
“Waktu memang tidak bisa ditarik mundur, karenanya jurusan apa yang Anda pilih dulu saat kuliah bukan saatnya untuk disesali”.
Oleh: Isa Anshori (Pemred Trigger.id)

Memilih jurusan saat mau masuk perguruan tinggi bagi sebagian orang bukan perkara mudah. Apalagi yang memiliki orientasi kuliah untuk bekal kerja. Mereka pasti akan berpkir tentang kerja apa atau kerja dimana setelah lulus kuliah.
Pandangan pragmatis tersebut tidaklah salah, karena justru disitulah biasanya akan mendorong semangat mereka cepat-cepat ingin lulus agar bisa segera bekerja. Mereka berjuang sekuat tenaga meraih impiannya mendapat pekerjaan sesuai jurusan kuliahnya.
Tetapi yang harus diingat, ada banyak juga yang memilih jurusan karena terpengaruh teman, keinginan orang tua, keegoan mereka sendiri dan yang paling fatal jurusan apa saja tidak penting. yang penting bisa kuliah daripada dicap nganggur.
Ternyata tidak sedikit lulusan perguruan tinggi dengan jurusan tertentu yang menganggur, karena memang jurusan yang dipilih tersebut peluang di lapangan kerja terbilang sempit.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari 2022 sebesar 5,83 persen.
Jumlah tersebut memang turun sebesar 0,43 persen poin dibandingkan Februari setahun sebelumnya.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan munculnya stigma soal sarjana paling banyak menganggur.
Mengutip laman berita.99.co, beberapa faktor tersebut antara lain ketersediaan lapangan kerja hingga kesiapan negara dalam mempekerjakan sarjana berdasarkan spesifikasinya.
Apa saja jurusan dengan sarjana paling banyak menganggur?
Forbes mencatat tujuh jurusan yang lulusannya banyak menganggur sebagai berikut.
1, Seni. Jurusan seni mencakup banyak cabang, mulai dari seni teater, seni musik, seni rupa, dan lain-lain. Menurut penjelasan sejumlah pakar pendidikan, jurusan seni dinilai sepi lowongan kerja karena dinilai hanya berisi ilmu-ilmu terkait hobi pribadi. Padahal jika ditinjau lebih dalam, kesalahan bisa jadi terletak pada apresiasi seni masyarakat Indonesia yang rendah.
2. Filsafat. Jurusan yang mempelajari kajian seputar aspek kehidupan manusia. Lewat ilmu filsafat, kita belajar banyak soal nilai, moralitas, hingga struktur berpikir secara mendasar. Meski hampir seluruh ilmu menanamkan prinsip filsafat, nyatanya sarjana dari jurusan ini sulit mendapatkan kerja.
3. Sastra. Ada banyak cabang ilmu sastra dari berbagai negara yang menjadi jurusan dalam Fakultas Sastra. Namun kenyataannya, tak semua jurusan tersebut ramai peminat kerja. Tak heran, lulusannya mesti berjuang mencari lowongan kerja meski tak sesuai dengan bidang kajian tersebut.
4. Ilmu Sejarah. Para ahli sejarah mungkin saja menolak jika lulusan ilmu sejarah sulit bersaing di tempat kerja. Mereka harus bersaing dengan jurusan lain untuk mendapatkan lowongan pekerjaan umum. Ilmu Sejarah turut mencakup bidang kajian lain seperti Arkeologi dan Antropologi.
5, Pendidikan. Kuliah di jurusan pendidikan, tetapi nyatanya sulit mendapat pekerjaan. Hal ini nyata terjadi di Indonesia karena berbagai macam hal. Salah satu yang sering dibahas adalah kesejahteraan tenaga pendidik yang dinilai kurang. Hal itu membuat sarjana lulusan pendidikan memilih menganggur sejenak atau menyeberang ke bidang profesi lain.
6. Ilmu Kesehatan. Sama halnya dengan Pendidikan, jurusan Ilmu Kesehatan dilihat dari kesejahteraan pekerjanya yang kurang. Ditambah lagi, pertumbuhan lembaga kesehatan di Indonesia tak berbanding lurus dengan lulusan Ilmu Kesehatan.
7. Pertanian. Meski banyak instansi yang membutuhkan tenaga pertanian profesional, tetapi jumlahnya pun tidak berbanding lurus dengan lulusan Pertanian itu sendiri. Alhasil, banyak dari mereka yang memilih bekerja di bidang lain.
Lepas dari jurusan kuliah berprospek tinggi atau yang sulit di tempat kerja, semua tergantung pribadi masing-masing. Selama merasa cocok dan sesuai, kita masih bisa bekerja di mana saja.
Tinggalkan Balasan