
Surakarta (Trigger.id) — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya praktik keserakahan dalam pengelolaan kekayaan negara yang ia istilahkan sebagai serakahnomics. Menurutnya, fenomena ini tidak hanya menciderai kepentingan rakyat, tetapi juga berpotensi merusak tatanan konstitusi.
Dalam pidatonya saat menutup Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025 di Edutorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Minggu malam, Presiden Prabowo menyatakan bahwa serakahnomics merupakan bentuk kerakusan ekonomi yang tak berlandaskan moral, hukum, maupun kepentingan nasional.
“Serakahnomics ini tidak ada di buku, tidak diajarkan di universitas ekonomi mana pun. Ini bukan ilmu ekonomi, ini ilmu serakah,” ujar Prabowo di hadapan para kader PSI.
Presiden menegaskan bahwa dirinya bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah bersumpah menjalankan Undang-Undang Dasar 1945 serta menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan demi kepentingan bangsa dan rakyat.
Lebih lanjut, Prabowo mengajak PSI untuk melahirkan tokoh-tokoh yang tidak sekadar menjadi politisi, namun menjadi pejuang politik sejati yang memperjuangkan keadilan, kebenaran, dan keberpihakan kepada rakyat kecil.
“Politik bukan hanya soal posisi, tetapi soal pengabdian. Jadilah pejuang, bukan hanya politisi. Berdirilah bersama mereka yang tertindas dan yang lemah,” pesannya.
Ia juga menegaskan bahwa dalam perjuangan politik, kemenangan atau kekalahan bukan hal yang utama, melainkan keberanian untuk tetap konsisten berada di jalan yang benar.
“Menang dan kalah itu soal nanti. Tapi jika saudara berada di jalan kebenaran, Insya Allah rakyat akan mencintai dan mendukungmu. Rakyat kita membutuhkan pejuang, bukan pembela ketidakadilan,” tutup Presiden Prabowo.(ian)
Tinggalkan Balasan