
Surabaya (Trigger.id) – Seorang eksekutif perempuan dari perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Astronomer, mengundurkan diri setelah rekaman dirinya yang tengah berpelukan dengan sang CEO di konser Coldplay viral di media sosial.
Kristin Cabot, yang sebelumnya menjabat sebagai Chief People Officer di Astronomer, resmi mengundurkan diri dari jabatannya, sebagaimana dikonfirmasi perusahaan dalam pernyataan kepada BBC.
Kepergian Cabot menyusul pengunduran diri CEO Astronomer sebelumnya, Andy Byron, yang lebih dulu meninggalkan perusahaan setelah dinyatakan cuti sementara dan menjadi subjek penyelidikan internal. Meski demikian, BBC belum dapat memastikan secara independen identitas dua orang dalam video yang beredar luas tersebut.
Dalam video yang diambil saat konser berlangsung, tampak seorang pria dan wanita—yang disebut media AS sebagai dua rekan kerja dari perusahaan tersebut—terlihat sedang berpelukan sambil menikmati musik. Namun, saat kamera menyorot mereka di layar besar stadion, keduanya tiba-tiba menunduk dan mencoba menghindari sorotan.
Momen tersebut memancing reaksi sang vokalis Coldplay, Chris Martin, yang sempat berseloroh kepada penonton, “Entah mereka sedang berselingkuh, atau mereka memang sangat pemalu.”
Video yang menunjukkan keduanya berdansa lalu berusaha bersembunyi ini langsung meledak di dunia maya, meraih jutaan penonton di berbagai platform dan menjadi bahan lelucon dalam meme maupun acara televisi.
Menanggapi gelombang spekulasi di dunia maya dan munculnya pernyataan palsu terkait kejadian itu, Astronomer merilis pernyataan resmi yang menyatakan akan melakukan penyelidikan. Meskipun tidak menyebutkan video secara spesifik, perusahaan mengumumkan bahwa CEO mereka saat itu akan diberhentikan sementara.
Sehari setelahnya, Astronomer mengumumkan bahwa Andy Byron resmi mengundurkan diri. Posisi CEO sementara kini dijabat oleh Pete DeJoy, salah satu pendiri perusahaan sekaligus Chief Product Officer.
“Beberapa hari terakhir membawa tingkat perhatian media yang jarang dialami oleh perusahaan mana pun, apalagi startup kecil seperti kami di bidang data dan kecerdasan buatan,” ujar DeJoy dalam pernyataan resminya setelah mengambil alih kepemimpinan.
Ia menambahkan bahwa perusahaannya kini seolah menjadi “nama rumah tangga” yang dikenal luas dan akan tetap melanjutkan komitmennya untuk membangun sesuatu yang bermakna di industri data dan AI.
Astronomer merupakan perusahaan teknologi yang berfokus pada pengolahan data, analitik, dan pengembangan kecerdasan buatan. Meski awalnya bukan nama besar di mata publik, insiden viral ini secara tidak langsung telah membawa perusahaan tersebut menjadi sorotan global—meski bukan dalam konteks yang diharapkan. (bin)
Tinggalkan Balasan