
Sektor kesehatan rakyat masih memerlukan perhatian penting. Riset Pavlo Blavatsky diharapkan bisa menjadi bahan kajian penting bagi politisi dan pejabat publik, dalam menyongsong Pemilu 2024.
Oleh: dr. Ari Baskoro SpPD K-AI – Penulis buku Serial Kajian COVID-19 (tiga seri) dan Serba-serbi Obrolan Medis

Perang Rusia-Ukraina belum menampakkan tanda-tanda usai. Ada sisi lain yang menarik dari suatu riset,terkait negara-negara pasca Uni Soviet. Penghargaan IgNobel Ekonomi tahun 2021, dianugerahkan pada salah satu penelitinya. Dia adalah Pavlo Blavatsky dari Ukraina. Risetnya sungguh menggelitik. Mungkin buat orang tertentu menggelikan, tetapi riset itu menjadi dasar para ilmuwan dari beberapa negara lain, tertarik untuk menelitinya juga.
Riset Blavatsky menyangkut soal obesitas, sebagai indikator tingkat korupsi politisi di negara-negara pasca Soviet. Ada 15 negara yang terlibat, yaitu Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kyrgystan, Latvia, Lituania, Moldova, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan. Penelitian itu dimulai tahun 2017, sedangkan hasil risetnya dimuat pada jurnal Economicsof TransitionandInstitutional Change tahun 2021.
Penghargaan IgNobel sebenarnya adalah parodi. Bentuk apresiasinya, mengkhususkan pada hasil penelitian yang “pada awalnya membuat masyarakat tertawa”. Namun demikian, setelahnya akan membuat mereka berpikir keras.Penghargaan itu dimaksudkan untuk merayakan hal-hal yang tidak biasa, menghargai imajinasi, serta memacu minat orang pada sains, teknologi, dan kedokteran.Penyelenggaranya adalah majalah sains ternama, yaitu AnnalsofImprobable Research. Penyerahan penghargaannya pun di tempat yang prestisius, yaitu Universitas Harvard- Amerika Serikat. Para penerima penghargaan Nobel, juga ikut diundang untuk menyaksikannya. Kata Ig berasal dari kata ignoble yang artinya “hina”, “tercela”, atau “tidak mulia”.
Meski suatu parodi,penghargaanpadapemenang riset tersebut, telah banyak berkontribusi signifikan dalam penerapannya di masyarakat. Contohnya adalah riset tahun 2006, tentang nyamuk Anophelesgambiae yang tertarik pada aroma keju Limburger. Hingga kini, temuan tersebut dimanfaatkan penduduk Afrika membuat jebakan nyamuk berbasis keju. Tujuannya menekan angka penyakit malaria. Ada satu hasil riset lainnya, tentang koefisien gesek dari kulit pisang. Kulit buah pisang mengandung senyawa organik, sangat mirip dengan yang ditemukan pada sendi manusia. Sifatnya yang “licin” memicu inspirasi para ahli, untuk menciptakan prostesissendi. IgNobel-nya dianugerahkan pada tahun 2014.
Sir Andre Geimdari Universitas Nijmegen-Belanda, merupakan penerima penghargaan IgNobel tahun 2000, sekaligus Nobel bidang fisika tahun 2010. Risetnya tentang katak yang diapungkan secara magnetik, berbasiskan pada graphene/grafena.
Metode riset PavloBlavatsky
Peneliti mengunduh gambar-gambar politisi dari dua “bank foto”. Subyek penelitiannya sebanyak 469 gambar para menteri dan politisi.Riset itu juga melibatkan para ahli teknologi kecerdasan buatan/Artificial Intelligence/AI.Untuk setiap gambar, dilakukan estimasi indeks masa tubuh (IMT), menggunakan visi algoritme komputer.Disimpulkan bahwa IMTpara politisi, sangat berkorelasi dengan Transparency International Corruption Perceptions Index, World Bank World Governance Indicator Controlof Corruption, dan Index of PublicIntegrity.Sebanyak 42 persen menteri Ukraina, dikategorikan sebagai “sangat gemuk”.
Obesitas
Obesitas merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan terjadinya akumulasi lemak tubuh.Hal itu akibat tidak seimbangnya asupan energi (energyintake) dengan jumlah energiyang digunakan (energyexpenditure).Kedua aspek tersebut saling berinteraksi dengan faktor genetik.Proses terjadinya, memerlukan waktu yang cukup lama. Tumpukan lemak yang berlebihan, berdampak negatif memicu terjadinya inflamasi/peradangan kronik pada seseorang.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perhitungan IMT melalui rumus berat badan dalam kilogram, dibagi kuadrat tinggi badan dalam satuan meter. Diklasifikasikan sebagai obesitas, bila memiliki IMT melebihi 30 kg/m2. Disebut kelebihan berat badan/pre-obesitas,bila memiliki IMT antara 25-30 kg/m2.Rentang IMT yang normal,antara 18,5-25 kg/m2. Ada beberapa negara di dunia yang menerapkan ukuran IMT sedikit berbeda dengan standar WHO. Kategorinya pun juga disertai ukuran lingkar perut.
Berat badan berlebih dan obesitas, merupakan risiko pentingpemicu berbagai macam penyakit. Contohnya adalah penyakit kardiovaskuler, diabetes, mendengkur-sesak waktu tidur (obstructivesleep apnea), beberapa jenis kanker, depresi, masalah reproduksi, dan penyakit degeneratif sendi (osteoarthritis).
Berdasarkan data terbaru, lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia mengalami obesitas. Bila dirinci, 650 juta di antaranya adalah orang dewasa. Sisanya sebanyak 340 juta adalah remaja, dan 39 juta anak-anak.
Mengutip data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi obesitas di kalangan orang dewasa cenderung meningkat. Pada tahun 2007 tercatat “hanya” sebesar 19,1 persen. Jumlah ini melonjak hampir dua kali lipat menjadi 35,4 persen, pada tahun 2018. Di sisi lain, prevalensi remaja (13-15 tahun) gemuk dan obesitas di Indonesia mencapai 20 persen. Pada rentang usia 16-18 tahun, terhitung sebesar 13,6 persen. Secara keseluruhan, prevalensi ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
WHO memperkirakan pada tahun 2025, sekitar 167 juta orang menjadi kurang sehat akibat obesitas. Obesitas dengan cepat menjadi tantangan terbesar kesehatan masyarakat global. “Penyakit” itu merupakan peringkat tiga besar penyebab gangguan kesehatan kronis, dan peringkat kelima penyebab kematian. Saat ini ada tiga poin penting yang menjadi perhatian pemerintah,dalam mengendalikan penyakit tidak menular (PTM). Obesitas, hipertensi, dan perilaku merokok pada usia di atas 18 tahun, menjadi indikator nasional.
Beberapa faktor melatarbelakangi timbulnya obesitas. Kurang olah raga dan pola makan yang kurang sehat, menjadi faktor utama. Nutrien tinggi lemak, gula dan garam, merupakan komponen utama makanan siap saji (fastfood). Sebaliknya penyandang obesitas, umumnya kurang menyukai “makanan sehat” yang komposisi utamanya terdiri dari sayur dan buah.
Kecenderungan perilaku korup, sehingga memicu terjadinya obesitas, berdasarkan padapostulat “hedonictheoryofcorruption”. Gaya hidup bermewah-mewah, merujuk pada kesenangan material, dapat memicu pola konsumtif. Biasanya ditandai dengan kebiasaan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, termasuk terhadap makanan. Hal itusemata-mata hanya untuk kesenangan.
Sebaliknya, perilaku korup pada politisi atau pejabat publik, dapat mengganggu kesehatan rakyatnya. Bisa terjadi penurunan kualitas, aksesibilitas, atau kepercayaan terhadap layanan kesehatan. Salah satu indikatornya adalah angka morbiditas penyakit kronis, akan meningkat seirama dengan perilaku korup pejabat publiknya (Ferrari L,2020).
Sektor kesehatan rakyat masih memerlukan perhatian penting. Riset Pavlo Blavatsky diharapkan bisa menjadi bahan kajian penting bagi politisi dan pejabat publik, dalam menyongsong Pemilu 2024.
Tinggalkan Balasan