
Surabaya (Trigger.id) – Setelah resmi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) terus berpacu melakukan banyak akselerasi perubahan.
Prof. Dr. Nurhasan M.Kes,, Rektor Unesa ingin menjadikan perguruan tinggi yang dipimpinnya masuk peringkat 600 kampus dunia ternama. “Mau tak mau harus banyak melakukan perubahan, terutama dari sisi kompetensi sumber daya manusia (SDM) Unesa,” tegas Nurhasan, Selasa (07/03/2023) di ruang kerjanya.
Karenanya, sejak melantik pejabat baru Unesa mulai dari Wakil Rektor, Direktur dan Kepala Badan Selingkung Unesa periode 2023-2027, termasuk para Dekan, Wakil Dekan, dan Kepala Program Studi (Kaprodi), Cak Hasan (panggilan akrab Prof. Nurhasan) langsung membuat surat perjanjian atau kontrak kinerja. Pejabat yang bersangkutan harus bersedia menandatangani kontrak kinerja tersebut.
Salah satu isi dalam kontrak kinerja tersebut adalah jika setelah dievaluasi Rektor ternyata kinerja pejabat yang bersangkutan tidak memenuhi pencapaian yang diharapkan, mereka harus rela untuk mundur atau diundurkan (diberhentikan) dari jabatannya.
Menurut Cak Hasan, cara yang dilakukan itu telah banyak dilakukan instansi lain dan hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. “Makanya mereka terpacu terus dalam melaksanakan tugasnya dan harus banyak melakukan inovasi”, tegas Rektor yang selalu mengenakan sepatu kanan dan kiri selalu beda warna tersebut.
Cak Hasan juga mengatakan, sejak Unesa resmi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH) berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 2022, pihaknya terus berusaha memacu kinerja pejabatnya. “Kalau ngga kita ketinggalan Mas. Termasuk Unesa segera membuka Fakultas Kedokteran yang semuanya telah siap dan tinggal menunggu visitasi saja,” terang Cak Hasan.
Sebelumnya, Unesa telah menyiapkan gedung untuk Fakultas Kedokteran. Begitu juga sebanyak 12 laboratorium (Lab) termasuk semua sarana dan prasarana sudah siap. Adapun laboratorium yang sudah disiapkan Unesa yaitu Lab Anatomi, Lab Patologi Anatomi, dan Lab Patologi Klinik.
Selain itu juga ada Lab Parasitologi, Lab Fisiologi, Lab Mikrobiologi, Lab Biokimia, Lab Histologi, Lab Osce dan Keterampilan Klinik Medis, hingga Lab Kesehatan Masyarakat dan Komunitas serta Lab Bioetika dan Humaniora Kesehatan. “Kemudian tenaga dosen dan tempat praktik magang, Unesa telah siapkan jauh-jauh hari dan ini didukung juga oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya,” terangnya.
Rektor Unesa juga menambahkan, alasan kongret mendirikan fakultas kedokteran karena ketersediaan dokter di Indonesia masih kurang dan persebarannya pun tidak merata, terutama untuk Indonesia bagi timur. Berdasarkan data Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan per Juni 2022, Rasio jumlah dokter dengan jumlah penduduk adalah 0,42 dokter per 1.000 populasi. Padahal standar WHO menetapka idealnya satu dokter per 1.000 populasi.
“Wis pokok’e wani thok Mas. Sekarang ini banyak perguruan tinggi swasta mendirikan fakultas kedokteran. Kenapa Unesa yang notabene perguruan tinggi negeri tidak ikut mendirikan,” sambung Cak Hasan.
“Secara kelembagaan Unesa telah siap, sarana prasarana juga sudah sangat memadai, tenaga kependidikan juga telah lama siap. Dan semoga visitasi segera selesai,” pungkas Nurhasan.
Tinggalkan Balasan