
Surabaya (Trigger.id) – Jangan pernah meremehkan kebaikan walau sekecil apapun. Karena bisa saja dengan kebaikan itu kita akan dimasukkan kedalam syurga, sebagaimana sebaliknya jangan menganggap enteng keburukan walau itu kecil, karena bisa jadi itu adalah penyebab engkau di campakkan ke dalam neraka.
Kita tidak pernah tahu kebaikan atau amal ibadah apa yang membuat kita masuk surgaNya. Begitu juga sebaliknya. Banyak kisah inspiratif yang dapat menjadi ibrah atau pelajaran bagi kita, termasuk dalam hal memandang semua mahluk ciptaaan Allah SWT.
Misalkan seekor lalat yang biasanya menurut anggapan kita mengganggu dan bahkan kita sering menyebut lalat sebagai pembawa penyakit. Namun bagi tokoh besar Imam Ghazali lalat tersebut sangat istimewa dan berjasa.
Syaikh Abdullah dalam Hasyiah asy-Syarqawiy ala Syarh Hud-Dudy menceritakan, ketika Imam Ghazali telah meninggal, seseorang bertemu dengan beliau dalam mimpi. Lalu ia bertanya kepada Imam Ghazali,
ما فعل الله بك
“Apa yang Allah lakukan kepadamu?”
أوقفني بين يديه
Imam Ghazali menjawab, “Allah mendirikanku di hadapan-Nya”
بم جئتني
Lalu Allah bertanya,”Bekal apa yang engkau bawa untuk menghadap-Ku?”
فذكرت أنواعا من الطاعات
Lalu Imam Ghazali menyebutkan satu persatu kebaikan yang pernah ia lakukan.
ما قبلت منها شيأ لكنك جلست تكتب فسقطت ذبابة علي القلم فتركتها تشرب من الحبر رحمة لها فكما رحمتها رحمتك اذهب فقد غفرتلك
Kemudian Allah berfirman, “Sesungguhnya, dari sekian banyak kebaikan yang engkau lakukan, tidak ada satupun yang aku terima. Tidak ada satupun yang dapat memberikan manfaat kepadamu pada hari ini dan yang dapat menjadi sebab engkau masuk surga.
Kecuali satu hal, yakni ketika engkau sedang menulis, lalu seekor lalat yang kehausan hinggap pada pena yang sedang kau gunakan. Kemudian kau biarkan lalat tersebut untuk minum hingga ia merasa puas tanpa mengganggu dan mengusiknya. Rasa sayangmu kepada lalat tersebut mengundang ridha-Ku padamu dan dengan ridha itulah engkau Ku masukkan kedalam syurga.
Seperti yang kita maklumi, Allah tidak memasukkan seseorang ke dalam surga karena amal kebaikan dan ibadah, dan tidak memasukkan seseorang kedalam neraka karena dosa dan kemaksiatan yang ia lakukan. Akan tetapi, seorang masuk syurga karena ridha Allah, sebagaimana ia masuk neraka karena murka Allah kepadanya. (ian)
Tinggalkan Balasan