• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Belajar Dari Kasus Meninggalnya Bejo Sugiantoro

6 Maret 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi poster Bejo Sugiantoro. Foto: ANT
Oleh: Ari Baskoro*

Sampai usia berapakah kita diberi “jatah” kehidupan oleh Allah Sang Pencipta ? Itu misteri. Tidak seorang pun yang tahu. Manusia hanya bisa berupaya berumur panjang dan hidup sehat. Masyarakat Indonesia, apalagi bola mania, pasti tahu siapa sosok Bejo Sugiantoro. Legenda Persebaya itu benar-benar telah membuktikan, lapangan bola adalah jiwa-raganya. Laga fun football adalah kiprah terakhirnya “mengolah” bola kecintaannya. Saat pertandingan persahabatan, pelatih Deltras Sidoarjo itu mengalami kolaps di lapangan. Dokter UGD rumah sakit yang tidak jauh dari lokasi kejadian, sudah berbuat maksimal. Apa daya, akhirnya pria berusia 47 tahun itu dinyatakan meninggal. Serangan jantung disinyalir sebagai penyebab kematiannya.

Kasus serangan jantung pada atlet saat berlaga, bukan kali ini terjadi. Bahkan sudah beberapa kali insiden serupa tercatat. Kita ambil contoh “ekstrem” yang paling banyak terekspos di media masa. Anda masih ingat Zhang Zi Jie, bukan ? Peristiwanya terjadi 30 Juni 2024. Atlet bulu tangkis Tiongkok yang sedang naik daun itu, mengalami henti jantung saat berlaga. Usianya baru 17 tahun. Panitia Kejuaraan Badminton Asia Junior Championship 2024, tidak bisa berbuat banyak. Bahkan banyak pihak yang menyebut, mereka gagap dalam bertindak. Tragis, akhirnya Zi Jie tidak tertolong. Saat itu prosedur penyelamatan gawat darurat pada atlet di lapangan, mendapat sorotan tajam.

Contoh kasus yang kedua, sangat mendunia. Peristiwanya berlangsung saat laga Euro 2020, antara tim Denmark Vs Finlandia. Christian Eriksen, sang gelandang tim Dinamit kolaps di lapangan. Simon Kjaer rekan se-timnya sekaligus kapten kesebelasan, bertindak trengginas. Berkat kecermatannya dalam membaca situasi darurat, sang kapten segera bertindak cepat dan tepat. Berkolaborasi dengan tim medis, akhirnya mereka mampu mengatasi masalah genting. Nyawa Eriksen dapat diselamatkan. Meski timnya kalah 0-1, Simon Kjaer mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.

Contoh kasus ketiga juga terjadi di Surabaya, pada bulan Desember 2024. Michael Jonan, adik mantan menteri perhubungan Ignasius Jonan, meninggal mendadak saat sedang bersepeda. Meski dikabarkan rutin berolahraga, pria 48 tahun itu akhirnya meninggal di lokasi kejadian. Rekan-rekannya sesama pesepeda, tidak sempat melakukan pertolongan.

Apa yang bisa kita ambil sebagai pelajaran ? Kasus gawat darurat jantung bisa terjadi pada siapa saja, tanpa pandang usia. Terjadinya pun bisa di mana saja.

Henti jantung

Fungsi jantung amat vital. Tanpa jeda, performa pompa darahnya ke seluruh bagian tubuh sangat esensial bagi kehidupan. Gawat darurat medik pasti terjadi, bila jantung berhenti berdenyut. Transportasi oksigen dan glukosa, niscaya mengalami kegagalan. Terhentinya aliran darah ke otak, mengakibatkan penurunan kesadaran. Dampak rentetannya memicu terjadinya henti napas. Berakhirlah kehidupan.

Henti jantung berbeda dengan serangan jantung. Kondisi medik yang kedua itu, berkaitan erat dengan terhambatnya aliran darah arteri koroner. Secara faali, arteri koroner berperan penting menjamin suplai oksigen dan nutrisi bagi otot jantung. Tanpa suplai yang adekuat, jantung akan “mogok”. Itulah gambaran umum penyakit jantung koroner (PJK). Bila terjadi serangan jantung (infark miokard akut/IMA), dampaknya bisa berupa henti jantung.
Selain IMA sebagai penyebab tersering henti jantung, ada penyebab lainnya. Misalnya gangguan irama jantung. Bentuknya bisa berupa denyut yang cepat dan tidak teratur, atau justru sangat lambat. Keduanya menyebabkan tidak efektifnya fungsi pompa jantung, sehingga terjadilah kegagalan sirkulasi darah.

Gangguan irama jantung (aritmia), diakibatkan disfungsi konduksi kelistrikan jantung. Secara faali, pengaturan impuls listrik tersebut diperankan oleh sel-sel saraf khusus. Banyak faktor penyebab aritmia. Misalnya faktor genetik, gangguan fungsi kelenjar tiroid, gangguan elektrolit, hingga obat-obatan tertentu. Konsumsi alkohol dan kafein secara berlebihan, serta merokok, merupakan faktor risiko yang patut diperhitungkan. Ada kalanya berat badan berlebih, stres psikis, kecemasan, dan pengguna narkoba, bisa memicu terjadinya aritmia.

Faktor risiko PJK, mayoritas beririsan dengan penyebab aritmia. Gaya hidup berupa konsumsi makanan siap saji yang kelewat batas, kini semakin digemari masyarakat. Komponennya mengandung lemak, garam, dan gula yang berlebih. Malas gerak/jarang berolah raga, diabetes, hipertensi, merokok, dan genetik, juga merupakan faktor risiko penting.

Peran masyarakat

Saat ini penyakit jantung dan pembuluh darah, menduduki peringkat pertama penyebab kematian di Indonesia dan dunia. Proses terjadinya bukan sekejap. Namun sejatinya memerlukan tahapan dan waktu yang cukup panjang. Karena itulah dapat dicegah. Deteksi dini melalui cek kesehatan reguler, dapat dilakukan semua masyarakat.

Dalam kondisi darurat henti jantung yang terjadi di luar rumah sakit, mestinya masyarakat dapat berperan penting. Mereka dapat melakukan pertolongan, sebelum bantuan medis datang. Kemampuan melakukan resusitasi jantung-paru (RJP), menjadi “kewajiban” siapa pun. Bukan hanya terbatas pada tenaga kesehatan. Kini pelatihan RJP sudah semakin sering digalakkan pada masyarakat.

Selamat jalan Coach Bejo Sugiantoro. Kiprahmu di lapangan hijau akan selalu kami kenang.

—–o—–

*Penulis:

  • Staf pengajar senior di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya
  • Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (IKESOR) Unair
  • Penulis buku:
    – Serial Kajian COVID-19 (tiga seri)
    – Serba-serbi Obrolan Medis
    – Catatan Harian Seorang Dokter

Share This :

Ditempatkan di bawah: nusantara, update, wawasan Ditag dengan:Bejo Sugiantoro, Belajar, Kasus, Meninggalnya

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Maratua Jazz & Dive Fiesta 2025 Dimulai, Kolaborasi Irama dan Alam Tarik Ribuan Wisatawan

30 Juni 2025 By admin

Dua Gol Harry Kane Antar Bayern Muenchen Lolos ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025

30 Juni 2025 By admin

Jeff Bezos dan Lauren Sanchez Akhiri Pesta Pernikahan Megah Selama Tiga Hari di Venesia

30 Juni 2025 By admin

Membuka Pintu Keberkahan Rezeki, Belajar Dari Kisah Abdurrahman bin Auf RA

30 Juni 2025 By admin

Yoan Bonny Segera Bergabung dengan Inter Milan dari Parma

30 Juni 2025 By admin

Marc Marquez Juarai MotoGP Belanda 2025, Samai Rekor Giacomo Agostini

30 Juni 2025 By admin

Waspada Empat Hal yang Meracuni Hati

29 Juni 2025 By admin

Katy Perry Absen dari Pernikahan Jeff Bezos dan Lauren Sánchez

29 Juni 2025 By admin

Riuhnya Festival Kuda Tradisional Cibogo, Warisan Budaya Rakyat Sumedang

29 Juni 2025 By admin

Berjalan Lebih dari 100 Menit Sehari Bisa Kurangi Risiko Sakit Punggung Bawah Kronis

29 Juni 2025 By admin

Israel Keluarkan Perintah Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Tengah

29 Juni 2025 By admin

Tragedi Rinjani, Kemenparekraf Tegaskan Pentingnya Kepatuhan SOP Pendakian

29 Juni 2025 By admin

Makan Mangga Setiap Hari, Apa Dampaknya terhadap Kadar Gula Darah Anda?

29 Juni 2025 By admin

Wali Kota Surabaya Ajak Pelajar Teladani Bung Karno Lewat Tur Literasi

29 Juni 2025 By admin

Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza Mungkin Terjadi dalam Sepekan

29 Juni 2025 By admin

Remaja Suriah Didakwa Terkait Rencana Teror di Konser Taylor Swift di Wina

28 Juni 2025 By admin

BPH Kaji Masa Tinggal Jamaah Haji Jadi 30 Hari pada Musim Haji 1447 H

28 Juni 2025 By admin

Trump Kecam Khamenei, Ancam Akan Bombardir Iran Jika Lanjutkan Program Nuklir

28 Juni 2025 By admin

Ini Jadwal Lengkap 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

28 Juni 2025 By admin

Jatim Siapkan 19 Lokasi Sekolah Rakyat, Salah Satunya di Jombang

28 Juni 2025 By admin

PBB: Israel Lakukan Genosida Lewat Kekerasan Reproduksi

28 Juni 2025 By admin

Kemendikti Saintek Bentuk Satgas Akselerasi Tambah Dokter

28 Juni 2025 By admin

Keutamaan dan Bacaan Niat Puasa Muharram, Tasu’a, dan Asyura

27 Juni 2025 By admin

Khamenei Bantah Klaim Trump: Kerusakan Fasilitas Nuklir Iran Dibesar-besarkan

27 Juni 2025 By isa

KPK Duga Korupsi Kuota Haji Khusus Terjadi pada 2023–2024

27 Juni 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Robot K9 Tunjukkan Aksi Deteksi di HUT Ke-79 Bhayangkara
  • Prabowo: Polri Miliki Peran Vital Kawal Agenda Pembangunan Bangsa
  • Anafilaksis, Derajat Alergi Terberat Pemicu Kematian Tragis
  • KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Gubernur Jatim Khofifah Terkait Kasus Dana Hibah
  • Menlu Sugiono: Pengiriman 10 Ribu Ton Beras ke Gaza Terkendala Akses Masuk

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.