
(Trigger.id) – Runtutan berita gelaran akbar MotoGP di Sirkuit Mandalika Nusa Tenggara Barat (NTB), sampai hari ini masih memenuhi laman dunia maya. Salah satu yang masih menjadi perhatian awak media adalah fenomena “kedigdayaan” pawang hujan Rara Istiati Wulandari yang konon bisa menghentikan atau mengalihkan hujan dari satu tempat ke tempat yang lain, termasuk di Sirkuit Madalika NTB.
Rekayasa cuaca antara yang dilakukan Rara dan para petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak bisa disandingkan atau dibandingkan secara apple to apple.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo mengatakan, pawang hujan Rara Istiati Wulandari mungkin mempunyai cara tersendiri untuk merekayasa cuaca dengan kekuatan supra natural yang dimilikinya. Namun dari pendekatan keilmuan atau saintifik, menurut Eko kekuatan supra natural tersebut sulit terukur. “Saya tidak menafikkan bahwa ada orang-orang tertentu yang memiliki kekuatan supra natural. Entah itu dibantu oleh jin atau apa. Yang jelas itu ada Mas,” jelas Eko.
Menurut Eko, pawang sendiri itu wujud dari kearifan lokal. Ada banyak macam pawang. Ada pawang hujan, pawang ular, pawang gajah, pawang mahluk halus dan seterusnya. Hasil pekerjaan mereka kadang berhasil dan kadang pula gagal.
Eko juga menuturkan, dalam kegiatan MotoGP Mandalika lalu, petugas BMKG dan BRIN terjun ke lokasi untuk melakukan rekayasa cuaca. Cara merekayasanhya dengan melakukan penyemaian gara di atmosfir. Tujuannya adalah menyerap uang air agar tidak terjadi hujan atau minimal mengurangi curah hujan di titik yang diharapkan.
“Kenapa menggunakan garam, karena garam tersebut punya sifat menyerap air. Itu sama dengan urea Mas,” jelas Eko Prasetyo.
Untuk melakukan rekayasa cuaca dengan teknologi penyemaian garam di atmosfir tersebut, menurut EKo biayanya sangat mahal. Karena itu, hanya event-event saja yang menggunakan cara tersebut.
Meskipun sudah dilakukan rekayasa cuaca, namun ternyata di Sirkuit Mandalika tetap hujan deras, hal itu kata Eko karena kumpulan awan di atas Mandalika cukup tebal. (ian)
Tinggalkan Balasan