
Surabaya (Trigger.id) – Rasulullah SAW menjelaskan orang yang bangkrut di akhirat kelak. Golongan orang ini datang dengan membawa amal ibadah, tetapi berbuat suatu keburukan sehingga merugi. Seperti apa keburukan tersebut?.
Dalam Kitab karya Abd al-Wahhab Abd al-Salam Tawilah, diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat, “Tahukah siapa orang yang bangkrut?”. Mereka menjawab, “Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak mempunyai dirham dan barang dagangan.”.
Namun ternyata bukan itu jawabannya. Untuk mengetahui siapa golongan orang yang merugi dan bangkrut di akhirat kelak, ikuti edisi khutbah Jumat kali ini.
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورٍ اَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. وَاشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِك عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينَ وَامَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ الله أَوْصِيكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُمْ مُسْلِمُونَ
Ma’asyiral muslimin…..
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, yang telah menciptakan kita untuk beribadah kepada-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa, yaitu dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Pada hari ini, khatib ingin mengingatkan diri khatib sendiri dan seluruh jamaah tentang satu tema penting, yaitu “Orang yang Merugi di Akhirat”. Tema ini sangat relevan karena banyak di antara kita yang terkadang melupakan tujuan utama kehidupan, yaitu untuk meraih keridhaan Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam QS. Az-Zumar: 15:
فَٱعْبُدُوا۟ مَا شِئْتُم مِّن دُونِهِۦ ۗ قُلْ إِنَّ ٱلْخَٰسِرِينَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۗ أَلَا ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْخُسْرَانُ ٱلْمُبِينُ
Artinya: Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia. Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat”. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.
Ayat ini menjelaskan bahwa kerugian yang sesungguhnya bukanlah kehilangan harta, jabatan, atau kedudukan di dunia, tetapi kerugian yang paling besar adalah kerugian di akhirat. Ketika seseorang tidak mampu menyelamatkan dirinya dari azab Allah, itulah kerugian yang nyata.
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ يُفْلِسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ؟
“Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut itu?”
“أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ؟” قَالُوا: الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ. فَقَالَ: “إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ، ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ.”
Artinya: Para sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut di antara kami adalah orang yang tidak memiliki dirham maupun harta benda.” Beliau bersabda, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat membawa (amal) shalat, puasa, dan zakat, namun ia juga membawa dosa berupa mencela si ini, menuduh si itu, memakan harta si ini, menumpahkan darah si itu, dan memukul si ini. Maka amal kebaikannya diberikan kepada orang-orang tersebut, dan jika amal kebaikannya habis sebelum tanggungannya selesai, diambil dosa-dosa mereka lalu dibebankan kepadanya, kemudian ia dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim, no. 2581)
Hadis ini mengingatkan kita bahwa amal ibadah seperti shalat, puasa, dan zakat tidak cukup untuk menyelamatkan seseorang jika ia tidak menjaga akhlak terhadap sesama manusia. Orang yang bangkrut di akhirat adalah mereka yang kehilangan semua pahala karena kezaliman terhadap orang lain.
Ciri-Ciri Orang yang Merugi di Akhirat
- Lalai dari Perintah Allah
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-A’raf: 179:
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَآ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ كَٱلْأَنْعَٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْغَٰفِلُونَ
Artinya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
- Tidak Ikhlas dan Tidak Mengikuti Sunnah
Amal ibadah tanpa keikhlasan dan tidak sesuai sunnah akan sia-sia di hadapan Allah. Rasulullah SAW bersabda
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
Artinya: “Barang siapa yang melakukan suatu amalan yang tidak sesuai dengan urusan (agama) kami, maka amalan tersebut tertolak.”
(HR. Muslim, no. 1718)
Hadis ini menjadi dasar penting dalam Islam tentang keharusan mengikuti syariat yang telah diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Amalan ibadah yang dilakukan tanpa dasar dari agama atau menyelisihi ajaran Rasulullah ﷺ tidak akan diterima oleh Allah ﷻ, meskipun niatnya baik. Hal ini menegaskan pentingnya ittiba’ (mengikuti) kepada Rasulullah ﷺ dalam segala aspek ibadah dan muamalah.maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim)
- Berbuat Zalim kepada Orang Lain
Sebagaimana disebutkan dalam hadis tentang orang yang bangkrut, kezaliman kepada sesama manusia adalah dosa besar yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat.
Hadirin yang dirahmati Allah,……
Marilah kita bermuhasabah diri. Apakah kita sudah benar-benar mempersiapkan bekal untuk akhirat? Apakah hubungan kita dengan Allah sudah baik? Apakah hubungan kita dengan sesama manusia sudah kita jaga dengan benar? Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang merugi karena lalai menjalankan perintah Allah dan berbuat zalim kepada sesama.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الْمَلِكِ الْعَظِيمِ الَّذِي يَحْكُمُ بِالْحَقِّ وَيَقْضِي بِالْعَدْلِ وَيَهْدِى النَّاسِ إِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيمِ , أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينَ. أَمَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ اللَّهَ أَوْصِيكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الكَرِيمِ. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,…..
Khatib kembali mengingatkan pentingnya menjaga amal ibadah dan menjauhi perbuatan zalim. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mari kita luruskan niat kita dalam beribadah hanya kepada Allah. Tingkatkan kualitas hubungan kita dengan Allah melalui ibadah yang ikhlas dan sesuai sunnah, serta perbaiki hubungan dengan sesama manusia.
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا ٥٦
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ اِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ اِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang bertakwa, yang senantiasa menjaga ibadah kepada-Mu, dan yang menjaga hubungan baik dengan sesama. Ya Allah, jauhkanlah kami dari kezaliman dan kerugian di akhirat. Ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dan dosa seluruh kaum muslimin.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
Tinggalkan Balasan