
“KIta beribadah sepanjang hidup kita ini, belum cukup untuk menebus kehidupan abadi di surga nanti”.
Oleh: Ustadz Abdus Somad

Rahmat atau kasih sayang Allah Subhanahu wa ta’ala tidak terbendung untuk para hamba-Nya. Bahkan sebelum memberikan balasan atas perbuatan salah yang diperbuat manusia, Allah Ta’ala pun masih memberikan limpahan kasih sayang berupa rahmat kepada hamba-Nya yang beriman.
Kita makan, minum, bekerja, serta melakukan aktifitas apapun semuanya itu adalah karena rahmat dan kasih sayangnya Allah SWT. Kita beribadah sepanjang hidup kita di dunia ini, tidak akan sebanding dengan rahmat Allah yang tidak terhingga. Apalagi untuk menebus kehidupan di akhirat kelak.
Tidak ada jaminan orang bisa masuk surgaNya Allah tanpa rahmat dan kasih sayangNya. Ibadah yang kita lakukan itu hanya kewajiban saja kita sebagai hambaNya dan itu semuanya kembalinya juga kepada kita.
Disembah atau tidak disembah, tidak mengurangi ke-Maha Besaran Allah sedikitpun. Artinya beribadah itu kita yang butuh. Namun sekali lagi dengan ibadah tersebut tidak ada jaminan kita bisa masuk surga.
Coba kita hitung, dalam sehari, sebulan, setahun atau selama kita ini hidup, berapa lama waktu kita untuk beribadah. Waktu kita banyak terpotong oleh aktifitas harian untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan hidup. Waktu kita terpotong untuk kerja, tidur, makan dan sebagainya. Terus berapa lama waktu kita untuk beribadah.
Namun sungguh maha mulia Allah Subhanahu wa ta’ala yang selalu mengasihi dan menyayangi semua hamba-Nya. Apa kata Allah? ‘Bukan kamu yang menciptakan mereka, Aku yang menciptakan. Maka kata Allah, Rahmat-Ku lebih dulu dari pada azab-Ku. Rahmat-Ku, lebih dulu daripada murka-Ku’.
Itulah maka kalau kita minta ampun kepada Allah selalu meminta ‘Rabbigfirli warhamni’ rahmati aku. Kalau ada orang mati, kita doakan pertama ‘Allahuma firlahu warhamhu’ (Ya Allah, ampunilah dia),”.
Tinggalkan Balasan