
Surabaya (Trigger.id) – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya kini memiliki Muhammadiyah Training Center (MTC) yang terletak di Desa Panglungan Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang.
Dalam rilisnya Senin (23/10/2023), Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Dr HM Ridlwan MPd mengatakan pembangunan MTC yang merupakan Amal Usaha Muhammadiyah PDM Surabaya ini peletakan batu pertama dilakukan oleh Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Abdul Mu’ti MEd didampingi oleh Dr. dr. H. Sukodiono, MM Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Ir. H. Tamhid Masyhudi Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur sekitar tahun 2016 lalu.
“Karena banyaknya amal usaha sekolah maupun panti asuhan yang sering mengadakan kegiatan diluar kota, akhirnya Muhammadiyah Surabaya mendirikan MTC, dimana harapan utamanya untuk penggemblengan para kader di sekolah-sekolah Muhammadiyah, juga Hizbul Wathan, Tapak Suci, Kokam, sehingga benar-benar menjadi pusat pengkaderan warga Muhammadiyah,” tuturnya.
“Tidak hanya warga Muhammadiyah Surabaya saja, kami juga sangat berharap dari PDM maupun PCM se-Jawa Timur bisa menikmati pusat Diklat MTC Wonosalam tersebut,” imbuhnya.
Lanjut HM Ridlwan, karena dulu peletakan batu pertama oleh sekum PP Muhammadiyah, diharapkan kedepannya juga akan diresmikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan mengundang Pimpinan Daerah Muhammadiyah lainnya.
“MTC dalam bentuk amal usaha untuk pengelolaannya diserahkan kepada pengurus MTC yang dikomandani oleh Ustadz Muhammad Na’im MPd, tidak hanya murni bisnis namun ada misi dakwahnya yakni mengenalkan amal usaha yang dimiliki oleh PDM Surabaya,” tukasnya.
Sementara itu Wakil Ketua PDM Surabaya, Drs H Zayyin Cudlori MPd menambahkan dibangunnya MTC ini sangat menunjang kegiatan seperti rapat pertemuan, pendidikan-pelatihan, outbond dan kegiatan lainnya dari sekolah, panti asuhan, organisasi lain yang menjadi Amal Usaha Muhammadiyah.
“Awal pemikiran membuat balai diklat atau pusat training yakni, amal usaha-amal usaha Muhammadiyah Surabaya baik itu sekolah, panti asuhan, dan lain sebagainya sering berkegiatan diluar atau outbound satu bulan bisa 4-5 kali, maka terbesit rencana dari pada menyewa ditempat lain, kenapa tidak lebih baik kita memiliki sarana outbound tersebut,” terang Zayyin.
“Ada informasi dari orang Ngagel yang mempunyai lahan cengkeh dan durian ditawarkan 100 ribu per meter dengan luas 3,3 hektar, harga sudah tidak bisa ditawar, namun bisa meminta keringanan pembayaran dalam jangka 2 tahun”, paparnya tentang pengusahaan lahan MTC ini.
Rencana ke depan, ungkap Zayyin, tidak hanya outbound untuk anak-anak tetapi juga untuk umum bilamana memungkinkan, serta diharapkan yang memanfaatkan tidak hanya dari Surabaya saja, namun juga dari Muhammadiyah Mojokerto, Jombang, bahkan Kediri jangkauannya.
“Total biaya keseluruhan sampai saat ini telah mencapai 8 M dari awal kita membeli lahan senilai 3,3 M, dimana awalnya rencana bangunan biasa, namun karena pergantian pengurus ada ide dibuat kapal laut, “tuturnya.
Rencana kedepan, lanjut Zayyin, setiap trap nya akan dibangun wahana, trap yang paling bawah rencananya akan dibangun pemandian, dimana totalnya ada 4 trap. Sedangkan untuk biaya menginap rencananya akan dibuat bisa sangat terjangkau 1 hari 1 malam sekitar 125-150 per orang, sudah dengan makannya.
“Sebagai usulan, setiap ada orang yang datang sebagai icon penyajian awal akan dijamu ketan durian dan masakan khas ayam kampung, serta UMKM warga sekitar seperti durian maupun kopi khas Wonosalam yang bisa dibeli untuk oleh-oleh sebagai bagian dari pemberdayaan warga sekitar,” ungkapnya.(kom/zam)
Tinggalkan Balasan