• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Getuk Lindri: Sejarah, Keunikan dan Filosofinya

3 November 2024 by admin Tinggalkan Komentar

Ilustrasi Getuk Lindri. Foto: Manadonesia
Oleh: Hafidz Bintang Alfarisi*

Di Indonesia terdapat banyak sekali jenis makanan atau jajanan yang pembuatannya menggunakan bahan dasar singkong. Salah satunya ialah getuk. Camilan ini adalah salah satu jenis jajanan pasar yang dapat dengan mudah ditemui di daerah Jawa Tengah maupun Jawa Timur.

Getuk sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa macam dan yang terpopuler ialah getuk lindri. Getuk lindri secara umum terbuat dari singkong kukus atau rebus yang ditumbuk, ditambahkan pewarna dan gula merah, kemudian diiris halus, dan disajikan bersama dengan parutan kelapa.

Getuk lindri ini sudah ada sejak masa kolonial dan awalnya dibuat untuk memanfaatkan hasil tani lokal. Proses pembuatan getuk lindri mulai dari pengukusan singkong yang kemudian dihaluskan, dicampur dengan gula, dan diberi pewarna alami, sering kali merah muda atau hijau.

Uniknya, getuk lindri memiliki tekstur lembut, manis alami, dan biasanya dibentuk menggunakan cetakan khusus, menghasilkan tampilan yang menarik dan berulir seperti mi besar. Rasanya sederhana namun lezat, membuatnya tetap disukai meskipun jajanan modern semakin mendominasi pasar.

Kata “lindri” dalam Getuk Lindri mengacu pada bentuk atau tekstur khas jajanan ini. Lindri adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan tampilan berulir atau berlekuk-lekuk pada getuk ini, yang dihasilkan dengan alat khusus atau cetakan. Bentuk ulir-ulir ini menjadi ciri khas getuk lindri, membuatnya berbeda dari getuk biasa yang hanya berbentuk potongan singkong. Penambahan tekstur ini tidak hanya memberi tampilan yang unik tetapi juga memberikan daya tarik visual yang lebih estetik bagi para penikmatnya.

Tidak jarang juga getuk dipadupadankan dengan berbagai bahan makanan lainnya seperti ubi, talas, maupun pisang untuk memberikan rasa serta aroma yang lebih sedap dan menarik minat masyarakat.

Getuk paling mantap untuk disajikan sebagai camilan sore hari bersama dengan secangkir teh atau kopi panas. Bagaimana resep, filosofi, dan juga sejarah dari getuk lindri.

Sejarah Getuk Lindri

Mengulik laman gramedia.com, Jajanan pasar ini diketahui telah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Pada masa itu, banyak masyarakat Indonesia yang mengalami kesulitan untuk mencari bahan pangan pokok seperti beras. Maka dari itu, masyarakat Indonesia mencoba menggantinya dengan singkong.

Di masa tersebut, singkong dapat dengan mudah ditemukan tumbuh di sekitar pemukiman masyarakat. Lalu, singkong tersebut diolah untuk menjadi makanan ringan yang bernama getuk lindri. Pembuatan getuk lindri dari singkong tersebut dipelopori oleh Ali Mohtar yang berasal dari Desa Karet, Magelang, Jawa Tengah.

Maka dari itu, getuk lindri dikenal sebagai makanan tradisional khas Magelang, Jawa Tengah. Getuk lindri menjadi populer karena pada masa itu, Ali Mohtar atau yang juga kerap disapa sebagai Mbah Mohtar membuat getuk lindri dengan rasa yang disukai oleh masyarakat dan penampilan yang menarik.

Arti Nama dan Filosofi Getuk Lindri

Ada fakta menarik dibalik nama getuk lindri. Kata ‘getuk’ sendiri diambil dari suara ‘tuk-tuk’ yang dihasilkan selama masa kegiatan menumbuk singkong . Sedangkan nama ‘lindri’ diambil dari adonan singkong gulung yang terdapat dalam proses pembuatan getuk lindri.

Menurut seorang sejarawan bernama J.FX. Hoery, nama ‘lindri’ diambil dari nama alat penggulung yang digunakan dalam pembuatan getuk itu sendiri. Adonan singkong diproses sampai halus, kemudian keluar dari lindri dengan bentuk gulungan yang panjang, kecil, dan berserat-serat. Sekilas penampilannya tampak seperti mie yang dibentuk menjadi persegi maupun gulungan bulat dan dipotong sesuai selera.

Selain fakta di balik namanya yang menarik, getuk lindri juga memiliki filosofi yang mendalam. Menurut masyarakat Jawa, getuk lindri adalah simbol dari kesederhanaan. Mengingat bahan utamanya hanya terbuat dari  singkong yang dulu digunakan karena sebagai pengganti beras.

Di samping itu, getuk lindri juga dapat memberikan pelajaran pada masyarakat Jawa untuk selalu bersyukur atas segala hal sederhana yang berada di sekitar, karena ternyata barang yang terkesan sepele tersebut dapat menjadi bermanfaat.

Sekarang ini, getuk lindri banyak dijual di berbagai pasar tradisional yang membuatnya dikenal sebagai jajanan pasar. Selain di pasar, di daerah Jawa Tengah masih sering ditemukan penjual getuk lindri yang berkeliling menggunakan gerobak sembari menyalakan musik dangdut dengan suara kencang untuk menarik pembeli.

Tradisi Gerebek Getuk di Magaleng

Magelang, Jawa Tengah merupakan tempat terlahirnya getuk lindri memiliki sebuah tradisi unik. Tradisi tersebut masih ada kaitannya dengan getuk lindri ini biasanya diadakan di alun-alun kota Magelang dan dinamakan sebagai Gerebek Getuk.

Tradisi Gerebek Getuk umum diadakan sebagai tanda hari jadi kota Magelang. Dalam tradisi ini, akan ada getuk-getuk yang disusun dengan bentuk menggunung. Penampilannya dibuat cantik dengan berbagai macam warna getuk yang diatur supaya menarik. Terdapat dua gunungan getuk yang dibuat, yakni gunungan lanang (laki-laki) dan gunungan wadon (perempuan).

Terdapat perbedaan dari kedua gunungan getuk tersebut, yakni gunungan lanang dibuat dengan ujungnya yang berbentuk lancip, sedangkan ujung dari gunungan perempuan berbentuk bulat. Kedua gunungan tersebut akan diarak dan diperebutkan oleh masyarakat yang turut hadir dalam festival tersebut.

Bagi masyarakat Magelang, Gerebek Getuk adalah simbol dari kemakmuran. Tradisi ini dilaksanakan dengan untuk meningkatan rasa persatuan serta kekompakan dari masyarakat Magelang dan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

—000—

*Kreator Konten Trigger.id

Share This :

Ditempatkan di bawah: ekonomi pariwisata, nusantara, update, wawasan Ditag dengan:Getuk Lindri, Jajanan Tradisional, Sejarah, Singkong

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Delegasi PWNU Jatim Kunjungi Industri Perkebunan Modern di Tiongkok

30 Oktober 2025 By admin

Delapan Posture Corrector Terbaik: Diuji Editor dan Disetujui Terapis Fisik

30 Oktober 2025 By admin

Israel Langgar Gencatan Senjata, Serangan Udara di Gaza Tewaskan Sedikitnya 18 Warga Palestina

29 Oktober 2025 By isa

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemkot Surabaya Gelar Simulasi Kedaruratan di 26 Titik

29 Oktober 2025 By admin

Kiper Inter Milan Josep Martinez Terlibat Kecelakaan yang Tewaskan Lansia di Italia

29 Oktober 2025 By admin

Momentum Sumpah Pemuda, Mendikdasmen Ajak Masyarakat Bangga dan Majukan Bahasa Indonesia

28 Oktober 2025 By admin

Juventus Resmi Pecat Igor Tudor Usai Rangkaian Hasil Buruk

28 Oktober 2025 By admin

Konsumsi Kacang Secara Rutin Dapat Turunkan Risiko Kematian Akibat Penyakit Jantung

28 Oktober 2025 By admin

Tim-tim Premier League Saling Jegal di Putaran Keempat Piala Liga Inggris

28 Oktober 2025 By admin

Hoaks!, Konferensi Pers PSSI yang Umumkan Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia

27 Oktober 2025 By admin

Standar Istithaah Kesehatan Haji 2026 Diperketat, 11 Penyakit Ini Jadi Fokus Pemeriksaan

27 Oktober 2025 By admin

DPR: Kebijakan Umrah Mandiri Bukan Ancaman, tapi Upaya Sehatkan Industri

27 Oktober 2025 By admin

Real Madrid Kukuh di Puncak, Jauhi Barcelona Lima Poin Usai Menang di El Clasico

27 Oktober 2025 By admin

Pakar UGM: Mikroplastik di Air Hujan Jadi Ancaman Senyap bagi Kesehatan Manusia

26 Oktober 2025 By admin

Anthony Hopkins Ungkap Hubungan yang Retak dengan Putrinya, Abigail: “Saya Sudah Lakukan yang Saya Bisa”

26 Oktober 2025 By admin

Cegah ISPA di Musim Pancaroba, Dinkes Surabaya Gratiskan Vaksin Pneumonia untuk Balita

26 Oktober 2025 By admin

Apecsi Tolak Calon “Direktur Odong-Odong” di Kebun Binatang Surabaya

26 Oktober 2025 By admin

Erick Thohir Serap Aspirasi Ultras Garuda untuk Bangun Sepak Bola Indonesia

26 Oktober 2025 By admin

Justin Bieber Siap Tampil di Coachella 2026, Rajin Livestream di Twitch untuk Persiapan Setiap Hari

25 Oktober 2025 By admin

Napoli Tantang Inter, Jay Idzes Pimpin Sassuolo Jamu AS Roma di Pekan Kedelapan Liga Italia

25 Oktober 2025 By admin

Perburuan Pelatih Baru Timnas Indonesia, Bukan Shin Tae‑Yong

25 Oktober 2025 By admin

El Clasico Real Madrid vs Barcelona Warnai Pekan ke-10 Liga Spanyol 2025/2026

25 Oktober 2025 By admin

Pemerintah Siapkan Perpres Perlindungan Mitra Ojek Online, Ditarget Rampung Akhir Tahun

25 Oktober 2025 By admin

Francisco Rivera dan Rekan Siap Kembalikan Senyum Bajul Ijo di Sleman

24 Oktober 2025 By admin

Apecsi Pertanyakan Perekrutan Calon Direktur KBS yang Dinilai Tak Miliki Latar Belakang Konservasi

24 Oktober 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Belajar Kesabaran dari Nabi Ya’kub AS: Hikmah Besar dari Ujian Anak-Anak
  • Mencermati Istitaah Kesehatan Haji 2026
  • Israel Serahkan 30 Jenazah Warga Palestina, Serangan Udara Masih Berlanjut di Gaza
  • Spalletti Optimistis Juventus Mampu Kembali ke Jalur Perburuan Scudetto
  • Dari Angin Sidrap ke Panas Bumi Dieng: Menuju Swasembada Energi Nusantara

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.