
Jakarta (Trigger.id) — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan bahwa video yang menampilkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati seolah menyebut guru sebagai beban negara adalah kabar bohong atau hoaks.
“Video mengenai guru itu beban negara, itu hoaks. Ibu Menteri Keuangan tidak pernah menyatakan hal tersebut,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (19/8).
Menurut Deni, video yang beredar merupakan potongan tidak utuh dari pidato Menkeu dalam Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di ITB, 7 Agustus lalu, bahkan ada yang dimanipulasi dengan teknologi deepfake. Ia mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam menyikapi informasi di media sosial.
Dalam pidatonya saat itu, Sri Mulyani justru menekankan pentingnya belanja negara untuk gaji dan tunjangan guru serta dosen. Ia juga menyinggung tantangan pembiayaan pendidikan yang selama ini sepenuhnya dibebankan pada APBN.
“Banyak di media sosial yang mengatakan guru atau dosen tidak dihargai karena gajinya kecil. Ini salah satu tantangan bagi keuangan negara, apakah semuanya harus ditanggung APBN atau ada partisipasi masyarakat,” ujar Menkeu kala itu.
Sementara itu, pemerintah telah menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun dalam RAPBN 2026. Dari jumlah tersebut, Rp178,7 triliun dialokasikan untuk gaji, tunjangan, serta peningkatan kompetensi guru dan dosen.
Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan anggaran pendidikan harus digunakan secara tepat sasaran, mulai dari peningkatan kualitas guru, penguatan pendidikan vokasi, hingga penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja.
“Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda kita perkuat sebagai jembatan bagi anak-anak miskin untuk meraih pendidikan terbaik,” kata Presiden.
Ia menekankan pendidikan bermutu menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam upaya memberantas kemiskinan. (ian)
Tinggalkan Balasan