Surabaya (Trigger.id) – Awal Tahun2022 ini harus makin meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah penyakit. Omicron sebagai varian baru Covid-19, angkanya cenderung meningkat. Demikian juga penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang datang setiap musim hujan, trend jumlah pasien cenderung meningkat.
Namun jangan panik. Lebih penting mengenali ciri dan cara pencegahannya supaya dua penyakit ini bisa dihindari. Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.
Varian omicron ini beda dengan varian Delta yang sempat mencapai puncaknya Juli 2021 tahun lalu. Varian omicron level memiliki level keparahan ringan dan perawatan di rumah sakit lebih rendah.
“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ucap Menkes Budi Gunadi Sadikin sebagaimana release Kementerian Kesehatan RI.
Meski ringan tidak boleh dianggap remeh, apalagi yang memiliki riwayat lain atau komorbid seperti hipertensi, diabetes, jantung, ginjal, gangguan pernafasan, gangguan saraf.
Dilansir dari Ciputra Hospital, berikut adalah 7 cara mencegah varian Omicron:
- Mendapatkan vaksin dosis lengkap Vaksin Covid-19 merupakan upaya penting untuk mencegah infeksi dengan gejala yang parah dan kematian. Tingkat vaksinasi yang lebih tinggi dapat mengurangi peluang bagi virus corona untuk menyebar dan berkembang menjadi varian baru seperti Omicron.
Pada 29 November 2021, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah memberikan panduan untuk suntik booster. Panduan tersebut mengatakan, semua orang dewasa yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 diimbau untuk mendapatkan suntikan booster setidaknya 6 bulan setelah dosis kedua vaksin RNA messenger (mRNA) atau 2 bulan setelah vaksin Johnson & Johnson satu dosis.
2. Patuhi peraturan karantina saat bepergian terutama yang memiliki kepentingan bepergian ke luar negeri. Selain itu, menjaga jarak saat turun dari transportasi dan menaati panduan Covid-19 darii otoritas lokal saat tiba di bandara, stasiun, pelabuhan.
- Selalu mencuci tangan sebagaimana yang telah dianjurkan sejak awal pandemi. Mencuci tangan adalah cara sederhana mencegah Covid-19. Selain terhindar dari risiko virus corona, rajin mencuci tangan dapat mencegah beragam penyakit. Gunakan sabun dan air mengalir saat mencuci tangan. Jika tidak memungkinkan, gunakan pembersih tangan atau hand sanitizer.
4. Meningkatkan kekebalan tubuh Di samping disiplin menerapkan protokol kesehatan, menjaga dan meningkatkan kekebalan tubuh pun penting untuk mencegah Omicron. Tingkatkan kekebalan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan sehat dan bergizi, rutin berolahraga, kelola stres, dan istirahat yang cukup. Jika dibutuhkan dan disarankan oleh dokter, konsumsi suplemen multivitamin juga dapat membantu menjaga kekebalan tubuh.
5. Memakai masker dengan benar . Memakai masker telah terbukti menjadi cara yang efektif untuk mencegah Covid-19. Saat ini, memakai masker N95 dan KN95 selama lonjakan omicron lebih dianjurkan.
6. Tingkatkan ventilasi dalam ruangan tertutup dengan pendingin udara dapat meningkatkan penyebaran virus dan bakteri. Oleh sebab itu, penting untuk mengatur ventilasi yang baik agar mendapatkan sirkulasi udara yang lancar dan sinar matahari yang cukup.
7. Menjaga jarak dan menghindari kerumunan Jika sedang berkegiatan di luar rumah agar terhindar dari penularan omicron. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengatakan bahwa menjaga jarak adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah Covid-19.
Cegah DBD dengan 3M Plus
Kasus demam berdarah terjadi karena perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih.
Release Kementerian Kesehatan RI, berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD, salah satu caranya adalah dengan melakukan PSN 3M Plus.
- Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
- Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
- Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut:
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
- Gotong Royong membersihkan lingkungan
- Periksa tempat-tempat penampungan air
- Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
- Menanam tanaman pengusir nyamuk
Wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk karena meningkatnya curah hujan. Tidak heran jika hampir setiap tahunnya, wabah DBD digolongkan dalam kejadian luar biasa (KLB).
Masyarakat diharapkan cukup berperan dalam hal ini. Oleh karena itu, langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah upaya pencegahan DBD dengan 3M Plus.(kai)
Tinggalkan Balasan