
Hari Pendidikan Nasional yang kembali kita peringati pada 2 Mei 2025 bukan sekadar ritual tahunan. Ia adalah momen refleksi mendalam tentang wajah pendidikan kita hari ini: apakah sudah merata, bermutu, dan menyentuh setiap anak negeri, dari kota hingga pelosok?
Tema tahun ini, “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, menyimpan pesan penting: pendidikan bukan hanya urusan guru, sekolah, atau pemerintah. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama—semesta. Orang tua, masyarakat, dunia usaha, media, hingga teknologi, semuanya memiliki peran krusial dalam membentuk ekosistem pendidikan yang sehat dan berkelanjutan.
Kita tidak bisa lagi bergantung sepenuhnya pada sistem formal. Anak-anak kita hidup dalam dunia yang terus berubah. Mereka tidak cukup hanya dibekali dengan angka-angka akademik, tapi juga nilai-nilai karakter, daya kritis, literasi digital, dan kemampuan kolaboratif. Untuk itu, partisipasi semua pihak menjadi kebutuhan mutlak.
Apakah dunia usaha sudah hadir dalam penguatan pendidikan vokasi? Apakah media turut menjadi saluran edukatif, bukan sekadar hiburan? Apakah masyarakat sekitar peduli terhadap anak-anak yang putus sekolah atau tidak punya akses belajar? Semua pertanyaan ini menguji sejauh mana partisipasi semesta kita.
Pendidikan yang bermutu untuk semua bukanlah utopia jika kita menghilangkan sekat-sekat peran. Pemerintah harus menjadi fasilitator yang adil, bukan satu-satunya aktor. Sekolah harus terbuka terhadap inovasi dan kemitraan. Orang tua harus hadir, bukan sekadar menitipkan. Dan kita semua harus percaya: anak bangsa dari pelosok Papua hingga pesisir Aceh, dari perkampungan adat hingga pusat metropolitan, berhak atas pendidikan yang layak, inspiratif, dan membebaskan.
Karena masa depan bangsa ini tidak ditentukan oleh seberapa megah gedung sekolahnya, tetapi oleh seberapa besar kebersamaan kita dalam mendidik generasi yang jujur, cerdas, tangguh, dan berdaya saing.
—000—
*Pemimpin Redaksi Trigger.id
Tinggalkan Balasan