
“Jadi Anda itu belum tahu maknanya misteri hidup. Nah ketidaktahuan itu juga tolong dimaknai.”
Oleh: Emha Ainun Najib (Budayawan)

Jika Anda memaknai hidup, jangan hanya memaknai apa yang anda tahu saja. Ketidaktahuan juga tolong anda maknai. Itu juga indah luar biasa. Rumus pemaknaan tertinggi adalah kecerdasan bersyukur. Orang sekarang ini khan kurang pandai bersyukur. Semakin pandai anda bersyukur akan sema,kin indah hidup ini.
Kalau anda mau mencari keindahan hidup rumusnya adalah pandai-pandailah bersyukur. Misalnya jika anda menikah lalu memiliki anak sementara hidupmu masih kekurangan, maka kamu tinggal memohon pada Allah.. “Ya Allah aku bersyukur atas semuanya yang Engkau berikan pada aku dan keluargaku saat ini. Dan aku rela menderita untuk satu tujuan kemaslahatan hidup anak dan keturunanku kelak”.
Jadi semakin anda menderita semakin bahagia kehidupan putra-putri anda kelak. Jadi indah luar biasa hidup itu kalau anda bisa ikhlas dan tetap bersyukur terhadap apa saja yang diberikan oleh Allah SWT.
Kalau ada dialektika seperti itu khan sangat bagus. Sampai-sampai ada ungkapan seorang ibu, biarlah yang sakit aku saja asal anakku sehat. Ambil sajalah mata saya, asal jangan mata anakku.
Tetapi sekarang banyak orang menyempitkan diri. Bahwa memaknai hidup itu hanya yang bersifat materi. Nah nanti jika dia sudah kaya lalu bingung memaknai kekayaan tersebut. Memiliki uang banyak dia malah bingung bagaimana memaknai dan untuk apa uang tersebut. Memiliki rumah besar dia juga bingung dan tidak bisa membedakan antara rumah besar dan kecil itu bedanya apa.
Apa bedanya sekarang kalau anda memiliki baju 20 dibanding hanya punya tiga saja. Apa kalau memiliki baju 20 tadi cara memakainya harus dirangkap-rangkap begitu?.
Jadi intinya, kalau orang sudah terjebak materi maka dia akan kehilangan kenikmatan hidup dan itu yang dialami orang Indonesia. Mereka berebut materi dengan segala cara termasuk korupsi. Ketika materi sudah diperoleh dia tetap gagal memaknai materi yang dia miliki tersebut.
Tinggalkan Balasan