• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Menatap Layar Ponsel Terlalu Lama Pada Remaja Tingkatkan Risiko Gangguan Makan

30 Januari 2025 by admin Tinggalkan Komentar

Surabaya (Trigger.id) – Setelah liburan, banyak remaja mungkin menghabiskan lebih banyak waktu dengan ponsel atau perangkat pintar baru mereka. Namun, sudahkah para orang tua memperhatikan bagaimana peningkatan waktu layar dapat memengaruhi risiko gangguan makan pada anak?

Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan media sosial dan peningkatan risiko gangguan makan. Sebuah studi yang diterbitkan pada September menemukan bahwa setiap tambahan satu jam waktu layar dan penggunaan media sosial dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan munculnya gejala gangguan makan. Selain itu, remaja yang lebih sering berada di dunia maya juga lebih rentan mengalami perundungan siber, yang merupakan faktor risiko lain dalam berkembangnya gangguan makan, menurut sebuah studi tahun 2023.

Selain itu, binge-watching dan binge-scrolling juga dapat berkontribusi terhadap kebiasaan makan berlebihan. Dr. Jason Nagata, profesor pediatri di University of California, San Francisco, dalam studinya pada tahun 2021 menemukan bahwa setiap tambahan satu jam penggunaan media sosial dikaitkan dengan peningkatan risiko 62% terkena gangguan makan berlebihan dalam satu tahun berikutnya.

Apakah Media Sosial Begitu Buruk?

Mengapa media sosial memiliki kaitan yang begitu kuat dengan gangguan makan? Menurut para ahli, ada banyak faktor, termasuk perbandingan sosial, paparan terhadap standar tubuh yang tidak realistis, dan penguatan perilaku impulsif.

“Salah satu hal yang kita ketahui tentang media sosial adalah bahwa ini memberikan akses lebih luas dan lebih cepat kepada remaja tentang berbagai ide. Ini bisa baik, tetapi juga bisa buruk,” kata Erin Birely, seorang konselor profesional berlisensi dan koordinator layanan alumni di Renfrew Center, sebuah pusat perawatan gangguan makan yang berbasis di Pantai Timur Amerika Serikat seperti dikutip CNN.

Media sosial memudahkan seseorang untuk bergabung dengan komunitas, tetapi beberapa komunitas mungkin berisi orang-orang yang memiliki pandangan tidak sehat tentang makanan dan citra tubuh. Mereka bisa saja membagikan perilaku berbahaya yang akhirnya dianggap sebagai hal yang normal.

“Media sosial juga dapat meningkatkan frekuensi remaja melihat gambar yang telah diedit atau dipose sedemikian rupa sehingga terus mempromosikan idealisme tubuh yang tidak realistis,” tambah Birely.

Di luar gambar yang mungkin berbahaya, banyak influencer dibayar untuk mempromosikan produk penurun berat badan. Jennifer Rollin, pendiri Eating Disorder Center di Rockville, Maryland, mengatakan bahwa banyak orang sudah sadar bahwa iklan di majalah dapat membuat seseorang merasa buruk tentang tubuh mereka agar tertarik membeli produk. Namun, strategi pemasaran ini jauh lebih sulit dikenali di media sosial.

Masalahnya bukan hanya pada apa yang dilihat oleh remaja, tetapi juga pemahaman bahwa mereka bisa dilihat oleh orang lain—baik dalam bentuk pujian maupun perundungan. “Umpan balik ini dapat menciptakan siklus yang sulit diputus dan menambah tekanan untuk membangun citra diri tertentu di media sosial,” kata Nagata. “Remaja bisa menghabiskan banyak waktu hanya untuk memikirkan atau merencanakan unggahan mereka, yang dapat menyebabkan kecemasan dan stres.”

Konten Berbahaya yang Sulit Dikenali

Beberapa konten berbahaya mungkin mudah dikenali, seperti tutorial olahraga ekstrem untuk mendapatkan bentuk tubuh tertentu atau saran diet ketat. Namun, karena budaya diet sudah sangat umum, beberapa konten yang paling berdampak justru bisa tidak terdeteksi sama sekali, ujar Rollin.

“Hal yang paling berbahaya adalah normalisasi perilaku yang sebenarnya sangat tidak sehat … obsesi terhadap berat badan dan citra tubuh yang berlebihan,” tambahnya.

Bahkan jika sebuah feed media sosial tidak secara langsung mengajak orang untuk menurunkan berat badan, tetapi hanya menampilkan satu jenis bentuk tubuh, ini tetap bisa berdampak negatif terhadap upaya pencegahan gangguan makan.

Untuk mengurangi risiko gangguan makan, Rollin menyarankan agar feed media sosial mencakup keberagaman bentuk tubuh dan pengalaman hidup, serta memperbanyak konten tentang hobi, perjalanan, atau aktivitas lain yang tidak berfokus pada citra tubuh.

“Menambahkan akun-akun yang menampilkan beragam bentuk tubuh dan pengalaman hidup dalam feed media sosial dapat menjadi langkah protektif dalam mencegah gangguan makan,” tutup Rollin. (bin)

Share This :

Ditempatkan di bawah: Tips, update Ditag dengan:Gangguan Makan, Layar Ponsel, Media Sosial, ponsel, Remaja, Terlalu Lama

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

KH Anwar Iskandar Terpilih Pimpin MUI 2025–2030

23 November 2025 By admin

Dua Gol Barnes Bungkam Manchester City 2-1

23 November 2025 By admin

PWI–Polri Gelar Anugerah Jurnalistik Sambut HPN 2026

23 November 2025 By admin

Barcelona Libas Bilbao 4-0 di Camp Nou

23 November 2025 By admin

Gus Yahya Tanggapi Isu Pemakzulan di Tengah Rakor PWNU

23 November 2025 By admin

Lalampa Toboli: Aroma Kampung Halaman yang Kini Dilindungi Negara

22 November 2025 By admin

Kemenangan Fátima Bosch di Miss Universe 2025 Simbol Perjuangan Perempuan Meksiko

22 November 2025 By admin

Kuasa Hukum Tegaskan Nadiem Tak Terlibat Kasus Google Cloud

22 November 2025 By admin

Flick Terbuka Latih Messi Jika Pulang ke Barcelona

22 November 2025 By admin

KPK Sebut Nadiem Makarim Masuk Daftar Calon Tersangka Kasus Google Cloud

21 November 2025 By admin

Sengketa Tanah EV Surabaya Masuki Babak Baru, Wali Kota Eri Dampingi Warga di Rapat DPR

21 November 2025 By admin

Pemerintah Resmi Berlakukan Diskon Transportasi untuk Libur Nataru 2025/2026

21 November 2025 By admin

Khutbah Jumat: Ketika Ujian dan Cobaan Hidup Datang

21 November 2025 By admin

Prof Afif: ISNU Tandai Gerakan Intelektual NU dari Pesantren ke Profesional

20 November 2025 By zam

Dick Advocaat Jadi Pelatih Tertua di Piala Dunia Setelah Antar Curacao Lolos

20 November 2025 By admin

Airlangga Pastikan Pembangunan IKN Tetap Berjalan Usai Putusan MK

20 November 2025 By admin

300 Warga Dievakuasi Akibat Letusan Gunung Semeru

20 November 2025 By admin

Indra Sjafri Tegaskan Indonesia Butuh Ivar Jenner di SEA Games 2025

19 November 2025 By admin

Surabaya Perketat Upaya Cegah Pencemaran Mikroplastik

19 November 2025 By admin

PPIS Unesa Gelar Bright Camp 2025, Perkuat Mitigasi Kekerasan di Kampus

19 November 2025 By admin

Indonesia Sambut Resolusi DK PBB untuk Perdamaian Gaza

19 November 2025 By admin

Skotlandia Akhiri Penantian 28 Tahun, Lolos Dramatis ke Piala Dunia 2026

19 November 2025 By admin

Surabaya Bentuk Pasukan Gabungan PRJ di 54 Titik untuk Kembalikan Fungsi Jalan

18 November 2025 By admin

Hajar Slovakia 6-0, Jerman Kunci Tiket Piala Dunia 2026

18 November 2025 By admin

Tom Cruise Raih Oscar Pertamanya, Sebut Film sebagai Jati Dirinya

18 November 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Surabaya Gelar Job Fair Disabilitas Perdana, Sediakan 285 Lowongan
  • Erick Thohir: Pemilihan Pelatih Timnas Masih dalam Proses
  • Leverkusen Tundukkan Man City 2-0 di Etihad
  • Sarapan Terlambat Dikaitkan dengan Peningkatan Risiko Penyakit Jantung
  • Lebih dari 700 Peserta Meriahkan Parade SFF 2025 di Kota Lama Surabaya

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.