
Jakarta (Trigger.id) – Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa pentingnya Islam Humanitarian sebagai strategi untuk membangun perdamaian dunia. Penegasan tersebut disampaikannya saat membuka Konferensi Internasional Humanitarian Islam di Universitas Indonesia (UI) pada Selasa (05/11), dihadiri oleh akademisi, ulama, dan tokoh lintas agama dari berbagai negara.
“Indonesia adalah cerminan syariat Islam yang ramah, damai, dan menyejukkan,” ujar Prabowo saat memberikan sambutan yang dibacakan Menteri Agama Nasaruddin Umar di Kampus UI, Depok, Selasa.
Menurut Presiden, pendekatan Humanitarian Islam, yang diinisiasi oleh Nahdlatul Ulama (NU), dapat menjadi solusi untuk konflik global dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan dialog antarperadaban.
“Indonesia adalah cerminan syariat Islam yang ramah, damai, dan menyejukkan. Di sinilah lebih dari 280 juta penduduk dapat merasakan kehangatan persaudaraan, kerukunan, dan kerendahan hati untuk saling menghormati perbedaan agama, budaya, dan etnis,” ujar Prabowo.
Presiden Prabowo menekankan peran Pancasila sebagai landasan yang menyatukan prinsip-prinsip Islam dengan semangat kebangsaan yang inklusif dan humanis.
“Inilah nilai-nilai warisan para pendiri bangsa yang harus kita jaga dan teruskan,” kata dia seperti dikutip antaranews.
Konferensi Internasional Humanitarian Islam tersebut diadakan oleh PBNU, bekerjasama dengan beberapa institusi global, seperti Center for the Study of Civilizations and Values (CSCV) dan Universitas Indonesia, serta dihadiri oleh berbagai tokoh internasional, termasuk Profesor Robert Hefner dari Boston University dan Profesor Greg Barton dari Deakin University.
Selain seminar dan diskusi, peserta juga akan melakukan kunjungan ke situs-situs bersejarah di Jawa Tengah dan Yogyakarta untuk mengenal lebih dalam kebudayaan dan sejarah Indonesia. Prabowo berharap konsep Humanitarian Islam dapat menjadi dasar bagi stabilitas dan keamanan global di tengah tantangan modern yang semakin kompleks. (ian)
Tinggalkan Balasan