
Jakarta (Trigger.id) — Rumah-rumah sederhana para maestro seni tradisi Indonesia selama ini berdiri sebagai saksi bisu dedikasi mereka dalam menjaga warisan budaya bangsa. Namun di balik karya-karya agung yang mereka ciptakan, tak sedikit dari mereka yang menjalani hidup dalam kesederhanaan, bahkan keterbatasan. Melihat kondisi ini, pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan berinisiatif memberikan perhatian lebih dengan merencanakan renovasi rumah para maestro seni tradisi.
Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, saat ditemui di Jakarta, Jumat (11/7), mengungkapkan bahwa upaya ini merupakan bentuk penghargaan negara terhadap para penjaga budaya Nusantara. Ia mengatakan, langkah awal yang dilakukan adalah turun langsung ke lapangan untuk melihat seperti apa kondisi tempat tinggal para maestro tersebut.
“Kami tidak ingin hanya mendengar dari laporan di meja, tapi ingin melihat sendiri bagaimana kehidupan para maestro kita yang telah mendedikasikan hidupnya untuk budaya Indonesia. Ini bentuk penghormatan dan kepedulian nyata pemerintah,” ujar Giring.
Langkah ini bukan sekadar soal perbaikan fisik rumah, melainkan juga bagian dari upaya pemerintah mengangkat martabat para seniman tradisi yang selama ini lebih banyak mendapat penghargaan di level komunitas ketimbang negara. Bagi Giring, perhatian terhadap kesejahteraan para maestro ini penting agar generasi muda melihat bahwa pengabdian terhadap budaya tidak selalu identik dengan hidup dalam keterbatasan.
Tak hanya renovasi, pemerintah juga berencana menginisiasi berbagai program pendukung lainnya, mulai dari perlindungan kesehatan hingga bantuan kesejahteraan bagi para maestro yang sebagian besar sudah berusia lanjut.
Harapannya, renovasi rumah ini akan menjadi awal dari perubahan besar dalam cara bangsa menghargai para penjaga nilai-nilai budaya. Sebab, seni tradisi bukan sekadar pertunjukan, melainkan napas hidup yang menjaga identitas bangsa tetap utuh di tengah arus modernisasi.
Di balik gamelan yang berbunyi syahdu, tari yang gemulai, dan syair yang sarat makna, ada para maestro yang diam-diam memikul beban menjaga warisan leluhur. Kini, sudah saatnya mereka mendapat tempat yang layak, bukan hanya di hati masyarakat, tapi juga di rumah mereka sendiri. (ian)
Tinggalkan Balasan