
Surabaya (Trigger.id) – Pada saat harga beras tinggi di Indonesia, bisa menjadi ide yang baik untuk melihat bagaimana petani di India menghadapi situasi tersebut, khususnya dalam konteks beras aromatik. India dikenal sebagai produsen beras aromatik terkemuka, seperti beras basmati yang memiliki aroma khas dan cita rasa yang istimewa.
Petani kini lebih tertarik membudidayakan varietas padi otomatis yang berdaya hasil tinggi karena produksinya tinggi dan keuntungannya bagus
Meningkatnya permintaan di pasar lokal dan internasional dengan harga beras aromatik yang unggul telah mendorong para petani untuk meningkatkan budidaya mereka dalam beberapa waktu terakhir.
Oleh karena itu, varietas lokal yang populer mulai dikesampingkan dan petani lebih memilih varietas yang mempunyai hasil tinggi karena hasil ganda dan keuntungan lebih tinggi.
Saat ini, para petani lebih bergantung pada varietas padi otomatis dengan hasil tinggi karena tingkat produksinya yang tinggi, menurut sumber di Departemen Penyuluhan Pertanian (DAE) dan Institut Penelitian Padi Bangladesh (BRRI).
Varietas lokal mampu menghasilkan 187-299 kilogram padi per bigha lahan, sedangkan varietas unggul menghasilkan 448-821 kilogram.Saat ini sudah ada delapan varietas padi halus dan aromatik yang dikembangkan BRRI.
Mereka adalah BR5 (Dulabhog), BRRI-dhan 34, BRRI-dhan 37, BRRI-dhan 38, BRRI-dhan 70, BRRI-dhan 75, BRRI-dhan 80 dan BRRI-dhan 50.
Petani paling banyak mengolah BRRI-dhan 34. Hampir mirip dengan varietas chinigura, namun hasilnya hampir dua kali lipat. Budidaya tanaman ini meningkat setelah tahun 2010, meskipun BRRI melepaskannya pada tahun 1997.
Azizul Islam, seorang petani dari daerah Chehel Gazi di Dinajpur, berkata, “Dulu saya menanam padi chinigura. Tapi sekarang, saya menanam BRRI-dhan 34 dan mendapatkan hasil hampir dua kali lipat. Kebanyakan petani di daerah saya juga menanam varietas ini.”
BRRI-dhan 70, varietas unggul lainnya, identik dengan varietas katarivog yang terkenal. Tanaman ini dapat menghasilkan 634,4 kg per bigha, hampir dua kali lipat hasil katarivog. Butirannya juga lebih besar.
BRRI-dhan 80, mirip dengan jasmin, varietas beras populer di Thailand, menghasilkan 672kg per bigha.
Dr Md Shahjahan Kabir, direktur jenderal BRRI, mengatakan kepada The Business Standard, “Tingkat produksi varietas padi aromatik dengan hasil tinggi lebih dari dua kali lipat dibandingkan varietas padi asli. Itulah sebabnya varietas ini lebih populer di kalangan petani.”
Menurut DAE, cuaca dan lingkungan di Bangladesh cocok untuk menanam padi aromatik.
Varietas aromatik dibudidayakan di seluruh negeri. Daerah yang relatif lebih dingin menghasilkan beras yang lebih harum.
Dinajpur, Thakurgaon, Panchagarh, Rangpur, Naogaon, Rajshahi, Mymensingh, dan Sherpur secara komersial menghasilkan beras aromatik dalam jumlah besar.
Menurut DAE, budidaya padi aromatik meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir, begitu pula produksi varietas unggul.
DAE tidak memiliki informasi terkini mengenai budidaya padi aromatik. Pada tahun anggaran 2015-16 produksinya sekitar 2.90.000 ton, sekitar 105.000 ton diantaranya berasal dari BRRI-dhan 34.
Para petani mengatakan meskipun biaya produksi beras aromatik sedikit lebih tinggi, namun keuntungan yang diperoleh lebih besar.
Budidaya varietas padi aromatik memerlukan biaya sekitar Tk25.000 per hektar, sedangkan varietas padi lokal berharga Tk22.000 per hektar, tambah mereka. (kai)
Sumber: tbsnews.net
Tinggalkan Balasan