk berkomunikasi dengan Allah SWT. Mungkin beberapa doa yang kita panjatkan ada yang belum dikabulkan oleh-Nya. Hal ini bisa disebabkan karena ada faktor penghambat yang mengakibatkan doa itu tidak terkabulkan.
Mengacu pada bagian akhir dari Surat Al Baqarah ayat 186:
أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖفَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (Al Baqarah: 186).
Mengacu pada ayat tersebut jelaslah bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa setiap hambaNya apabila dia memohon kepadaNya, dan bukan kepada yang lain. Selanjutnya ketika kita tulus berdoa kata Allah kita juga harus memenuhi segala perintahNya, beriman atau percaya agar kita selalu berjalan dalam kebenaran.
Disitulah tampak nyata ke-Maha Besaran dan Luar Biasanya Allah SWT. Sudah berjanji mengabullkan setiap doa serta menunjukkah caranya agar doa hambanya tersebut terkabul. Wallahu A’lam Bishawab. (ian)
Tinggalkan Balasan