
“Karena itu ketika ada manusia berkata, aku beriman kepada Allah. Maka Allah menegur iman itu tidak untuk diucapkan tetapi iman itu urusan hati.”
Oleh: Ustadz Adi Hidayat, Lc., M.A. (Pendiri Pusat Kajian Islam Quantum Akhyar Institute)

Iman itu artinya percaya dengan sepenuh hati (yakin). Tidak ada keraguan dalam diri orang beriman dan semua hal tersebut adalah amalan hati bukan lisan. Jika iman itu menjadi urusan hati maka sudah tidak ada lagi yang perlu diragukan.
Beda dengan lisan yang setiap saat bisa berubah. Contoh, jika ada orang mengatakan aku mencintaimu. Anda jangan mudah percaya karena suatu saat bisa berubah. Tetapi jika cinta tersebut telah merasuk dalam hati, itu baru boleh Anda percaya.
Maka ketika seorang anak kita dilamar orang, maka yang kita tanya ke anak kita adalah sudah mantapkah hatimu, sudah yakinkah hatimu. Ini karena keyakinan itu urusan hati (sama dengan iman).
Karena itu ketika ada manusia berkata, aku beriman kepada Allah. Maka Allah menegur iman itu tidak untuk diucapkan tetapi iman itu urusan hati.
Jika iman tersebut telah sampai di hati, maka kita mengerjakan apapun menjadi lebih mudah dan ringan. Dalam Al Quran surat Al Hujurat ayat 14 Allah SWT berfirman,
۞ قَالَتِ ٱلْأَعْرَابُ ءَامَنَّا ۖ قُل لَّمْ تُؤْمِنُوا۟ وَلَٰكِن قُولُوٓا۟ أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ ٱلْإِيمَٰنُ فِى قُلُوبِكُمْ ۖ وَإِن تُطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ لَا يَلِتْكُم مِّنْ أَعْمَٰلِكُمْ شَيْـًٔا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya: Orang-orang Arab Badui itu berkata: “Kami telah beriman”. Katakanlah: “Kamu belum beriman, tapi katakanlah ‘kami telah tunduk’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Sekali lagi, jika iman tersebut sudah merasuk dalam hati maka mengerjakan apapun termasuk shalat menjadi sangat ringan. Bahkan kita menunggu-nunggu datangnya waktu shalat.
Sebaliknya, jika iman tersebut masih ada di lisan, maka kita biasanya masih sulit dan malas untuk mengerjakan ibadah.
Untuk merawat iman agar tetap menancap dalam hati, caranya sangat mudah. Kerjakan semua perintah agama dan tinggalkan yang dilarang. Itu saja.
Tinggalkan Balasan