
Jakarta (Trigger.id) – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyatakan kesiapan pemerintah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memetakan potensi dan bakat siswa di Sekolah Rakyat. Langkah ini bertujuan membantu guru dalam menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing murid.
Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa pemetaan bakat tersebut akan dilakukan melalui tes DNA berbasis AI yang dikembangkan oleh Ary Ginanjar, pendiri ESQ Leadership Center. Dengan teknologi ini, potensi dan minat siswa dapat terdeteksi lebih cepat dan akurat.
“Dengan alat ini, kita bisa mengetahui minat dan bakat siswa lebih dini, sehingga guru lebih mudah membimbing mereka sesuai potensinya,” ujar Saifullah Yusuf saat meninjau simulasi Sekolah Rakyat Rintisan di Sentra Handayani, Jakarta Timur, Rabu (9/7).
Ia menambahkan, alat tes tersebut akan diberikan secara gratis dan dapat digunakan guru untuk menyusun strategi pembelajaran yang lebih tepat sasaran.
Senada dengan Mensos, Ary Ginanjar mengatakan bahwa alat tes berbasis AI ini mampu memetakan minat dan bakat siswa secara masif, cepat, dan akurat. Menurutnya, murid hanya perlu menjawab 99 pertanyaan dalam waktu sekitar 10 menit untuk mengetahui kecenderungan minatnya, apakah di bidang STEM (ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika), bahasa, atau sosial humaniora.
“Meski berasal dari kalangan dhuafa, kita bisa mengetahui potensi mereka sejak dini sehingga pembinaannya pun tepat. Bahkan sampai penempatan kerja nanti, akan lebih akurat. Guru juga tidak perlu memaksakan metode belajar yang tidak sesuai,” kata Ary.
Ary berharap, kehadiran alat tes ini dapat mencegah kesalahan pemilihan jurusan bagi siswa Sekolah Rakyat di masa depan serta mengurangi risiko bullying yang mungkin muncul akibat metode pembelajaran yang tidak tepat. (bin)
Tinggalkan Balasan