
Padang (Trigger.id) – Pemerintah Arab Saudi meminta Indonesia agar segera menyesuaikan diri dengan kebijakan serta jadwal baru yang ditetapkan untuk pelaksanaan ibadah haji musim 2026. Hal ini disampaikan Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf, dalam kunjungan kerjanya ke Kota Padang, Selasa (22/6).
“Arab Saudi menekankan agar seluruh pemangku kepentingan di Indonesia dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan terbaru dan mematuhi tahapan-tahapan yang telah ditentukan,” ujar Irfan.
BP Haji saat ini terus menjalin koordinasi intensif dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, khususnya dalam merumuskan persiapan teknis dan administratif untuk musim haji 1447 Hijriah (2026), guna memastikan seluruh proses berjalan lancar dan pelayanan terhadap jamaah semakin optimal.
Menurut Irfan, berdasarkan jadwal resmi dari Pemerintah Arab Saudi, proses kontrak penyelenggaraan haji akan dimulai pada Agustus mendatang. Karena itu, semua tahapan persiapan harus disegerakan, termasuk adaptasi terhadap kebijakan dan regulasi baru.
Ia juga menegaskan komitmen BP Haji—yang ke depan akan menjadi lembaga setingkat kementerian—dalam meningkatkan kualitas layanan ibadah haji. Salah satu langkah penting adalah mendorong percepatan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyelenggaraan Haji, yang menjadi dasar hukum operasional BP Haji.
Dalam kunjungan tersebut, Irfan mengajak perguruan tinggi di Indonesia untuk ambil peran aktif dalam mendukung suksesnya penyelenggaraan haji 2026. Ia mencontohkan kerja sama sebelumnya yang pernah dilakukan BP Haji dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), yang membahas potensi ekonomi dari pelaksanaan haji, termasuk pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UMKM).
“BP Haji membuka peluang kolaborasi dengan perguruan tinggi di Sumatera Barat, misalnya dalam memberdayakan UMKM kuliner agar bisa memenuhi kebutuhan konsumsi jamaah haji,” jelasnya.
Ia menyebutkan bahwa salah satu masukan dari jamaah haji selama ini adalah soal rasa makanan, khususnya rendang yang terasa seperti kari. Oleh karena itu, UMKM lokal di Sumbar bisa diberdayakan untuk memproduksi rendang autentik yang dikirim langsung ke Arab Saudi sebagai bagian dari logistik konsumsi jamaah haji asal Indonesia. (ian)
Tinggalkan Balasan