Aceh (Trigger.id) – Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya telah meluncurkan program Kreatif Santri Indonesia (Kreasi) di Pondok Pesantren Mudi Mesra, Samalanga, Aceh, pada Sabtu (16/11/2024). Program ini bertujuan memberdayakan santri untuk terlibat dalam ekonomi kreatif, khususnya melalui produksi konten digital yang mengangkat nilai budaya dan kearifan lokal.
Santri yang mengikuti program Kreasi didorong untuk menjadi kreator konten positif dan inovatif, yang tidak hanya berdampak sosial tetapi juga mampu memajukan ekonomi daerah. Pada peresmian ini, santri menampilkan karya mereka berupa video bertema seperti pemberantasan judi online, promosi kopi Gayo, dan toleransi antarumat beragama. Selain itu, mereka juga mendapatkan pelatihan voice-over dari mentor profesional untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan kreativitas mereka.
Melalui Kreasi, pemerintah berharap para santri dapat mengintegrasikan keterampilan teknologi, seni, dan kewirausahaan ke dalam pendidikan pesantren, sehingga mereka mampu bersaing di industri kreatif dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal dan nasional. Inisiatif ini juga sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menitikberatkan pada pengembangan sumber daya manusia berkualitas.
Strategi implementasi program Kreatif Santri Indonesia (Kreasi) yang diluncurkan di Pesantren Mudi Mesra, Aceh, dirancang untuk mendorong santri mengembangkan keterampilan ekonomi kreatif. Strategi ini mencakup langkah-langkah berikut:
- Pelatihan Berbasis Teknologi dan Kreativitas. Program ini menyediakan pelatihan keterampilan digital seperti voice-over, desain grafis, pembuatan aplikasi, coding, dan produksi konten kreatif. Pelatihan ini didukung oleh mentor profesional, seperti dari Voice Institute Indonesia, untuk memastikan kualitas keterampilan yang relevan dengan pasar kerja.
- Produksi Konten Bernilai Positif. Santri didorong untuk menciptakan konten yang tidak hanya kreatif tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya, agama, dan lokal, seperti video yang mempromosikan kopi Gayo dan mengkampanyekan toleransi antarumat beragama.
- Kolaborasi dengan Lembaga dan UMKM. Program ini mendukung kolaborasi antara santri dengan UMKM lokal serta lembaga ekonomi kreatif untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan yang berbasis pesantren
- Pendampingan dan Fasilitasi Akses Pasar. Santri diberikan dukungan untuk memasarkan produk kreatif mereka ke tingkat nasional maupun internasional, membuka peluang ekspor produk berbasis pesantren
- Integrasi Pendidikan Umum dan Kreativita. Pesantren diintegrasikan dengan pelajaran teknologi, seni, dan kewirausahaan, sehingga santri mampu menghadapi tantangan global tanpa meninggalkan tradisi keilmuan Islam
- Penguatan Karakter Santri sebagai Penggerak Ekonomi. Program Kreasi bertujuan menciptakan generasi santri yang memiliki karakter kuat dan mampu menjadi pelopor kebangkitan ekonomi kreatif lokal, yang berfokus pada manfaat sosial.
Program ini mengintegrasikan nilai-nilai tradisional pesantren dengan perkembangan dunia digital, menciptakan peluang baru untuk santri berdaya saing tinggi. (bin)
Tinggalkan Balasan