• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • BERANDA
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Sitemap
Trigger

Trigger

Berita Terkini

  • UPDATE
  • JAWA TIMUR
  • NUSANTARA
  • EKONOMI PARIWISATA
  • OLAH RAGA
  • SENI BUDAYA
  • KESEHATAN
  • WAWASAN
  • TV

Pemudik Melonjak, Akankah Demam Berdarah Dengue (DBD) Meningkat?

1 April 2024 by admin Tinggalkan Komentar

Oleh: Ari Baskoro*

Pemudik lebaran tahun 2024, diprediksi akan melonjak tajam. Kenaikannya tidak main-main. Dibandingkan pemudik lebaran pada tahun lalu, diproyeksikan meningkat sebesar 45,8 persen.

Berdasar survei Kementerian Perhubungan, sebesar 71,7 persen dari total penduduk Indonesia akan bepergian. Jumlah itu setara dengan193,6 juta jiwa.Wilayah Jabodetabek yang senantiasa dijadikan indikator nasional, angkanya malah melampaui rata-rata. Diperkirakan warga wilayah tersebut yang akan “bedol desa”, bisa mencapai 82,27 persen. Artinya, sebanyak 28,4 juta orang akan meninggalkan kampung halaman mereka,menuju destinasi pilihan mereka masing-masing.

Jawa Tengah masih menjadi tujuan favorit para pemudik. Angkanya diperkirakan mencapai 61,6 juta orang. Yogyakarta khususnya, masih menjadi magnet bagi pemudik. Kota budaya dan pariwisata itu,diprediksi akan dibanjiri sebanyak 11 juta orang. Selanjutnya tujuan pemudik berturut-turut adalah Jawa Timur (37 juta orang) dan Jawa Barat (32 juta orang).

Bisa dibayangkan, betapa padatnya jalur transportasi. Arus lalu lintas darat akan “tumpleg bleg” dipadati pemudik. Di sisi lain, pihak terkait telah mempersiapkannya secara optimal, demi memperlancar arus perjalanan pemudik. Di beberapa ruas jalan tol yang dipastikan menjadi pilihan utama, telah dilengkapi dengan rest area dengan fasilitas yang cukup memadai.

Bila kita amati, ada beberapa kendala yang patut menjadi perhatian. Beberapa titik di jalur pantura (Jateng dan Jatim), masih rawan dengan masalah banjir dan genangan air yang berpotensi mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Demikian pula beberapa lokasi jalur selatan  Jawa yang mungkin akan dilintasi. Wilayah yang terkena dampak banjir tersebut, saat ini dilaporkan tengah menjadi “hotspot” kasus demam berdarah dengue (DBD).

Sebenarnya lonjakan kasus DBD tidak hanya menyasar pada daerah perlintasan/destinasi pemudik saja.Misalnya Jabodetabek sebagai asal pemudik, juga mengalami lonjakan  yang signifikan dalam jumlah kasus yang dilaporkan. Demikian pula Sumatera Selatan, khususnya Palembang.Kondisi pergerakan massal selama perayaan lebaran, sangat rawan bagi meningkatnya risiko penularan virus dengue.

Sebagaimana data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga pekan ke-12  tahun 2024, kasus DBD telah melampaui 43 ribu kasus. Angka kematiannya pun, sudah lebih dari 340 orang. Jumlah kasusnya telah meningkat tiga kali lipat, bila  dibandingkan periode waktu yang sama setahun sebelumnya.

Diprediksi angka-angka itu akan terus melejit, hingga Mei 2024. Sangat mungkin jumlah kasus yang tercatat, hanya merupakan suatu fenomena puncak gunung es. Pasalnya mayoritas kasus demam dengue, tanpa memberikan gejala atau gejalanya ringan saja, sehingga terabaikan. Tetapi dari perspektif epidemiologi, mereka merupakan sumber penularan virus yang potensial. Dalam periode waktu tertentu, darahnya mengandung virus dengue yang sewaktu-waktu dapat dihisap nyamuk, untuk ditularkan pada orang lainnya.

Melonjaknya kasus DBD, sejatinya sudah diprediksi jauh hari sebelumnya. Hal itu merupakan masalah rutin tahunan, saat musim hujan tiba. Tetapi pada tahun ini, lonjakan kasusnya jauh melampaui prediksi. Mitigasinyapun tidak maksimal. Dikhawatirkan kejadian tersebut merupakan percepatan dari siklus tiga atau empat tahunan.

Negara kita tidak sendirian. Banyak negara-negara endemis DBD lainnya, juga mengalami pola epidemiologi yang sama. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara global peningkatannya telah mencapai sepuluh kali lipat, dalam dua dekade terakhir.

Berbicara soal penyakit yang ditularkan melalui nyamuk (Aedes aegypti dan Aedes albopictus), sangat tergantung pada tingkat populasi dan sebaran nyamuk itu sendiri.Kepadatan penduduk juga sangat memengaruhi. Dampak El Nino dan perubahan iklim, menjadi faktor penyebab utamanya. Peningkatan suhu permukaan bumi, tingginya curah hujan, dan faktor meningkatnya kelembaban udara, merupakan kontributor penting bagi ekosistem yang paling sesuai untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes.

Banjir yang terjadi di beberapa wilayah tanah air, memberi peluang bagi optimalisasi siklus hidup nyamuk Aedes. Berbagai macam barang bekas yang tidak terpakai (misalnya ban bekas, ember, kaleng, wadah plastik, mainan anak), bisa menampung air hujan. Banyak pula tempat lainnya yang bisa dijadikan habitat alami nyamuk tersebut untuk berkembang biak dan menetaskan telur-telurnya. Misalnya pada celah-celah tanaman, lubang pohon, atau tumpukan daun yang membusuk. Tempat yang relatif gelap, teduh, dan bersuhu hangat, merupakan tempat ideal kehidupannya.

Dalam situasi ekosistem yang kondusif itu, siklus hidupnya menjadi lebih cepat. Kemampuannya menggigit manusia pun, menjadi meningkat beberapa kali lipat. Menurut riset terakhir, nyamuk Aedes telah berevolusi dan mampu menyesuaikan diri dengan baik pada ekosistem perkotaan. Aktivitasnya yang biasanya dominan pada siang hari, kini mulai berubah. Perilaku menggigitnya juga bisa terjadi pada malam hari, sebagai akibat penerangan lampu perkotaan.Sebagian juga diketahui memiliki kekebalan/resistansi terhadap insektisida yang biasanya digunakan untuk pengasapan/fogging.

Waspada situasi lingkungan

Hingga kini belum ada pengobatan anti virus yang spesifik untuk DBD. Perawatannya murni bersifat suportif dan mengatasi gejalanya saja.Tulang punggung pencegahan DBD selama ini, hanya mengandalkan pada pengendalian populasi nyamuk.

Menurut hemat penulis, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang sering didengungkan, tidak akan efektif. Dalam situasi lingkungan banjir dan genangan yang terjadi dimana-mana, peran masyarakat sangat terbatas dan tidak mungkin konsisten. Perhatian mereka saat ini terpecah, terkait agenda politik nasional dan lonjakan harga kebutuhan pokok.

Bagi pemudik/masyarakat, sangat bijak bila selalu berupaya menghindar dari gigitan nyamuk dengan cara apa pun. Terutama saat mereka tengah beristirahat dalam perjalanannya,di lingkungan yang kiranya optimal bagi ekosistem nyamuk Aedes.

Vaksinasi DBD            

Belajar dari pandemi Covid-19, protokol kesehatan dan vaksinasi menjadi tulang punggung mitigasinya. Harusnya epidemi DBD  juga ditanggulangi dengan “menikahkan” PSN dan vaksinasi. Kini vaksinasi DBD telah tersedia, tetapi masih harus diakses secara mandiri alias berbayar. Vaksin tersebut masih menjadi wacana/pertimbangan untuk dimasukkan dalam program imunisasi nasional (PIN). Melihat lonjakan dan sebaran penyakit yang mengkhawatirkan dan berpotensi memicu terjadinya wabah, sangat layak dipertimbangkan percepatan vaksinasi DBD dalam PIN tersebut.

—-0000—-

*Penulis :
Staf pengajar senior di:
Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo – Surabaya

Anggota Advisory Board Dengue Vaccine

Penulis buku:
* Serial Kajian COVID-19 (sebanyak tiga seri)
* Serba-serbi Obrolan Medis

Share This :

Ditempatkan di bawah: Kesehatan, Tips, update, wawasan Ditag dengan:Ari Baskoro, DBD Meningkat, Demam Berdarah Dengue (DBD), Pemudik Melonjak

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Lainnya

Arsenal Mantapkan Posisi di Puncak Klasemen Usai Kalahkan Burnley 2-0

2 November 2025 By admin

Menkomdigi Ungkap Game Online Disusupi Jaringan Teroris, Orang Tua Diimbau Waspada

2 November 2025 By admin

Chivu Siapkan Rotasi Skuad Inter Hadapi Hellas Verona

2 November 2025 By admin

Saudi Perpendek Masa Berlaku Visa Umrah Jadi 1 Bulan

2 November 2025 By admin

Belajar Kesabaran dari Nabi Ya’kub AS: Hikmah Besar dari Ujian Anak-Anak

1 November 2025 By admin

Mencermati Istitaah Kesehatan Haji 2026

1 November 2025 By admin

Israel Serahkan 30 Jenazah Warga Palestina, Serangan Udara Masih Berlanjut di Gaza

1 November 2025 By admin

Spalletti Optimistis Juventus Mampu Kembali ke Jalur Perburuan Scudetto

1 November 2025 By admin

Dari Angin Sidrap ke Panas Bumi Dieng: Menuju Swasembada Energi Nusantara

31 Oktober 2025 By admin

Tingkat Pekerja Informal Masih Tinggi, Ekonom UGM Sebut Tanda Kemiskinan Struktural di Indonesia

31 Oktober 2025 By admin

Sambut Delegasi KAA, Wali Kota Eri Kobarkan Kembali Semangat Perjuangan Soekarno

31 Oktober 2025 By admin

Puluhan Ribu Bom dan Rudal Tidak Meledak: Bahaya Laten di Gaza Strip

31 Oktober 2025 By admin

Kerja Keras Petar Sucic Berbuah Manis, Cetak Gol Perdana untuk Inter Milan

30 Oktober 2025 By isa

Khofifah Raih DPD RI Awards 2025 atas Dedikasi Lindungi Anak dan Berdayakan Perempuan

30 Oktober 2025 By admin

Biaya Haji 2026 Disepakati Rp 87,4 Juta, Jemaah Bayar Rp 54,1 Juta

30 Oktober 2025 By admin

5 Kandidat Pelatih Baru Timnas Indonesia, Dua Nama Top Dipastikan Tersingkir

30 Oktober 2025 By admin

Delegasi PWNU Jatim Kunjungi Industri Perkebunan Modern di Tiongkok

30 Oktober 2025 By admin

Delapan Posture Corrector Terbaik: Diuji Editor dan Disetujui Terapis Fisik

30 Oktober 2025 By admin

Israel Langgar Gencatan Senjata, Serangan Udara di Gaza Tewaskan Sedikitnya 18 Warga Palestina

29 Oktober 2025 By isa

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemkot Surabaya Gelar Simulasi Kedaruratan di 26 Titik

29 Oktober 2025 By admin

Kiper Inter Milan Josep Martinez Terlibat Kecelakaan yang Tewaskan Lansia di Italia

29 Oktober 2025 By admin

Momentum Sumpah Pemuda, Mendikdasmen Ajak Masyarakat Bangga dan Majukan Bahasa Indonesia

28 Oktober 2025 By admin

Juventus Resmi Pecat Igor Tudor Usai Rangkaian Hasil Buruk

28 Oktober 2025 By admin

Konsumsi Kacang Secara Rutin Dapat Turunkan Risiko Kematian Akibat Penyakit Jantung

28 Oktober 2025 By admin

Tim-tim Premier League Saling Jegal di Putaran Keempat Piala Liga Inggris

28 Oktober 2025 By admin

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

TERPOPULER

Kategori

Video Pilihan

WISATA

KALENDER

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

Jadwal Sholat

RAMADHAN

Menambang Kehidupan, Bukan Sekadar Emas: Jejak Hijau Martabe di Jantung Sumatra

21 Oktober 2025 Oleh admin

Merayakan Keberagaman: Tradisi Unik Idul Fitri di Berbagai Negara

31 Maret 2025 Oleh admin

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Ciri-ciri Muttaqin Quran Surat Ali Imran

31 Maret 2025 Oleh admin

Ketika Habis Ramadhan, Hamba Rindu Lagi Ramadhan

30 Maret 2025 Oleh admin

Tujuh Tradisi Lebaran yang Selalu Dinantikan

29 Maret 2025 Oleh admin

Footer

trigger.id

Connect with us

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

terkini

  • Raja Charles Resmikan David Beckham sebagai Kesatria Kerajaan Inggris
  • Whoosh Direncanakan Tembus Banyuwangi, Konektivitas Jawa Timur Makin Kuat
  • Keluarga di AS Gugat Tesla Atas Dugaan Kematian Akibat Pintu Mobil yang Gagal Berfungsi
  • BGN Aktifkan Kembali Portal Mitra MBG, Pendaftaran SPPG Kini Dibuka Lagi
  • BPKH–MUI Libatkan 4.000 Dai Perkuat Literasi Keuangan Haji

TRIGGER.ID

Redaksi

Pedoman Media Siber

Privacy Policy

 

Copyright © 2025 ·Triger.id. All Right Reserved.