
Jakarta (Trigger.id) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pihaknya akan menggelar pertemuan dengan PT Pertamina (Persero) guna merumuskan langkah taktis menghadapi dampak konflik Iran-Israel terhadap sektor energi nasional, terutama terkait ketersediaan dan harga minyak.
“Saya akan rapat dengan Pertamina untuk membahas langkah-langkah strategis menghadapi dinamika global, khususnya dampaknya terhadap ketersediaan energi kita,” ujar Bahlil saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Bahlil menyoroti pentingnya memperhatikan situasi di Selat Hormuz, jalur strategis yang menjadi lintasan sekitar 20 persen pasokan minyak dunia. Menurutnya, ketegangan di kawasan itu harus diantisipasi secara cermat agar Indonesia dapat menjaga stabilitas energi.
Selain itu, ia menyinggung sumur-sumur minyak milik Pertamina yang tersebar di luar negeri, seperti di kawasan Afrika dan Amerika Latin. Meski mayoritas pasokan berasal dari luar Timur Tengah, konflik yang melibatkan Iran tetap berpotensi menimbulkan efek lanjutan terhadap pasokan global.
“Sebetulnya kita banyak mengimpor dari Afrika dan Amerika Latin karena Pertamina memiliki beberapa sumur di sana,” jelasnya.
Namun demikian, Menteri ESDM menegaskan bahwa gejolak di Timur Tengah semakin memperkuat urgensi untuk meningkatkan produksi minyak dan gas (lifting) dalam negeri sebagai langkah memperkuat ketahanan energi nasional.
“Tidak ada pilihan lain. Kita harus meningkatkan lifting. Ini pekerjaan yang berat, tapi harus dijalankan,” tegas Bahlil.
Di sisi lain, situasi geopolitik antara Iran dan Israel masih belum menunjukkan kejelasan. Meski Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menyatakan bahwa gencatan senjata akan dimulai pukul 04.00 GMT (11.00 WIB), dengan harapan Iran menghentikan operasinya terlebih dahulu, pihak Iran belum mengonfirmasi adanya kesepakatan resmi.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menyatakan bahwa tidak ada perjanjian formal mengenai gencatan senjata, namun Iran siap menghentikan aksi balasan apabila Israel menghentikan serangannya pada pukul 04.00 waktu Teheran (07.30 WIB). (bin)
Sumber: Antara
Tinggalkan Balasan