
Surabaya (Trigger.id) – Mpox kini menjadi “darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional,” menurut deklarasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 14 Agustus.
Kasus-kasus meningkat di Afrika, dimana terdapat lebih dari 15.000 kasus dan 537 kematian pada tahun ini, dan jenis mpox khusus ini – yang dikenal sebagai clade Ib – juga telah terdeteksi di Swedia dan Thailand.
Namun, ini bukan pertama kalinya organisasi tersebut menyebut penyakit ini—yang sebelumnya dikenal di Amerika Serikat sebagai cacar monyet—sebagai darurat kesehatan global. Hal ini juga terjadi pada tahun 2022, ketika terjadi wabah virus global yang menyebabkan hampir 100.000 orang jatuh sakit, termasuk lebih dari 33.000 orang di AS3.
Lantas, apa perbedaan wabah tahun 2022 dengan yang terjadi sekarang? Dokter penyakit menular menjelaskan bahwa Mpox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus cacar monyet. Menurut WHO, penyakit ini menimbulkan gejala yang mirip dengan cacar, meski cenderung tidak terlalu parah.
Apa Bedanya Wabah Ini dengan Wabah di Tahun 2022?
Meskipun wabah ini memiliki beberapa kesamaan dengan wabah tahun 2022, terdapat beberapa perbedaan utama.
Salah satu penyebab utama adalah bahwa clade sebelumnya yang memicu wabah global adalah clade II—yaitu clade I, John Hu, MD, PhD, dokter penyakit menular dan asisten profesor kedokteran klinis di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Biomedis Universitas Buffalo Jacobs. , kepada Kesehatan.
“Strain tahun 2024 kemungkinan besar mewakili mutasi baru-baru ini,” katanya. “Penelitian menunjukkan bahwa virus ini berbeda dari strain yang beredar sebelumnya di Republik Demokratik Kongo, tempat varian baru ini pertama kali diidentifikasi.”
Clade I “secara tradisional lebih parah” daripada clade II, kata Cameron Wolfe, MBBS, dokter penyakit menular dan profesor kedokteran di Duke University School of Medicine, kepada Health. Namun masih terlalu dini untuk mengetahui secara pasti apakah penyakit ini akan menyebabkan penyakit yang lebih parah, tambahnya.
“Sudah ada kematian pada tahun ini, yang merupakan tipikal dari Clade I, tetapi apakah itu lebih menular daripada ‘strain induk’ atau versi asli dari Clade I, kita memerlukan lebih banyak waktu untuk mencari tahu,” katanya.
—000—
Sumber: Health
Tinggalkan Balasan