• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Jazz dan Politik Perjuangan Hak-hak Sipil

17 September 2024 by admin Tinggalkan Komentar

‘ketika kata-kata gagal, musik berbicara’ oleh penyair Hans Andersen sangat bergema dalam musik jazz pada saat itu, khususnya selama Perang Saudara. Dipuji sebagai salah satu bentuk seni asli Amerika, jazz lahir di New Orleans tahun 1910-an oleh komunitas Afrika-Amerika. Foto: nowbali.co.id.
Oleh: Dr. Suko Widodo, MA*

Jazz (musik jazz) sering dikaitkan dengan gerakan hak-hak sipil di Amerika Serikat (AS) pada pertengahan abad ke-20. Tak sedikit musisi jazz kulit hitam mengalami diskriminasi rasial, namun mereka tetap memiliki platform untuk mengekspresikan penderitaan mereka melalui musik.

Beberapa nama musisi yang tersohor, diantaranya Duke Ellington, Billie Holiday, dan Charles Mingus menggunakan musik mereka untuk menyuarakan ketidakadilan sosial.

Salah satu contoh kuat adalah lagu Billie Holiday berjudul “Strange Fruit” (1939), yang mengecam praktik keji lynching (pembunuhan massa tanpa proses hukum) terhadap warga kulit hitam di Amerika Selatan. Lagu ini menjadi simbol perjuangan melawan rasisme dan menantang supremasi kulit putih.

Jazz memang memiliki hubungan erat dengan pergerakan politik, sehingga jazz tak hanya menjadi bentuk seni musik yang revolusioner, tetapi juga digunakan sebagai alat untuk memperjuangkan hak-hak warga kulit hitam dan masyarakat yang tertindas.

Jazz sebagai Ekspresi Perlawanan

Musik jazz berkembang dari lingkungan masyarakat Afrika-Amerika yang tertindas, terutama di New Orleans, di mana pengaruh budaya Afrika, Karibia, dan Eropa berpadu.

Di masa-masa segregasi rasial, jazz menjadi media bagi para musisi kulit hitam untuk mengekspresikan identitas budaya mereka dan melawan sistem diskriminatif. Charles Mingus, misalnya, sering menulis lagu yang mengkritik ketidakadilan rasial dan diskriminasi.

Pada 1960-an, beberapa musisi jazz terlibat dalam gerakan anti-perang, khususnya selama Perang Vietnam. Lagu berjudul “Alabama” karya John Coltrane (1963) merupakan reaksi atas pemboman gereja di Alabama yang menewaskan empat gadis Afrika-Amerika. Lagu ini menjadi contoh bagaimana jazz bisa menjadi komentar politik yang kuat.

Jazz Internasional dan Diplomasi Kebudayaan

Selama masa Perang Dingin, pemerintah Amerika Serikat menggunakan jazz sebagai bagian dari diplomasi kebudayaan (cultural diplomacy) untuk menunjukkan kebebasan ekspresi di negara itu dibandingkan dengan Uni Soviet yang lebih represif.

Musisi seperti Louis Armstrong, Dizzy Gillespie, dan Duke Ellington dikirim ke negara-negara di Afrika, Timur Tengah, dan Eropa Timur dalam sebuah misi yang disebut sebagai “Jazz Ambassadors” untuk mempromosikan citra positif Amerika di dunia internasional. Meskipun demikian, beberapa musisi, seperti Armstrong, sering mengkritik pemerintah Amerika Serikat (AS) mengenai diskriminasi yang masih terjadi di dalam negeri.

Pada akhir 1960-an, gerakan Black Power dan Free Jazz semakin berdekatan. Musisi seperti Ornette Coleman, Archie Shepp, dan Pharoah Sanders menggunakan bentuk free jazz yang tidak terikat pada struktur musik tradisional sebagai simbol pembebasan dari norma-norma yang mengekang. Hal tersebut mencerminkan keinginan mereka untuk kebebasan politik dan sosial.

Free jazz sering kali menggambarkan pemberontakan melawan struktur musik konvensional, paralel dengan perjuangan hak-hak sipil yang menantang tatanan sosial yang menindas.

Musik Jazz dan Solidaritas Global

Jazz juga memainkan peran dalam menginspirasi gerakan perlawanan di luar Amerika. Di Afrika Selatan, misalnya, jazz lokal dipengaruhi oleh musisi jazz Amerika dan menjadi bagian penting dari perlawanan terhadap apartheid. Musisi seperti Hugh Masekela dan Abdullah Ibrahim memainkan jazz dengan sentuhan musik Afrika, menggabungkan suara perlawanan mereka dengan gaya musik yang membebaskan.

Merunut sejarahnya, jazz telah berfungsi tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana politik yang kuat untuk menantang ketidakadilan, mendukung hak-hak sipil, dan mempromosikan kebebasan di seluruh dunia.

—000—

*Ketua Dewan Redaksi Trigger.id

Share This :

Ditempatkan di bawah: nusantara, seni budaya, update, wawasan Ditag dengan:Jazz dan Politik, Louis Armstrong, Perjuangan Hak-hak Sipil

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

PSSI Tunggu Erick Thohir Bahas Nasib Kluivert Setelah Gagal ke Piala Dunia 2026

14 Oktober 2025 By admin

Trump Tegaskan Tidak Akan Biarkan Israel Langgar Gencatan Senjata di Gaza

12 Oktober 2025 By admin

Dikalahkan Irak 0-1, Indonesia Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026

12 Oktober 2025 By admin

Aktivis Serukan Larangan Israel di Dunia Sepak Bola Meski Gencatan Senjata Diberlakukan di Gaza

12 Oktober 2025 By admin

Jelang Laga Hidup Mati, Timnas Indonesia Siap Hadapi Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026

11 Oktober 2025 By admin

Jay Idzes Tegaskan Perjuangan Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2026 Belum Usai

11 Oktober 2025 By admin

Kimmich Antar Jerman Bungkam Luksemburg 4-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

11 Oktober 2025 By admin

Jack Osbourne Menangis Mengenang Dampak Operasi Tulang Belakang Sang Ayah

11 Oktober 2025 By admin

Studi: Asupan Omega-3 Dapat Melindungi Perempuan dari Risiko Alzheimer

11 Oktober 2025 By admin

Energi Tuan di Negeri Sendiri: Jalan Menuju Swasembada dari Hulu ke Hilir

10 Oktober 2025 By admin

Aktor Peraih Oscar Javier Bardem Sebut Tentara Israel Berlaku Seperti Nazi

10 Oktober 2025 By admin

Pakar PBB Desak Israel Dihukum atas Pelanggaran Hukum Internasional

10 Oktober 2025 By admin

Infantino Serukan Keterbukaan Global dalam Penentuan Jadwal Piala Dunia

10 Oktober 2025 By admin

Jazz dan Blues: Dua Saudara dalam Dunia Musik

10 Oktober 2025 By admin

Axl Rose Kibarkan Bendera Palestina Saat Konser Guns N’ Roses di Bogota

9 Oktober 2025 By admin

Trump Umumkan Israel dan Hamas Setujui Tahap Pertama Rencana Gencatan Senjata di Gaza

9 Oktober 2025 By admin

Kualifikasi Piala Dunia 2026, Arab Saudi Taklukkan Indonesia 3-2

9 Oktober 2025 By admin

KPK Temukan Fakta Baru: Biro Travel Tak Berizin Bisa Dapat Kuota Haji Khusus

8 Oktober 2025 By admin

Timnas Indonesia Asah Eksekusi Bola Mati Jelang Hadapi Arab Saudi

8 Oktober 2025 By admin

Pertamina Imbau Masyarakat Tak Terpengaruh Isu Negatif Soal Etanol pada BBM

8 Oktober 2025 By admin

Kluivert: Timnas Indonesia Siap Tarung Habis-habisan Demi Tiket Piala Dunia 2026

7 Oktober 2025 By admin

Kementerian PUPR Siap Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo

7 Oktober 2025 By admin

Arsenal Geser Liverpool dari Puncak Klasemen Liga Inggris

6 Oktober 2025 By admin

Delegasi Hamas Tiba di Mesir untuk Bahas Rencana Gencatan Senjata Gaza

6 Oktober 2025 By admin

Menjaga Harmoni Laut: Kisah Nelayan Bajo Berburu Gurita dengan Panah Tradisional di Wakatobi

6 Oktober 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Ramadhan, Sebelas Bulan Akan Tinggalkan Kita

28 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Lebih dari Satu Juta Tiket Piala Dunia 2026 Telah Terjual di Seluruh Dunia
  • Naskah Babad Trunajaya Dinobatkan sebagai Ingatan Kolektif Nasional (IKON) 2025
  • Kisah Haru Tim Rescue Surabaya Selamatkan Santri dari Reruntuhan Ponpes Al-Khoziny
  • Ahli Gizi Peringatkan Tren Minum Starbucks dalam Labu Bisa Bahayakan Kesehatan
  • Argentina Lolos ke Final Piala Dunia U-20 Usai Tundukkan Kolombia 1–0

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.