

Dalam riwayat yang masyhur, Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa agung yang inti maknanya adalah tentang kecukupan, kehalalan rezeki, dan keteguhan hati untuk tidak menggantungkan diri kepada selain Allah. Doa ini sering dibaca oleh para ulama salaf setiap selesai shalat, terlebih setelah Ashar—waktu ketika manusia biasanya mulai merasakan lelah, risau, atau memikirkan urusan dunia.
Doa tersebut adalah:
اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Artinya:
“Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal sehingga aku tidak berkeinginan pada yang haram. Dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu sehingga aku tidak berharap kepada selain Engkau.”
Makna Spiritual Doa Ini
1. Memohon Rezeki yang Halal dan Berkah
Doa ini mengajarkan bahwa halal bukan hanya urusan materi, tetapi urusan ketenangan batin. Banyak orang kaya tetapi gelisah, karena rezekinya tidak sepenuhnya halal. Sebaliknya, banyak yang sederhana tetapi hidupnya penuh keberkahan.
Ketika kita memohon:
“اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ”
kita sedang menyatakan bahwa halal adalah kecukupan, sedangkan yang haram adalah kehinaan meskipun tampak menggiurkan.
2. Meminta Kekayaan Hati, Bukan Sekadar Kekayaan Harta
Lanjutan doa:
“وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ”
mengajarkan bahwa kekayaan sejati adalah tidak bergantung dan tidak berharap kepada manusia.
Imam Ibnul Qayyim mengatakan,
“Orang yang paling kaya adalah orang yang hatinya tidak membutuhkan manusia sedikit pun.”
Doa ini membentuk pribadi yang:
- percaya diri namun tidak sombong,
- tegar namun tidak angkuh,
- bersandar sepenuhnya pada Allah.
3. Doa yang Relevan di Setiap Zaman
Di tengah zaman ketika godaan harta haram semakin mudah—korupsi, manipulasi, riba, penipuan—doa ini menjadi benteng yang menjaga integritas dan kehormatan seorang Muslim.
Doa ini juga relevan bagi mereka yang sedang:
- mencari pekerjaan,
- berjuang menafkahi keluarga,
- membangun usaha,
- atau tengah dilanda kesempitan.
Karena intinya adalah memohon kecukupan, keberkahan, dan ketenangan. Doa ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam Sunan Tirmidzi no. 3563 dan dinilai hasan oleh sebagian ulama. Berikut teks hadis lengkapnya:
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ»
Penutup: Doa yang Membentuk Pribadi Mulia
Doa ini bukan hanya permintaan, tetapi komitmen hidup:
- Bekerja dengan halal,
- Menjauhi yang haram meski menguntungkan,
- Tetap bergantung hanya kepada Allah dalam kondisi apa pun.
Membaca doa ini setiap selesai shalat, terutama setelah Ashar, adalah cara untuk meneguhkan hati agar tetap di jalan yang benar.
Semoga Allah menjadikan rezeki kita halal, penuh berkah, dan mencukupi. Aamiin ya Rabbal ‘alamin. (bin)
—000—
*Penceramah dan akademisi Ubaya



Tinggalkan Balasan