• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Gogoh Ikan di Sungai Brantas, Kerinduan Aktifitas Yang Tak Berbekas

29 November 2022 by isa Tinggalkan Komentar

Ilustrasi gogoh ikan

“Aktifitas gogoh ikan terutama di sepanjang aliran sungai Brantas sudah lama tak terlihat.”

OLeh: Isa Anshori (Pemred Trigger.id)

Anda pernah dengar istilah gogoh ikan. Bagi yang tinggal di dekat bantaran sungai atau kali, istilah ini sudah pasti sudah tidak asing lagi meskipun saat ini hanya tinggal cerita.

Gogoh adalah istilah dalam bahasa Jawa yang berarti menangkap ikan dengan tangan kosong.

Gampang-gampang mudah untuk melakukannya. Bagi mereka yang cekatan, bisa saja sekali tangkap dua ekor ikan dia dapat. Tetapi bagi yang tak terbiasa, terutama jika kagetan saat menyentuh ikan di dalam air, ini adalah pekerjaan yang sulit, tetapi asyik.

Aktifitas gogoh ikan terutama di sepanjang aliran sungai Brantas sudah lama tak terlihat. Kalaupun ada sifatnya hanya sporadis atau bahkan hanya perlombaan dan sifatnya seremonial.

Tahun-tahun 70-80an dimana aliran sungai Brantas masih terjaga kebersihannya, terjaga polutannya dan terjaga debitnya, akfitas gogoh ikan sering dilakukan masyarakat, minimal bagi mereka yang tinggal di dekat bantaran sungai.

Tua muda, laki-laki perempuan, anak-anak sampai orang dewasa, ramai-ramai gogoh ikan. Berbagai jenis ikan bisa mereka tangkap. Mulai dari ikan keting, wader, bader dan jenis ikan sungai lainnya.

Mereka yang gogoh ikan bukan karena ingin banyak-banyakan seperti perlombaan. Aktivitas gogoh ikan dilakukan agar mereka bisa memakan ikan tanpa harus membeli. Maklum saja taraf hidup rata-rata masyarakat saat itu memang belum seperti saat ini. Mereka harus memutar otak jika ingin memakan lauk pauk ikan. Salah satunya dengan cara gogoh ikan di sungai.

Berbagai jenis ikan banyak masih terlihat karena tingkat pencemaran sungai tidak separah saat ini. Berbagai jenis ikan sungai tersebut sekarang sangat sulit dijumpai karena jumlah mereka sudah mulai berkurang atau bahkan sudah hilang.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat. Sungai di Indonesia banyak tercemar oleh limbah kegiatan industri seperti migas dan pertambangan, limbah rumah tangga, dan peternakan. 

Limbah inilah yang menjadi penyebab biota-biota di aliran sungai tidak dapat hidup, karena kekurangan oksigen. 

Tiga mahasiswa prodi akuakultur angkatan 2018 Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Unair, yakni Ayu Wanda Dewantari, Aisyah Mahirah Sulthanadia, dan Dita Adriana Agatha, pernah melakukan penelitian tentang kondisi air kali Mas Surabaya yang merupakan muara dari sungai atau kali Brantas.

Penelitian itu menjawab kekhawatiran atas kondisi perairan sungai yang sudah tercemar oleh limbah pabrik maupun domestik. Berfokus pada kandungan mikroplastik, plankton, dan bentos di sepanjang sungai Brantas (Surabaya-Gresik) dengan pengambilan sampel di tiga tempat berbeda. Ketiga titik tersebut yakni terletak di daerah Mlirip (hulu), Wringinanom (tengah), dan Legundi (hilir). 

Menurut Dita, sungai Brantas mengandung hasil proses degradasi sampah plastik. Beberapa faktor mempengaruhi proses degradasi mutu plastik, yakni radiasi sinar matahari, radiasi termal, proses oksidasi, pertumbuhan bakteri, dan gelombang laut. Proses ini (degradasi plastik) menyebabkan perubahan warna, bentuk dan ukuran, densitas, serta perubahan kristalinitas.

Penelitian tersebut menyimpulkan, meskipun masih terdapat plankton dan bentos perairan, jumlah dari mikroplastik masih sangat mendominasi. Sehingga sungai Brantas tersebut mengalami pencemaran dengan intensitas yang sedang. 

Pencemaran yang sedang saja sudah menghilangkan begitu banyak biota air sungai termasuk banyak jenis ikan di dalamnya, apalagi da.am kondisi pencemaran berat.

Ikan mati mendadak bukan satu-dua kali terjadi di sungai Brantas dan kali Mas. Fenomena ikan mati massal (munggut) di sungai Brantas menjadikan ribuan ekor ikan ditemukan mati mengambang di sungai yang mengalir diantara Kabupaten Mojokerto, Gresik, Sidorajo dan Surabaya.

Yayasan Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah atau Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) menyebut berdasarkan laporan warga ikan ditemukan mati mulai desa Desa Cangkir Driyorejo Gresik hingga Wilayah Warugunung Kota Surabaya. Adapun jenis ikan yang ditemukan mati diantaranya ikan Rengkik, Keting, Bader, Nila dan Mujair.

Sayang memang berbagai jenis ikan air tawar tersebut satu demi satu hilang dari habitatnya. Apa yang kita ceritakan pada generasi mendatang hanya berupa dongeng belaka, termasuk gogoh ikan di sungai Brantas yang tergilas pencemaran yang makin mengganas.

Share This :

Ditempatkan di bawah: jatim, nusantara Ditag dengan:Gogoh ikan, Kali Mas, Munggut, Pencemaran Sungai, Sungai Brantas

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Mentan Tegaskan Impor Pangan Ilegal Tak Ditoleransi

24 Desember 2025 By admin

4 Kebiasaan Dokter Onkologi untuk Menurunkan Risiko Kanker

23 Desember 2025 By admin

Iran Tegaskan Program Rudal Tak Bisa Dirundingkan

23 Desember 2025 By admin

Hantam Bologna 2-0, Napoli Juarai Piala Super Italia

23 Desember 2025 By admin

Albanese Minta Maaf, Australia Siapkan Reformasi Pascapenembakan Bondi

23 Desember 2025 By admin

Menghayati Kasih Sayang Ibu, Perspektif Genetika-Imunologi

22 Desember 2025 By admin

Pemerintah Siapkan PP Atur Jabatan Sipil Anggota Polri

22 Desember 2025 By zam

Gus Yahya Tegaskan Patuh Putusan Musyawarah Kubro dan Dorong Islah PBNU

22 Desember 2025 By zam

Barca Perlebar Jarak dari Real Usai Tekuk Villarreal 2-0

22 Desember 2025 By zam

MU Tumbang 1-2 dari Aston Villa di Villa Park

22 Desember 2025 By zam

Mayoritas Tapi Tak Berbobot: Tafsir Sabda Nabi tentang Umat Akhir Zaman

21 Desember 2025 By admin

Gol Penalti Gyokeres Antar Arsenal ke Puncak

21 Desember 2025 By admin

Liga Italia Serie A: Juve Tekuk Roma 2-1

21 Desember 2025 By admin

ICJ Sidangkan Dugaan Genosida Rohingya

21 Desember 2025 By admin

Prabowo Setujui PP Reformasi Polri

21 Desember 2025 By admin

20 Desember dan Retaknya Solidaritas Manusia di Tengah Kepentingan Dunia

20 Desember 2025 By admin

UNRWA Ingatkan Krisis Kelaparan di Gaza Masih Mengancam

20 Desember 2025 By admin

Persebaya Percayakan Shin Sang-gyu Dampingi Tim Saat Hadapi Borneo FC

20 Desember 2025 By admin

Bologna Tembus Final Piala Super Italia Usai Singkirkan Inter Milan

20 Desember 2025 By admin

Napoli Singkirkan AC Milan, Lolos ke Final Piala Super Italia 2025

19 Desember 2025 By admin

Putusan MK soal Royalti Perlu Aturan Turunan Jelas

19 Desember 2025 By admin

Menkeu Pastikan Bantuan Bencana dari Luar Negeri Bebas Pajak

19 Desember 2025 By admin

Maroko Juara Piala Arab FIFA 2025 Usai Tumbangkan Yordania 3-2

19 Desember 2025 By admin

Antara Narasi “Pahlawan Devisa” dan Realitas Perlindungan Pekerja Migran

18 Desember 2025 By admin

FIFA Naikkan Total Hadiah Piala Dunia 2026 hingga 50 Persen

18 Desember 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Desember 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  
« Nov    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Tangis dan Imunitas di Tengah Bencana
  • Senja Keemasan di Kerandangan, Saat Lombok Berbisik Lewat Cahaya
  • Paus Leo XIV Soroti Krisis Kemanusiaan Gaza dalam Pesan Natal
  • Rais Aam dan Ketum PBNU Sepakat Islah, Muktamar Digelar Bersama
  • “Code Blue” Bencana Sumatera

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.