
Surabaya (Trigger.id) – Menjelang penampilannya di NCPA di Mumbai, 20 Januari 2024 lalu, pianis jazz legendaris Amerika, Herbie Hancock berbicara kepada media tentang jazz, evolusinya, dan perannya sebagai musisi tua saat ini. .
Bahkan di usianya yang ke-84, legenda jazz Amerika Herbie Hancock tetap tampil memukau tidak hanya di atas panggung, namun juga di luar panggung.
Mungkin karena dia begitu terpesona dengan seni, seperti saat dia masih kecil. Hancock bercerita bahwa dia mulai bermain piano ketika berusia tujuh tahun. Ia mendengarkan Rhythm and Blues, yang dikenal sebagai R ‘n’ B. Sementara orang tuanya sudah lama mendengarkan musik jazz.
Penampilan seniornya di perguruan tinggi, yang memainkan musik pianis jazz Inggris George Shearing, itulah yang membuatnya sangat terpesona sehingga dia tidak pernah menoleh ke belakang.
Melewati tongkat estafet
Semangat Herbie Hancock terhadap musik jazz tercermin dalam kenyataan bahwa pianis yang terkenal dengan lagu-lagu hits seperti ‘Cantaloupe Island’, ‘Chameleon’ dan ‘Watermelon Man’, tidak hanya memenangkan Academy Award tetapi juga 14 Grammy Awards sepanjang karirnya.
Menariknya, evolusi Hancock dapat dikaitkan dengan tahun-tahun awalnya di mana ia dikelilingi oleh musisi-musisi tua, yang telah menjadi mentornya. Ia mengenang, “Saya pertama kali bergabung dengan band profesional ketika saya masih muda dan pindah dari kampung halaman saya di Chicago ke New York, yang dikenal sebagai ‘Mekah Jazz’, dan sekarang ada dua kiblat yaitu New York dan Los Angeles.
“Dari awal karir saya, saya berpikir, ‘apa yang bisa saya pelajari dari musisi lain di sekitar saya’. Musisi yang lebih tualah yang paling banyak membantu saya. Mereka selalu menyemangati saya, dan selalu mengatakan kepada saya ‘Kami mendukung Anda’ dan itu sangat meyakinkan, dan sekarang saya adalah salah satu musisi yang lebih tua,” terang Hancock.
Herbie tahu sekarang apa yang ingin ia lakukan adalah memberikan tongkat estafet kepada musisi muda dan menyemangati mereka seperti ketika ia seusia mereka. “Ini benar-benar sesuatu yang ingin saya lakukan pada usia ini.” tegas Hancock.
Ia mengaku tak keberatan berada di pinggir lapangan, ketimbang berada di depan dan tengah. “Saya ingin melihat musisi muda berkembang seperti bunga dan berkumpul seperti taman,” harap Hancock.
Menjadi seorang musisi selama lebih dari enam dekade juga telah membuat sang pianis melakukan introspeksi terhadap kehidupannya dan ia telah mencapai kesadaran tertentu. “Penemuan terpenting bagi saya adalah bahwa saya sebenarnya manusia, dan apa yang saya lakukan adalah bermain musik. Sebelumnya, yang sebenarnya saya pikirkan adalah saya seorang musisi dan itu tidak benar. Yang penting kalian musisi dan itu yang membuat musik mengalir, dan kemanusiaan itu yang terpenting,” tutupnya. (ian)
Sumber: mid-day.com
Tinggalkan Balasan