

Sifat asli setan atau iblis dalam ajaran Islam dijelaskan sebagai entitas yang selalu berusaha menggoda manusia dan menjauhkannya dari jalan Allah.
Setan memiliki sifat menipu dan menyesatkan, dan meskipun terkadang ia bisa menyampaikan sesuatu yang tampak benar, tujuannya selalu untuk menggiring manusia ke jalan kesesatan. Dalam Islam, Al-Qur’an memberikan banyak peringatan agar manusia tidak mudah terpedaya oleh bujuk rayu setan.
Setan Menghias Perbuatan Buruk agar Tampak Baik. Allah berfirman:
وَجَدتُّهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُونَ لِلشَّمْسِ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ أَعْمَٰلَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ ٱلسَّبِيلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُونَ
Artinya: Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk. (QS. An-Naml: 24)
Ini menunjukkan bahwa setan sering kali menggoda manusia dengan membuat dosa terlihat menarik atau benar, sehingga orang yang terpengaruh berpikir bahwa mereka melakukan hal yang baik.
Dalam kisah Nabi Adam dan Hawa, setan berbohong dengan mengatakan bahwa dia hanya memberikan nasihat yang baik:
وَقَاسَمَهُمَآ إِنِّى لَكُمَا لَمِنَ ٱلنَّٰصِحِينَ
Artinya: Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua”. (Artinya: Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua”. (QS. Al-A’raf: 21)
Setan tampak seperti memberikan kebenaran, tetapi pada akhirnya hanya ingin menjerumuskan manusia ke dalam kesalahan.
Beberapa tafsir menyebut bahwa setan bisa mencampurkan antara kebenaran dan kebatilan, sehingga perkataan atau tindakannya tampak benar tetapi sebenarnya menyesatkan. Ini membuat orang percaya bahwa apa yang disampaikan setan adalah jujur, padahal penuh tipu daya.
Allah menekankan dalam QS. Al-Baqarah: 268 bahwa setan selalu menakut-nakuti manusia dengan kefakiran dan mendorong pada perbuatan buruk:
ٱلشَّيْطَٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِٱلْفَحْشَآءِ ۖ وَٱللَّهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui. (QS. Al-Baqarah: 268).
Pelajaran bagi Umat Muslim
- Berpegang Teguh pada Wahyu dan Sunnah: Al-Qur’an dan hadits memberikan petunjuk agar kita tidak terpedaya oleh tipu daya setan, bahkan ketika ia terlihat seolah menyampaikan kebenaran.
- Berlindung kepada Allah: Dianjurkan untuk selalu membaca doa dan zikir, termasuk istighfar, agar terhindar dari godaan setan.
- Jangan Terlalu Percaya pada Hawa Nafsu: Setan sering memanfaatkan kelemahan manusia, seperti rasa takut atau ambisi, untuk membuatnya menganggap jalan yang salah sebagai kebenaran.
Dengan pemahaman ini, umat Islam diingatkan untuk selalu waspada dan tidak mudah percaya pada apa yang tampak benar di permukaan tanpa memverifikasinya dengan tuntunan agama.
—000—
*Penceramah, tinggal di Surabaya
Tinggalkan Balasan