
Yogyakarta (Trigger.id) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan bahwa pelajaran kecerdasan buatan (AI) dan pemrograman atau coding akan dimulai di sekolah dasar (SD) pada kelas 4.
Langkah ini merupakan bagian dari persiapan menuju Indonesia Emas 2045, yang diharapkan dapat menghasilkan generasi yang kompeten dalam teknologi seperti AI dan machine learning. Mu’ti menegaskan bahwa kurikulum ini akan disesuaikan secara bertahap agar sesuai dengan tingkat pemahaman siswa, dimulai dari dasar-dasar logika pemrograman dan teknologi informasi.
“Untuk SD itu tidak mulai kelas 1 ya, tapi nanti mulai kelas 4, kelas 5, atau kelas 6,” kata Abdul Mu’ti kepada awak media di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Ditiro, Kota Yogyakarta, Rabu (13/11).
Inisiatif ini muncul dari kesadaran bahwa Indonesia perlu meningkatkan literasi digital dan keterampilan teknologi anak-anak sejak dini agar tidak tertinggal dari negara-negara lain, seperti India, yang telah lebih dulu menerapkan pendidikan teknologi di usia dini.
Menurut dia, gagasan terkait mapel baru tersebut bukan hal baru karena sejumlah SD di Indonesia sebelumnya sudah ada yang mengajarkan.
“Ternyata beberapa SD di Jakarta, bahkan di Aceh itu sudah ada yang mengembangkan coding untuk SD,” ujar dia.
Mengenai kebutuhan tenaga pengajarnya, menurut Mu’ti, Mendikdasmen memungkinkan merekrut tenaga baru atau cukup bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang selama ini menyelenggarakan pelatihan terkait AI dan coding.
Menurut dia, format terkait perekrutan tenaga pengajar mapel baru tersebut masih akan dibahas, termasuk kemungkinan melatih para lulusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
“Nanti formatnya akan kita pikirkan belakangan,” kata Mu’ti.
Sebelumnya Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyampaikan telah menitipkan pesan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar mengupayakan penerapan mata pelajaran AI dan coding di tingkat satuan pendidikan SD dan SMP.
“Jadi jangan sampai kita kalah dengan India. Karena sekali lagi bapak-ibu, ya untuk menuju Indonesia emas kita butuh generasi emas. Kita ingin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya,” ujar Wapres dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta pada Senin (11/11). (ian)
Tinggalkan Balasan