
“Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan tentang kewajiban mencari nafkah bagi seorang laki-laki.”
Oleh: Ustadz Adi Hidayat

Dalam hal mencari nafkah Allah SWT telah memberikan tuntunan kepada kia, satu diantaranya bisa kita baca di Quran surat An Nisa ayat 34.
ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَآ أَنفَقُوا۟ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ ۚ فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُ ۚ وَٱلَّٰتِى تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَٱهْجُرُوهُنَّ فِى ٱلْمَضَاجِعِ وَٱضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا۟ عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar (QS An Nisa : 34).
Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan tentang kewajiban mencari nafkah bagi seorang laki-laki. Setiap laki-laki apalagi yang sudah berumah tangga wajib hukumnya mencari nafkah. Karena pada prinsipnya, laki-laki tersebut adalah pemimpin bagi perempuan.
Semua muslim (laki-laki) harus patuh dan tunduk pada ayat tersebut. Jika seorang muslim telah tunduk dan patuh pada semua perintah Allah yang dibawa Rasulullah Muhammad, maka dia akan bisa mendapatkan keselamatan, kedamaian, ketenangan, ketenteraman dan kebahagiaan, yang semuanya terangkum menjadi satu disebut Salam.
Jika menyebutkan laki-laki dengan kata rijal itu bentuk jamak dari kata rojul. Kata rojul itu bermakna laki-laki yang digambarkan oleh Allah memiliki tangguh, kekokohan, kekuatan, ketegasan dan berwibawa. Maka jika ada laki-laki yang lemah dan melambai, hal tersebut tidak menujukkan citranya sebagai rojul.
Karena itu, laki-laki itu adalah pelindung atau pengayom. Kesibukan dan pekerjaan setiap orang berbeda-beda di luar rumah, tetapi dalam keluarga ia bertindak sebagai pelindung dan pengayom bagi istri dan anak-anaknya.
Dalam hal ini Allah memang membedakan antara laki-laki dan perempuan. Satu diantaranya secara fisik saja sudah berbeda. Laki-laki tampak lebih kuat dan kokoh, tetapi perempuan lemah lembut. Karena itu laki-laki kodratnya adalah melindungi dan mengayomi perempuan.
Jika tugas-tugas dan peran antara laki-laki dan perempuan terbalik. Maka akan sangat berbahaya. Misal perempuan yang bertugas di luar rumah untuk bekerja sementara laki-laki mengurus rumah tangga, dalam ukuran norma agama ini justru menyalahi.
Karena itu, berbahagialah bagi Anda (laki-laki dan perempuan) menjalani kehidupan sesuai kodrat Anda masing-masing. Laki-laki dan perempuan sama-sama penting menurut peran dan tugas masing-masing.
Laki-laki yang sekarang memiliki pekerjaan, baik di rumah maupun di luar rumah, harus disyukuri apapun pekerjaan Anda yang penting halal sesuai ketentuan dan tuntunan agama.
Ingat, rezeki tidak diukur dari besar kecilnya hasil yang Anda bawa ke rumah, rezeki juga tidak diukur dari pakaian yang Anda kenakan saat masuk kantor, tetapi ukurannya adalah kemampuan Anda menerjemahkan ayat-ayat Allah, karena Allah sudah memberikan kelebihan Anda sebagai laki-laki yang tangguh, kokoh dan kuat untuk mencari nafkah.
Dalam mencari nafkah agar menjadi berkah, perintah Allah tidak hanya mencari rezeki yang halal tetapi juga yang baik. Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلْأَرْضِ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS Al Baqarah: 168)
Sebagai puncaknya, ada perintah dari Allah kepada kita agar hanya makan makanan yang baik dan jangan lupa untuk bersyukur. Allah berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. (QS Al Baqarah: 172)
Disarikan dari Youtube Adi Hidayat Official
Tinggalkan Balasan