
Myanmar (Trigger.id) – Jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang terjadi pada Jumat (28/03) di Myanmar meningkat menjadi 694 orang, menurut pernyataan junta militer negara itu pada Sabtu (29/03). Angka tersebut hanya mencakup wilayah Mandalay, yang terletak di bagian tengah Myanmar dan dekat dengan pusat gempa.
Junta juga melaporkan bahwa 68 orang masih dinyatakan hilang di wilayah Mandalay. Gempa ini tercatat sebagai yang terbesar yang melanda Myanmar dalam lebih dari satu abad. Laporan dari US Geological Survey memperkirakan jumlah korban jiwa bisa melebihi 10.000 orang.
Bangkok Berlomba Menyelamatkan Korban Tertimbun
Dampak gempa terasa hingga ratusan kilometer dari pusat gempa, menyebabkan runtuhnya sejumlah bangunan di Bangkok, Thailand. Setidaknya 10 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara lebih dari 100 lainnya diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan sebuah gedung tinggi yang sedang dalam tahap konstruksi. Upaya penyelamatan terus dilakukan oleh otoritas setempat.
Para inspektur menyebar ke seluruh Bangkok untuk memeriksa keamanan bangunan di ibu kota Thailand yang luas, setelah gempa dahsyat yang terjadi pada Jumat di negara tetangga, Myanmar.
Video dari situasi pascagempa pada Jumat menunjukkan berbagai tingkat kerusakan pada bangunan di seluruh kota. Salah satu rekaman memperlihatkan sebuah kompleks gedung tinggi dengan tiga menara yang terhubung oleh jembatan langit, yang semuanya terputus akibat getaran gempa. Di bagian lain kota, sebuah gedung tinggi yang masih dalam tahap konstruksi runtuh.
Tantangan Besar dalam Respons Bencana
Myanmar menghadapi kesulitan besar dalam menanggapi bencana ini. Negara yang masih terguncang oleh konflik internal akibat kudeta militer pada 2021 itu memiliki infrastruktur yang lemah, sehingga kurang siap menghadapi bencana alam besar. Kelompok bantuan kemanusiaan melaporkan bahwa pemadaman komunikasi dan kerusakan jalan menjadi kendala utama dalam menjangkau para korban yang membutuhkan pertolongan. (ian)
Tinggalkan Balasan