Surabaya (Trigger.id) – Tempat Penampungan Sampah (TPS) Kembang Kuning sudah lama menjadi keluhan warga setempat. Bahkan, ada warga yang bercerita, TPS tersebut sudah dikeluhkan warga 20 tahu lalu.
Kepala SMP Rahmat Kembang Kuning Surabaya, Sasminto, SPd. M.M. mengatakan, inilah yang men,jadi keprihatinan kami karena kalau musim hujan seperti ini maka bau sampah yang menyengat itu sampai ke sekolah kami. Dan inilah yang harusnya menjadi perhatian Pemkot Surabaya.
“Harusnya Pemkot Surabaya memberikan perhatian dan bukannya perhatian pada sekolah kami saja. Tapi lokasi TPS tersebut ada di tengah-tengah lingkungan warga, dekat dengan Puskesmas, dan dekat juga dengan bangunan bersejarah masjid Rahmat Kembang Kuning Surabaya. Dan harusnya ada relokasi ya, ke tempat yang lebih ramah lingkungan lah,” urai Sasminto.
Menurut Sasminto, pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut ke ketua RT, RW, dan kelurahan Pakis. “Bahkan Abah Mansur (Red: Kepala SMP Rahmat sebelumnya) juga pernah menyampaikan ke yang lebih tinggi karena beliau juga mantan anggota DPRD Surabaya,” terang Saminto.
Tapi Sasminto juga menyadari, mungkin saja relokasi TPS tidak bisa serta merta, karena Pemkot sendiri juga banyak pertimbangan.
“Tapi keberadaan TPS tersebut juga ironi karena dekat lingkungan pendidikan, Puskesmas, masjid legendaris masjid Rahmat Surabaya dan juga di dekat situ juga ada pusat kuliner atau pujasera,” jelas Sasminto.
Tidak hanya sekadar sebagai biang kemacetan lalu lintas karena dipinggir TPS sering ditaruh gerobak sampah sepanjang jalan. Keberadaannya juga merusak ikon sejarah di Surabaya.
Sebut saja Masjid Rahmat dan Krematorium Eka Praya di kawasan Kembang Kuning. Belum lagi di dekat tersebut juga ada bangunan SD dan SMP Rahmat Kembang Kuning.
Sebelumnya, Shoinuddin Umar, warga Kembang Kuning Kulon Besar mengatakan, dengan ditaruhnya gerobak sampah sepanjang jalan menuju krematorium sering menyebabkan kemacetan.
“Itu belum lagi kalau ada bus-bus yang hendak ziarah ke Mbah Karimah, mertua Sunan Ampel, malah terjadi kemacetan panjang,” jelasnya. (ian)
Tinggalkan Balasan