
Surabaya (Trigger.id) – Persebaya Surabaya kembali menghadapi masalah yang sudah menjadi “penyakit lama” mereka. Setelah tampil impresif di awal musim hingga putaran pertama berakhir, Bajul Ijo terlihat keteteran di putaran kedua Liga 1 musim ini (2024/25). Kondisi ini mengulang pola serupa yang pernah terjadi pada musim-musim sebelumnya.
“Kami sudah tidak lagi kecewa. Kami sudah pada level menahan kemarahan. Beberapa pemain yang seharusnya menjadi leader di tim ini, malah seolah menjadi beban. Mereka terlalu terlena, tim ini seperti kehilangan soulnya,” ungkap CEO Persebaya, Asrul Ananda di akun resmi IG @Officialpersebaya.
Dalam beberapa laga terakhir (empat laga terakhir), Persebaya gagal menunjukkan performa konsisten, bahkan gagal meraih poin penuh. Kekalahan beruntun yang mengecewakan membuat posisi mereka di klasemen sementara terancam. Kondisi ini memantik kekhawatiran dari para pendukung setia Green Nord dan Bonek Mania. serta kemarahan Azrul Anda sebagai CEO Persebaya.
Persebaya Surabaya harus menerima kenyataan pahit setelah menderita kekalahan telak 0-3 dari Barito Putra dalam lanjutan BRI Liga 1, Sabtu (25/01) Kekalahan ini semakin memperpanjang tren negatif Bajul Ijo yang belum mampu bangkit di putaran kedua kompetisi.
Pelatih Persebaya, Paul Munster, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas performa tim di laga ini. Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Munster menyoroti lemahnya fokus pemain dan ketidakmampuan tim untuk mengantisipasi serangan lawan.
“Kami bermain sangat buruk hari ini, terutama dalam bertahan. Barito memanfaatkan setiap kesalahan yang kami buat, dan itu tidak seharusnya terjadi di level ini. Kami kehilangan fokus di momen-momen penting, dan itu sangat mengecewakan,” ujar Munster.
Meski demikian, Munster menegaskan bahwa dirinya bertanggung jawab penuh atas hasil ini. “Saya adalah orang pertama yang harus bertanggung jawab atas performa tim. Kami akan segera melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencari solusi,” tambahnya.
Pelatih Persebaya, Paul Munster menyoroti beberapa faktor bukan hanya faktor teknis yang menjadi masalah. Secara mental, para pemain Persebaya kerap terlihat kehilangan fokus. Beberapa kali mereka gagal memanfaatkan peluang.
Azrul Ananda: “Bonek Berhak Mendapatkan Lebih”
Sementara itu, CEO Persebaya, Azrul Ananda, juga memberikan komentar pedas terkait kekalahan ini. Azrul mengakui bahwa performa tim saat ini jauh dari harapan dan tidak mencerminkan ambisi besar Persebaya sebagai salah satu tim besar di Indonesia.
“Kekalahan ini sangat menyakitkan, terutama bagi Bonek yang selalu memberikan dukungan tanpa henti. Mereka berhak mendapatkan lebih dari ini. Kami harus segera berbenah,” tegas Azrul.
Azrul juga mengisyaratkan adanya kemungkinan perubahan dalam skuad maupun strategi tim jika tren negatif ini terus berlanjut. “Kami tidak akan tinggal diam. Persebaya adalah klub besar dengan sejarah yang panjang. Jika situasi ini tidak segera membaik, tentu akan ada langkah-langkah yang diambil demi kebaikan tim,” tambahnya.
Pola yang Berulang
Jika menengok ke belakang, pola serupa pernah terjadi pada musim-musim sebelumnya. Persebaya sering kali tampil garang di awal kompetisi, tetapi inkonsistensi di paruh kedua membuat mereka gagal mencapai target yang diharapkan. Hal ini mencerminkan kurangnya kedalaman skuad dan ketergantungan pada segelintir pemain kunci.
Persebaya harus segera mencari solusi untuk menjaga konsistensi, baik secara taktik maupun mental. Jika tidak, mereka bisa kembali mengakhiri musim dengan kekecewaan.
Harapan di Sisa Musim
Meski sedang dalam tren negatif, harapan masih ada. Kompetisi belum berakhir, dan Persebaya masih memiliki peluang untuk bangkit. Dalam konferensi pers terakhir, Paul Munster menyatakan komitmennya untuk memperbaiki situasi. “Kami akan bekerja keras di sisa pertandingan. Para pemain harus tetap percaya diri dan fokus pada target kami,” tegasnya.
Dukungan dari suporter juga diharapkan menjadi suntikan semangat bagi tim. Laga-laga berikutnya menjadi ujian berat sekaligus penentuan apakah Persebaya mampu keluar dari “lingkaran setan” yang terus menghantui mereka di putaran kedua kompetisi. Bonek, tetaplah percaya!. (ian)
Tinggalkan Balasan