

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, di mana setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Selain menahan lapar dan dahaga, seorang Muslim juga diperintahkan untuk menjaga lisan agar ibadah puasanya tetap sempurna. Lisan yang terjaga dari ucapan sia-sia, dusta, ghibah, dan fitnah menjadi cerminan dari ketakwaan yang bertambah selama Ramadhan.
Pentingnya Menjaga Lisan dalam Islam
Lisan adalah anugerah yang dapat menjadi sumber pahala atau dosa, tergantung bagaimana seseorang menggunakannya. Rasulullah ﷺ mengingatkan pentingnya menjaga lisan dalam sabdanya:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa berbicara haruslah dengan perkataan yang baik, terutama di bulan Ramadhan yang merupakan momen penyucian diri.
Dalil Al-Qur’an tentang Menjaga Lisan
Allah SWT dalam Al-Qur’an juga mengingatkan manusia untuk senantiasa berkata baik:
“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik.’ Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Al-Isra: 53)
Ayat ini menegaskan bahwa ucapan yang baik dapat mencegah perselisihan dan menjaga keharmonisan, terlebih di bulan Ramadhan yang merupakan bulan kedamaian dan kasih sayang.
Dampak Buruk Lisan yang Tidak Terjaga
Banyak orang berpuasa tetapi tidak mendapat apa-apa selain rasa lapar dan dahaga karena lisannya tidak terjaga. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Betapa banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ahmad)
Ucapan yang mengandung kebohongan, fitnah, atau celaan dapat mengurangi pahala puasa. Oleh karena itu, penting untuk menghindari:
- Ghibah (menggunjing): Membicarakan keburukan orang lain tanpa hak.
- Namimah (adu domba): Menyebarkan perkataan yang dapat memecah belah hubungan.
- Dusta: Mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan.
- Ucapan kasar dan menyakiti orang lain: Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian berpuasa, maka janganlah ia berkata kotor dan jangan bertengkar. Jika seseorang mencelanya atau mengajaknya bertengkar, hendaklah ia berkata, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Cara Menjaga Lisan di Bulan Ramadhan
Untuk menjaga lisan selama Ramadhan, berikut beberapa amalan yang dapat dilakukan:
- Banyak berdzikir dan membaca Al-Qur’an: Menggantikan kebiasaan berbicara sia-sia dengan mengingat Allah.
- Berpikir sebelum berbicara: Menimbang apakah ucapan yang akan dikeluarkan bermanfaat atau tidak.
- Menghindari perdebatan yang tidak perlu: Fokus pada ibadah dan memperbanyak amal saleh.
- Menebarkan kata-kata yang baik dan motivasi: Menjadikan lisan sebagai sarana untuk menyebarkan kebaikan.
Menjaga lisan di bulan Ramadhan bukan hanya sekadar menahan diri dari berkata kasar atau berdusta, tetapi juga menjadikannya sebagai alat untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan ucapan-ucapan yang baik. Dengan menjaga lisan, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan pahala puasa yang sempurna tetapi juga membentuk karakter yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang mampu menjaga lisan dan meraih keberkahan di bulan Ramadhan. Aamiin.
—000—
*Muslim Influencer
Tinggalkan Balasan