• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Dampak Kesehatan Akibat Erupsi Gunung Berapi

5 Desember 2022 by isa Tinggalkan Komentar

Ilustrasi abu vulkanik gunung berapi. Foto: Ist

“Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk dalam kawasan ring of fire. wilayah bertemunya sejumlah lempeng bumi.”

Oleh: dr. Ari Baskoro, Sp.PD-KAI (Divisi Alergi-Imunologi Klinik Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo-Surabaya)

Anugerah dan bencana adalah kehendakNya. Sepenggal lirik lagu “untuk kita renungkan” yang dilantunkan Ebiet G Ade, mungkin sesuai dengan suasana memprihatinkan  saat ini.

Musibah gempa bumi yang melanda Cianjur dan Garut yang masih dalam proses penanganan, disusul erupsi gunung Semeru.Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun, menaikkan status aktivitas gunung berapi ke level empat ( Awas). Peningkatan derajat kewaspadaan itu, terhitung sejak siang hari  tanggal 4 Desember 2022.

Bencana alam erupsi gunung Semeru mengingatkan kita akan “sisi gelap” gunung berapi. Namun tidak adil rasanya bila terlalu menyesali suatu bencana atas anugerah alam gunung yang telah memberikan banyak kemakmuran. Sebagai sumber penyimpan air, tanah yang subur dan mineral logam serta barang tambang, merupakan manfaat utama gunung berapi.Bahan bangunan dengan kualitas terbaik juga “disediakan” oleh gunung. Obyek wisata alam yang mengandalkan suasana indah gunung, menjadikannya andalan pendapatan daerah kabupaten/kota di Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk dalam kawasan ring of fire atau “cincin api Pasifik”. Secara geografis negara kita menjadi wilayah bertemunya sejumlah lempeng bumi. Posisi alam yang demikian ini menempatkan bumi Indonesia pada deretan gunung berapi. Setidaknya terdapat 127 gunung berapi dalam kategori aktif. Gunung Krakatau, Toba danTambora, merupakan contoh beberapa gunung di Indonesia yang dampak letusannya mendunia. Jumlah korban manusia saat itu tergolong luar biasa besarnya.

Gunung Semeru yang saat ini mendapat “giliran” erupsi, merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Dengan ketinggian 3676 meter dari permukaan laut, gunung yang terkenal dengan kawah Jonggring Saloko nya, menempati posisi ketiga tertinggi di Indonesia. Peringkat pertama dan kedua ditempati Gunung Kerinci di Sumatera dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Menurut berita terakhir, gunung yang terletak dalam dua wilayah administratif (Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang) ini, menimbulkan dampak awan panas guguran (APG). Untuk mencegah terjadinya korban jiwa, ribuan warga telah diungsikan menuju ke tempat yang lebih aman.

Pada saat erupsi, gunung berapi menyemburkan abu vulkanik yang dapat menyebar padaarea yang cukup luas. Material vulkanik ini dapat berbahaya bagi kesehatan manusia, khususnya pada saluran nafas. Walaupun erupsi pada umumnya berlangsung dalam jangka waktu relatif singkat, namun dampak yang merugikan pada kesehatan manusia dapat berlangsung lama.Deposit abu vulkanik dapat mempengaruhi kualitas polutan lingkungan hingga  beberapa tahun. Bahkan beberapa penelitian menyatakan, bisa berdampak lebih dari satu dekade. Tiupan angin dan aktivitas manusia, bisa mengakibatkan partikel-partikel abu yang tadinyamengendap, menjadi melayang-layang lagi di udara.

Debu vulkanik mempunyai diameter 2 mm atau lebih kecil lagi, tergantung pada mekanisme terbentuknya. Secara fisis dan kimiawi, mempunyai komposisi yang berbeda-beda. Dengan demikian reaktivitas pada jaringan biologi manusia, bisa berbeda pula. Dampaknya pada gangguan kesehatan saluran nafas pun bisa bersifat spesifik. Permukaan partikel abu vulkanik bersifat relatif stabil, tidak banyak dipengaruhi kondisi cuaca/lingkungan. Selain tahan terhadap proses oksidasi, juga mengandung kondensat asam, polycyclichydrocarbon dan material logam dalam jumlah yang sangat kecil. Muatan ion yang dikandungnyabisa bereaksi terhadap jaringan saluran nafas manusia, terutama paru. Dampak iritasi terutama diakibatkan kandungan sulfur dan asam. Kandungan asam kuat yang bereaksi dengan komponen silikat, membentuk calsium sulfat dan sodium chlorideyangmembentuk lapisan luar dari abu vulkanik.Jikalau terkena air hujan, lapisan inimembentuk kerak yang merupakan lapisan teratas deposit material abu vulkanik. Apabila melayang-layang di udara, kemudian ikut terhirup pada saluran nafas manusia, dapat memicu serangan asma. Serangan akut sesak nafas ini,terutama  akibat Sulfur Dioksida (SO2) atau aerosol asam. Ini bisa terjadi walaupun dalam konsentrasi yang sangat kecil.

Para ahli menghubungkan ukuran partikel abu vulkanikpada dampak spesifik yang ditimbulkan pada saluran nafas. Ukuran ini sering dikenal dengan istilah aero dynamic diameter. Dengan ukuran kurang dari 10micro meter/um ( PM10), dapat terhirup hingga saluran nafas bagian atas (tracheadan bronchus).

Akibatnya dapat menimbulkan radang yang disebut tracheitis dan bronchitis. Partikel yang berukuran lebih kecil, misalnya empat micrometer(PM4), dapat mencapai bagian ujung saluran nafas (alveoli). Dalam jangka panjang bisa berdampak memicu timbulnya penyakit kronis yang disebut silicosis. Risiko terjadinya kanker paru juga bisa dijelaskan melalui mekanisme ini.

Manifestasi klinis berupa sesak nafas kronis  akibat fungsi dan anatomi saluran nafas yang terganggu, bisa juga terjadi. Penyakit ini biasa dikenal dengan sebutan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Radang pada rongga hidung (rhinitis) dan radang pita suara (laryngitis), umumnya dikaitkan dengan PM15. Sebaliknya, ukuran partikel yang sangat kecil (PM1) atau yang lebih kecil lagi ( ultrafines/ kurang dari 0,01 um), sering kali bersifat toksik.

Gejala

Pada saat kondisi akut setelah terpapar abu vulkanik, gejala yang khas adalah sesak nafas, batuk, dada terasa menyempit serta “mengi”. Biasanya kumpulan manifestasi ini disebut sebagai serangan asma atau bronchitis.

Efek jangka panjang mempunyai pola klinis yang berbeda. Silicosismenggambarkan adanya jaringan parut (fibrosis/scarring) yang biasanya terjadi setelah paparan abu vulkanik dalam jangka waktu tahunan hingga puluhan tahun. Kelainan yang bersifat permanen ini, memerlukan perawatan medis yang lebih intensif.

Selain akibat langsung pada saluran nafas, abu vulkanik juga bisa menimbulkan dampak iritasi pada mata dan kulit.

Pencegahan

Walaupun tidak sepenuhnya dapat dihindari, berada sejauh mungkin dari pusat lokasi erupsi merupakan langkah pertama yang harus segera dilakukan. Sedapat mungkin harus selalu menggunakan masker, guna mengurangi jumlah paparan abu vulkanis tersebut. Tindakan ini terutama dilakukan, apabila terpaksa harus melakukan aktivitas pada ruang terbuka. Penggunaan kaca mata yang rapat, dapat mengurangi risiko terjadinya iritasi pada mata. Untuk membersihkan area yang berdebu, dianjurkan membasahi atau memerciki dengan air. Hal ini untuk menghindari material abu vulkanis “beterbangan” kembali.Jika menimbulkan akibat klinis yang terasa mengganggu, sebaiknya segera memeriksakan diri pada tenaga kesehatan terdekat.            

Musibah dan bencana memang menjadi bagian dari perjalanan hidup manusia. Suatu saat pengalaman pahit ini, akan menjadi pelajaran penting dalam hidup kita.

Share This :

Ditempatkan di bawah: Uncategorized Ditag dengan:Abu Vulkanik, Ari Baskoro Sppd, Erupsi Gunung Semeru, Gunung Berapi

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Energi Tuan di Negeri Sendiri: Jalan Menuju Swasembada dari Hulu ke Hilir

10 Oktober 2025 By admin

Aktor Peraih Oscar Javier Bardem Sebut Tentara Israel Berlaku Seperti Nazi

10 Oktober 2025 By admin

Pakar PBB Desak Israel Dihukum atas Pelanggaran Hukum Internasional

10 Oktober 2025 By admin

Infantino Serukan Keterbukaan Global dalam Penentuan Jadwal Piala Dunia

10 Oktober 2025 By admin

Jazz dan Blues: Dua Saudara dalam Dunia Musik

10 Oktober 2025 By admin

Axl Rose Kibarkan Bendera Palestina Saat Konser Guns N’ Roses di Bogota

9 Oktober 2025 By admin

Trump Umumkan Israel dan Hamas Setujui Tahap Pertama Rencana Gencatan Senjata di Gaza

9 Oktober 2025 By admin

Kualifikasi Piala Dunia 2026, Arab Saudi Taklukkan Indonesia 3-2

9 Oktober 2025 By admin

KPK Temukan Fakta Baru: Biro Travel Tak Berizin Bisa Dapat Kuota Haji Khusus

8 Oktober 2025 By admin

Timnas Indonesia Asah Eksekusi Bola Mati Jelang Hadapi Arab Saudi

8 Oktober 2025 By admin

Pertamina Imbau Masyarakat Tak Terpengaruh Isu Negatif Soal Etanol pada BBM

8 Oktober 2025 By admin

Kluivert: Timnas Indonesia Siap Tarung Habis-habisan Demi Tiket Piala Dunia 2026

7 Oktober 2025 By admin

Kementerian PUPR Siap Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo

7 Oktober 2025 By admin

Arsenal Geser Liverpool dari Puncak Klasemen Liga Inggris

6 Oktober 2025 By admin

Delegasi Hamas Tiba di Mesir untuk Bahas Rencana Gencatan Senjata Gaza

6 Oktober 2025 By admin

Menjaga Harmoni Laut: Kisah Nelayan Bajo Berburu Gurita dengan Panah Tradisional di Wakatobi

6 Oktober 2025 By admin

Negosiator Menuju Kairo Bahas Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera di Gaza

5 Oktober 2025 By admin

Basarnas Temukan Lagi 13 Jenazah Korban Reruntuhan Mushalla Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

5 Oktober 2025 By admin

Titi Kamal: Teror Santet Getih Ireng, Film Horor Terbaru yang Siap Guncang Bioskop

5 Oktober 2025 By admin

BMKG Prediksi Hujan Ringan Warnai Balapan Utama MotoGP Mandalika 2025

5 Oktober 2025 By admin

5 Makanan dengan Kandungan Magnesium Lebih Tinggi dari Almond

4 Oktober 2025 By admin

Ruben Amorim Bantah Taktik Jadi Biang Keterpurukan Manchester United

4 Oktober 2025 By admin

TikTok Tanggapi Pembekuan Sementara Izin PSE oleh Kemkomdigi

4 Oktober 2025 By admin

Jeda BRI Super League, Eliano Reijnders Antusias Bela Timnas Indonesia

3 Oktober 2025 By admin

Emas untuk Kehidupan: Dari Perut Bumi Martabe, Tumbuh Harapan Anak Negeri

3 Oktober 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Ketika Sehat Tak Bisa Dibeli, Sebuah Renungan dari Lorong Rumah Sakit
  • Pemkot Surabaya Kembangkan SITALAS untuk Perkuat Kebijakan Responsif Anak
  • Kemkomdigi Tegur X karena Tak Bayar Denda Pornografi
  • PSSI Tunggu Erick Thohir Bahas Nasib Kluivert Setelah Gagal ke Piala Dunia 2026
  • Trump Tegaskan Tidak Akan Biarkan Israel Langgar Gencatan Senjata di Gaza

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.