
“Dadi wong urip iku ojok kakean sambat”
Oleh: Emha Ainun Najib (Budayawan)

Cara kita menyikapi hidup itu macam-macam, tetapi intinya jika kita ingin hidup tenang jangan banyak mengeluh. Kalau kita beribadah, shalat misalnya, jangan dengan wajah sedih. Nanati Malaikat yang melihat kita malah “gregeten”, wong shalat koq ngresulo ae .
Kuncnya adalah nikmati setiap apa yang kita dapatkan dan apapun yang kita lakukan, meskipun itu menurut kita sebuah penderitaan atau kesulitan. Nikmatilah kenikmatan dalam kesulitan yang nilainya lebih tinggi dibanding kenikmatan dalam kemudahan.
Coba saja dan buktikan, bahwa kenikmatan dalam kesulitan tersebut akan jauh lebih tinggi dan lebih nikmat dibanding kenikmatan yang kita dapatkan dari kemudahan.
Makanya, hidup itu harus kita nikmati, jangan sedikit-sedikit menyerah, mengeluh sambatan ae. Antara kesulitan dan kemudahan itu memang ditakdirkan berjodoh dalam kehidupan. Jadi setiap ada kesulitan selalu disertai dengan kemudahan. Sesuai dengan firman Allah SWT:
فَاِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا
Artinya: Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.
اِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا ؕ
Artinya: Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.
Jadi Allah SWT telah memberikan paket yang lengkap kepada kita, setiap ada kesulitan pasti disitu ada kemudahan. Bahkan hal tersebut ditegaskan sampai dua kali sehingga kita harus betul-betul yakin akan janji Alah tersebut.
Karena itu, apa saja yang kita dapatkan hari ini, yang terkadang menurut kita itu sebuah kesulitan, penderitaan, musibah, cobaan dan seterusnya, maka disitulah Allah telah menyiapkan paket kemudahannya.
Tidak mungkin Allah memberikan ujian kepada kita tanpa ada jawabannya. Jika ada soal ujian tanpa ada jawabannya berarti yang salah itu soalnya.
Sekarang tergantung niat kita, kesungguhan kita untuk mencari kunci-kunci jawaban tersebut. Karena kunci-kunci itulah yang merupakan solusi atau kemudahan dalam hidup.
Tinggalkan Balasan