
Surabaya (Trigger.id) – Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, pada hari Rabu mengatakan bahwa pengumuman mengejutkan Presiden Donald Trump sehari sebelumnya—bahwa Amerika Serikat seharusnya “mengambil alih” Jalur Gaza—dapat mendorong negara-negara Arab di sekitar Israel untuk mengajukan solusi mereka sendiri terkait krisis kemanusiaan di wilayah yang dikuasai Hamas tersebut.
Sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat perang Israel melawan kelompok militan tersebut. Gedung Putih memperkirakan pada hari Selasa bahwa setidaknya diperlukan waktu 10 tahun agar Gaza dapat kembali layak huni.
Waltz mengatakan kepada CBS News bahwa meskipun “semua orang merasa iba terhadap rakyat Palestina di seluruh kawasan dan itu wajar,” presiden melihat belum ada solusi “realistis” lain tentang bagaimana puing-puing sejauh bermil-mil dan bom yang belum meledak dapat dibersihkan dalam satu dekade atau lebih.
“Saya pikir rencana [Trump] ini akan mendorong seluruh kawasan untuk mengajukan solusi mereka sendiri,” kata Waltz, yang juga merupakan mantan anggota Kongres dari Florida.
Beberapa jam sebelum Trump membuat pernyataan mengejutkan itu dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ia mengatakan bahwa warga Gaza akan meninggalkan wilayah seluas 140 mil persegi itu “jika mereka memiliki alternatif.”
“Saya ingin melihat Yordania, saya ingin melihat Mesir menerima sebagian” dari mereka, kata Trump, sembari mengusulkan agar Arab Saudi menanggung biaya pemukiman kembali.
“Saya pikir mereka akan senang meninggalkan Gaza jika memiliki pilihan,” lanjut Trump. “Saat ini mereka tidak punya pilihan … Seluruh tempat itu telah hancur. Tidak aman, tidak sehat. Itu bukan tempat yang ingin ditinggali orang.”
Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Axios bahwa Trump menyajikan rencana AS sebagai pilihan terakhir karena merasa tidak ada kekuatan regional yang menawarkan opsi baru untuk menangani situasi tersebut.
Pada hari Senin, utusan Gedung Putih untuk Timur Tengah, Morgan Ortagus, mengatakan kepada sekelompok duta besar Arab yang menolak relokasi warga Gaza bahwa Trump tidak ingin mendengar jawaban “tidak” begitu saja terhadap proposal tersebut—tetapi menginginkan negara-negara tetangga untuk mengajukan solusi mereka sendiri, menurut laporan dari sumber yang sama. (ian)
Tinggalkan Balasan