
Surabaya (Trigger.id) – Menelusuri masuknya musik jazz ke Eropa adalah sebuah perjalanan menarik yang mengungkap bagaimana bentuk seni unik Amerika ini menjadi fenomena global. Jazz, yang berasal dari komunitas Afrika-Amerika di New Orleans pada awal abad ke-20, melintasi Atlantik dan sangat memengaruhi musik, budaya, dan masyarakat Eropa.
Jazz masuk ke Eropa selama dan setelah Perang Dunia I, terutama melalui pergerakan tentara dan penghibur Amerika. Harlem Hellfighters, resimen infanteri Afrika-Amerika, membawa jazz ke Prancis pada tahun 1918. Band resimen mereka, dipimpin oleh James Reese Europe, memperkenalkan ritme jazz kepada penonton Eropa dan memicu minat terhadap musik baru yang dinamis ini.
Paris menjadi episentrum musik jazz di Eropa pada tahun 1920-an. Musisi Afrika-Amerika seperti Sidney Bechet dan Josephine Baker mendapatkan penonton yang antusias di sana. Keterbukaan kota terhadap bentuk budaya baru dan komunitas ekspatriat yang besar membantu perkembangan musik jazz.
Jazz dalam Kehidupan Malam dan Budaya Eropa (1920-an–1930-an)
Jazz dengan cepat dikaitkan dengan budaya kosmopolitan dan avant-garde di kota-kota Eropa. Klub malam, kabaret, dan ruang dansa menampilkan pertunjukan jazz, dan komposer serta musisi Eropa mulai bereksperimen dengan elemen jazz.
Era Jazz di Eropa: Kota-kota seperti Berlin, London, dan Amsterdam menganut jazz, mengasosiasikannya dengan modernitas dan pemberontakan. Jazz mempengaruhi karya komposer klasik seperti Maurice Ravel, Darius Milhaud, dan Igor Stravinsky.
Perkembangan Jazz Eropa (1930an–1940an)
Ketika musisi Eropa menyerap musik jazz, mereka mulai menciptakan interpretasi mereka sendiri, memadukan jazz dengan tradisi musik lokal. Kebangkitan jazz Eropa bertepatan dengan penyebaran rekaman jazz Amerika dan pertunjukan band-band tur.
Dampak Swing dan Bebop: Pada tahun 1930-an, musik swing menjadi sangat populer, dan band-band Eropa seperti Quintette du Hot Club de France milik Django Reinhardt muncul sebagai pionir jazz gipsi. Selama Perang Dunia II, jazz menjadi simbol perlawanan di wilayah pendudukan Nazi, dan dilarang karena dianggap sebagai “musik yang merosot”.
Booming Jazz Pasca Perang (1940an – 1950an)
Setelah Perang Dunia II, masuknya musisi jazz Amerika dan pertumbuhan festival jazz memperkuat posisi Eropa dalam kancah jazz global.
Festival Jazz: Nice Jazz Festival tahun 1948 di Perancis adalah salah satu festival jazz internasional pertama. Ini menampilkan tokoh-tokoh terkenal seperti Louis Armstrong dan Dizzy Gillespie, menarik banyak penonton dan meningkatkan kecintaan Eropa terhadap jazz.
Inovator Eropa: Musisi seperti John Dankworth (Inggris), Martial Solal (Prancis), dan Palle Mikkelborg (Denmark) berkontribusi pada pengembangan suara jazz Eropa yang unik.
Jazz Modern dan Kontemporer di Eropa (1960an–Sekarang)
Jazz Eropa berkembang lebih jauh pada tahun 1960-an, memadukan pengaruh avant-garde dan jazz gratis. Musisi seperti Jan Garbarek (Norwegia) dan keluaran ECM Records mengukuhkan Eropa sebagai pemimpin dalam jazz eksperimental dan kontemporer.
Identitas Jazz Eropa: Jazz Eropa saat ini dicirikan oleh keberagamannya, seringkali memadukan musik rakyat tradisional, unsur klasik, dan improvisasi modern.
Poin-poin Penting
Pertukaran Budaya: Jazz di Eropa menyoroti pertukaran budaya yang kaya antara Amerika Serikat dan Eropa.
Adaptasi dan Inovasi: Meskipun berakar pada tradisi Amerika, jazz Eropa telah mengembangkan identitas khasnya sendiri.
Warisan Abadi: Jazz tetap menjadi bagian penting dari lanskap budaya Eropa, dirayakan melalui festival, rekaman, dan kolaborasi dengan musisi di seluruh dunia.
Berikut adalah beberapa musisi yang berjasa dan berpengaruh dalam penyebaran jazz di Eropa, beserta karya-karya mereka yang terkenal:
1. James Reese Europe (AS)
- Pengaruh: James Reese Europe adalah salah satu tokoh pertama yang memperkenalkan jazz ke Eropa. Dia adalah pemimpin band Harlem Hellfighters, sebuah regu infantri Afrika-Amerika yang memperkenalkan musik jazz di Prancis selama Perang Dunia I.
- Karya Terkenal:
- Memphis Blues
- St. Louis Blues
Europe dikenal karena menciptakan perpaduan antara ragtime dan elemen awal jazz, yang menjadi daya tarik besar di Eropa.
2. Sidney Bechet (AS, menetap di Prancis)
- Pengaruh: Sidney Bechet adalah salah satu musisi jazz pertama yang mendapatkan popularitas besar di Eropa. Dia dikenal karena keahliannya bermain klarinet dan saksofon soprano. Setelah menetap di Paris, Bechet memainkan peran kunci dalam perkembangan jazz Prancis.
- Karya Terkenal:
- Petite Fleur
- Summertime
- Si Tu Vois Ma Mère
Bechet juga membantu memperkenalkan improvisasi gaya New Orleans ke audiens Eropa.
3. Django Reinhardt (Belgia-Prancis)
- Pengaruh: Django Reinhardt adalah salah satu pendiri jazz gypsy, genre jazz khas Eropa yang menggabungkan swing Amerika dengan tradisi musik Romani. Dia adalah gitaris jazz legendaris yang memainkan peran besar dalam menciptakan identitas jazz Eropa.
- Karya Terkenal:
- Minor Swing
- Nuages
- Daphne
Bersama Stéphane Grappelli, Reinhardt mendirikan Quintette du Hot Club de France, yang menjadi ikon jazz Prancis.
4. Stéphane Grappelli (Prancis)
- Pengaruh: Sebagai pemain biola jazz, Grappelli adalah mitra musik Django Reinhardt dan salah satu tokoh utama dalam jazz gypsy. Gaya bermainnya yang lincah dan melodis membawa warna unik ke jazz Eropa.
- Karya Terkenal:
- Sweet Georgia Brown
- Tiger Rag
- Honeysuckle Rose
Grappelli terus tampil hingga usia lanjut, menjadikannya legenda jazz global.
5. Louis Armstrong (AS, tur ke Eropa)
- Pengaruh: Louis Armstrong sering melakukan tur ke Eropa sejak tahun 1930-an dan menjadi duta besar jazz global. Penampilannya menginspirasi banyak musisi Eropa untuk mendalami jazz.
- Karya Terkenal:
- What a Wonderful World
- West End Blues
- La Vie en Rose
Meski berasal dari Amerika, pengaruh Armstrong meninggalkan jejak mendalam dalam perkembangan jazz Eropa.
6. Martial Solal (Prancis)
- Pengaruh: Martial Solal adalah pianis jazz dan komposer asal Prancis yang memadukan jazz modern dengan elemen klasik. Dia adalah salah satu pelopor jazz Eropa pasca-Perang Dunia II.
- Karya Terkenal:
- At Newport ’63
- Suite en Ré
- Jazz à Gaveau
Solal dikenal karena teknik pianonya yang canggih dan inovatif.
7. Jan Garbarek (Norwegia)
- Pengaruh: Jan Garbarek adalah saksofonis Norwegia yang memainkan peran penting dalam menciptakan jazz Nordik. Musiknya sering menggabungkan elemen tradisional Skandinavia dengan jazz modern.
- Karya Terkenal:
- Afric Pepperbird
- Dis
- Rites
Garbarek bekerja sama dengan label ECM Records, yang membantu mendefinisikan suara jazz Eropa kontemporer.
8. Toots Thielemans (Belgia)
- Pengaruh: Toots Thielemans adalah pemain harmonika jazz dan gitaris yang membawa alat musik harmonika ke dalam jazz dengan cara yang unik dan inovatif.
- Karya Terkenal:
- Bluesette
- Midnight Cowboy Theme
- The Dolphin
Thielemans dikenal karena melodi yang memikat dan kemampuannya untuk menyentuh emosi pendengarnya.
9. George Shearing (Inggris-AS)
- Pengaruh: George Shearing adalah pianis kelahiran Inggris yang dikenal karena gaya “Shearing sound,” yaitu harmoni yang halus dan kompleks. Dia memengaruhi banyak musisi jazz di Eropa dan Amerika.
- Karya Terkenal:
- Lullaby of Birdland
- September in the Rain
- East of the Sun
Shearing membawa jazz Eropa ke panggung internasional.
Para musisi ini tidak hanya memperkenalkan jazz ke Eropa tetapi juga membentuk identitas unik jazz Eropa dengan karya-karya mereka yang berpengaruh. (bin)
Tinggalkan Balasan