
Jakarta (Trigger.id) – Dalam beberapa lini bisnis saat ini, anak muda paling mendominasi, termasuk bidang jasa dan juga investor pasar modal.
Anak muda dengan segala kekuatannya, saat ini menjadi pemegang kunci dunia investasi di pasar modal. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, jumlah investor di pasar modal mencapai 10,3 juta berdasarkan single investor identification (SID) pada 2022. Realisasi ini tumbuh 37,53 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan, dominasi anak muda Indonesia terhadap pasar modal sejalan dengan upaya pengembangan regulator, salah satunya inisiatif yang telah dilakukan KSEI sejak 2019 yaitu pembukaan rekening secara online.
Demografi investor pasar modal Indonesia didominasi gen z. Berdasarkan data jumlah single investor identification (SID) yang tercatat di KSEI per 14 Oktober 2022, 58,91% merupakan investor dengan usia 30 tahun ke bawah dengan total nilai asset sebesar Rp 52,77 triliun.
Urutan kedua dihuni kelompok investor berusia 31 sampai 40 tahun sebanyak 22,47 persen dengan total aset Rp 118,09 triliun. Lalu, 10,85 persen investor berusia 41 sampai 50 tahun dengan total aset Rp 177,54 triliun, 5,22 persen investor berusia 51 sampai 60 tahun dengan total aset Rp 250,10 triliun, dan 2,77 persen investor berusia lebih dari 60 tahun dengan total aset Rp 947,36 triliun.
“Jika ditotal, aset dari 10,3 juta investor tersebut mencapai Rp 1.574 triliun. Hal ini merupakan pertanda bagus bagi perekonomian Indonesia karena sejak usia dini sudah mulai melek investasi,” ucapnya.
Ke depannya, Inarno berharap, kaum milenial dan Gen Z yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini untuk membawa Indonesia menjadi pusat perekonomian dunia dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045. Dari sisi lain, kata dia, setelah diterbitkannya POJK Nomor 57 tahun 2020 tentang Securities Crowd Funding, penghimpunan dana securities crowdfunding menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Per 28 Desember 2022 jumlah total penghimpunan dana secara nasional melalui securities crowdfunding telah berhasil dimanfaatkan oleh 334 pelaku UMKM dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp 713,29 miliar dari 135.778 investor melalui 13 platform penyelenggara.
“Pertumbuhan jumlah emiten dan securities crowdfunding diikuti oleh pertumbuhan jumlah investor ritel yang meningkat hampir 10 kali lipat dibandingkan lima tahun terakhir,” ucapnya. (zam)
Tinggalkan Balasan