

Ketika rasa takut kepada Allah SWT hilang dari diri manusia, hal tersebut menjadi tanda lemahnya iman dan kecenderungan untuk melakukan dosa. Islam menekankan pentingnya khasyah atau rasa takut yang disertai penghormatan kepada Allah. Banyak dalil yang mengingatkan manusia tentang pentingnya rasa takut kepada Allah dan akibat jika rasa takut tersebut hilang.
Hilangnya rasa takut kepada Allah SWT merupakan salah satu tanda lemahnya iman dan bisa menjadi penyebab utama kemaksiatan dan kesesatan. Dalam Islam, rasa takut kepada Allah, yang disebut khasyah, adalah bagian penting dari keimanan. Khasyah tidak hanya berarti takut akan hukuman Allah, tetapi juga rasa hormat yang mendalam dan kesadaran akan kekuasaan dan pengawasan-Nya.
Orang yang tidak lagi merasa takut kepada Allah akan terfokus pada kehidupan duniawi dan melupakan tanggung jawabnya terhadap akhirat. Dalam Surah Al-Qiyamah (75:20-21), Allah berfirman:
كَلَّا بَلْ تُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ وَتَذَرُونَ الْآخِرَةَ
Artinya: Sekali-kali tidak! Tetapi kamu (manusia) mencintai kehidupan dunia dan mengabaikan kehidupan akhirat.” (QS Al-Qiyamah: 75:20-21).
Ayat ini menggambarkan bahwa manusia yang terlalu mencintai dunia dan melupakan akhirat berada dalam bahaya besar karena mereka kehilangan rasa takut kepada Allah.
Hilangnya rasa takut kepada Allah dapat mendorong seseorang untuk dengan mudah melakukan maksiat dan pelanggaran terhadap perintah-Nya. Ketika manusia merasa bahwa dia tidak diawasi atau tidak akan dimintai pertanggungjawaban, dosa dan keburukan akan semakin sering dilakukan.
Orang yang tidak memiliki rasa takut kepada Allah akan malas menjalankan ibadah seperti sholat, puasa, atau zakat. Mereka akan menganggap ibadah sebagai beban dan cenderung meremehkan kewajiban agama. Padahal dalam Surah Al-Baqarah (2:21), Allah mengingatkan:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. (QS. Al Baqarah: 21).
Hilangnya rasa takut kepada Allah menyebabkan seseorang tidak lagi peduli dengan halal dan haram. Mereka bisa saja dengan mudah melanggar aturan-aturan Allah karena tidak lagi merasa ada konsekuensi yang perlu ditakuti, baik di dunia maupun di akhirat.
Orang yang takut kepada Allah biasanya merasakan ketenangan dalam hatinya karena mereka tahu bahwa mereka berada di jalan yang benar. Hilangnya rasa takut kepada Allah seringkali membuat seseorang merasa gelisah, tertekan, dan kehilangan arah dalam hidupnya.
Ketika seseorang melupakan Allah dan tidak lagi takut kepada-Nya, mereka akan kehilangan arah dan lupa pada tujuan hidup yang sebenarnya. Dalam Surah Al-Hashr (59:19), Allah berfirman:
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ
Ayat ini menegaskan bahwa melupakan Allah menyebabkan manusia lupa akan identitas dan tanggung jawabnya sebagai hamba Allah.
Solusi untuk Mengembalikan Rasa Takut kepada Allah:
- Meningkatkan Kesadaran tentang Akhirat: Mengingat kematian dan kehidupan setelah mati adalah salah satu cara yang diajarkan dalam Islam untuk meningkatkan rasa takut kepada Allah. Hal ini akan menumbuhkan kesadaran bahwa setiap amal akan dipertanggungjawabkan.
- Memperbanyak Ibadah: Shalat, membaca Al-Quran, berzikir, dan memperbanyak istighfar dapat membantu seseorang mendekatkan diri kembali kepada Allah dan menumbuhkan rasa takut yang benar.
- Merenungkan Kebesaran Allah: Menyadari bahwa Allah Maha Mengetahui dan selalu mengawasi setiap perbuatan akan mendorong rasa khasyah yang lebih mendalam.
Kesimpulannya, hilangnya rasa takut kepada Allah membawa dampak negatif yang besar bagi kehidupan spiritual dan duniawi manusia. Islam menekankan pentingnya menjaga rasa takut kepada Allah sebagai jalan menuju keselamatan dan keberkahan.
—000—
*Ulama/penceramah, tinggal di Surabaya
Tinggalkan Balasan