
Sumber artikel dan foto: Al Jazeera
Texas, AS (Trigger.id)— Sebuah keluarga di Amerika Serikat menggugat Tesla dengan tuduhan kelalaian yang menyebabkan kematian kedua orang tua mereka, setelah pintu mobil diduga gagal terbuka akibat kerusakan sistem usai terjadinya kebakaran.
Gugatan yang diajukan pada Jumat oleh empat anak dari pasangan Bauer itu menyebutkan bahwa baterai lithium-ion pada Tesla Model S menyebabkan sistem pintu elektronik tidak berfungsi saat insiden terjadi. Menurut keluarga, kegagalan sistem tersebut membuat korban terjebak di dalam kendaraan yang terbakar.
Para penggugat menilai Tesla telah mengetahui risiko kegagalan pintu dari insiden kebakaran sebelumnya, namun dinilai tetap mengabaikan langkah keselamatan yang layak. Mereka menuduh perusahaan melakukan “penyimpangan sadar dari praktik keselamatan yang sudah dikenal dan dapat diterapkan”.
Tesla yang berbasis di Austin, Texas, dan dipimpin oleh Elon Musk, belum memberikan komentar atas gugatan tersebut saat dimintai keterangan oleh Reuters pada Senin.
Kasus ini bukan satu-satunya gugatan yang dihadapi Tesla terkait desain pintu kendaraan. Sebelumnya, keluarga dua mahasiswa juga menggugat perusahaan atas kecelakaan Cybertruck di California, yang menyebabkan kedua korban diduga terperangkap dalam kendaraan terbakar karena desain pegangan pintu.
Pada September lalu, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) membuka penyelidikan terhadap kemungkinan cacat pada beberapa model pintu Tesla, setelah laporan mengenai kegagalan pegangan pintu mencuat.
Dalam gugatan terbaru ini, anak-anak Bauer menyoroti bahwa penumpang kursi belakang Model S, seperti Michelle Bauer, berada pada risiko lebih besar saat kecelakaan karena harus mengangkat karpet untuk menemukan tab logam darurat yang berfungsi membuka pintu—mekanisme yang dinilai tidak intuitif dalam kondisi darurat.



Tinggalkan Balasan