
Jakarta (Trigger.id) – Filipina kembali diterjang dua badai dahsyat dalam waktu singkat: pertama Topan Kalmaegi yang menghantam bagian tengah negara itu, lalu disusul Super Topan Fung‑wong yang melanda utara. Akibatnya, sedikitnya 250 orang tewas dan jutaan warga harus mengungsi dari rumah mereka.
Dampak Badai
- Topan Kalmaegi menimbulkan kerusakan hebat pada rumah, lahan pertanian, infrastruktur, dan menewaskan banyak orang.
- Belum pulih dari Kalmaegi, Filipina justru segera diterpa Fung-wong. Badai ini mengakibatkan banjir besar, longsor, pemadaman listrik masif, dan pengungsian skala besar.
- Lebih dari 1,4 juta orang mengungsi akibat Fung-wong.
- Pemerintah Filipina menetapkan status darurat nasional untuk mempercepat tanggap darurat dan rehabilitasi.
Informasi Terbaru
- Setelah Kalmaegi, yang korban tewasnya dilaporkan sebanyak 114 jiwa dengan puluhan orang hilang.
- Fung-wong diperkirakan memiliki kecepatan angin hingga 185 km/jam saat mendarat dan gelombang badai yang sangat besar.
- Proses pemulihan menghadapi tantangan besar karena tanah jenuh oleh hujan Kalmaegi dan kemudian diterpa Fung-wong, sehingga kerusakan menjadi lebih parah.
- Ilmu iklim menunjuk bahwa pemanasan lautan dan meningkatnya kelembapan atmosfer memperkuat badai tropis semacam ini, yang artinya Filipina menghadapi ancaman yang makin sering dan lebih kuat.
Bencana double-palu ini memperlihatkan kerentanan Filipina sebagai negara kepulauan yang rutin dilanda siklon tropis. Kerugian tidak hanya soal nyawa manusia, tetapi juga kerusakan ekonomi, gangguan pelayanan publik, dan pemindahan penduduk jangka panjang. Dukungan kemanusiaan, rehabilitasi infrastruktur, serta adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi urgensi utama. (bin)



Tinggalkan Balasan