Ragtime adalah sebuah genre musik, bukan sekadar irama atau era perkembangan jazz. Meskipun ragtime memainkan peran penting dalam evolusi jazz, terutama dari segi ritme sinkopasi, ragtime sendiri adalah bentuk musik yang terpisah dengan karakteristik yang unik.
Musik ini berkembang pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 di Amerika Serikat dan menjadi populer karena ritme khasnya yang sinkopasi (syncopation). Ragtime tidak sama persis dengan musik jazz, meskipun ia memberikan fondasi bagi perkembangan jazz, terutama dari segi ritme. Ragtime sering kali dikenal dengan melodi ceria dan energik, tetapi tetap berbeda dari jazz, terutama dalam hal improvisasi, yang lebih dominan dalam jazz.
Sejarah Singkat Ragtime
Ragtime mulai berkembang pada akhir tahun 1800-an, terutama di komunitas Afrika-Amerika di daerah Midwest Amerika Serikat, seperti St. Louis dan Missouri. Pada masa itu, ragtime biasanya dimainkan di piano oleh musisi di bar, kafe, dan tempat hiburan lainnya. Ragtime dikenal dengan ritme yang terpotong atau “ragged,” dari situlah namanya berasal.
Musik ini lebih terstruktur dibandingkan jazz, dengan komposisi yang ditulis dan tidak mengandalkan improvisasi seperti jazz pada umumnya. Komposisi ragtime terdiri dari beberapa bagian atau tema yang diulang dan berkembang dalam struktur tertentu, mirip dengan bentuk mars.
Karakteristik Ragtime
- Sinkopasi: Ritme sinkopasi adalah ciri khas utama dari ragtime, di mana aksen ritmik ditempatkan di bagian yang tidak terduga dalam satu bar, memberikan kesan “tersentak-sentak.”
- Melodi Ceria: Ragtime biasanya memiliki nada ceria, meskipun dapat bervariasi tergantung pada komposisi.
- Tidak Ada Improvisasi: Berbeda dengan jazz yang dikenal karena improvisasinya, ragtime umumnya memiliki komposisi tetap dan tidak mengutamakan improvisasi.
Apakah Ragtime Sama dengan Jazz Ceria?
Meskipun ragtime memiliki karakter ceria dalam banyak komposisinya, itu tidak sama dengan apa yang dikenal sebagai “musik jazz ceria.” Jazz memiliki spektrum yang lebih luas dari segi ekspresi emosional dan improvisasi, sedangkan ragtime lebih fokus pada melodi yang tertulis dan ritme yang teratur. Ragtime bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk musik “pre-jazz,” yang meletakkan dasar bagi jazz, terutama dalam hal ritme.
Tokoh-Tokoh Penting dalam Ragtime
- Scott Joplin: Tokoh utama dalam dunia ragtime, Scott Joplin sering disebut sebagai “Raja Ragtime.” Karya-karyanya seperti “Maple Leaf Rag” dan “The Entertainer” adalah contoh klasik dari ragtime yang hingga kini tetap populer. Joplin memainkan peran penting dalam mempopulerkan ragtime dan menjadikannya genre yang diterima secara luas di kalangan musik Amerika.
- James Scott: Seorang komposer ragtime terkenal lainnya, James Scott adalah salah satu pengikut Scott Joplin yang mengembangkan ragtime lebih lanjut dengan karya-karya seperti “Frog Legs Rag”.
- Joseph Lamb: Meskipun Joseph Lamb bukan bagian dari komunitas Afrika-Amerika, ia merupakan salah satu komposer ragtime terkemuka dan termasuk dalam “Tiga Besar Ragtime” bersama Scott Joplin dan James Scott. Lamb menulis banyak ragtime klasik yang tetap populer hingga kini.
- Tom Turpin: Turpin adalah salah satu tokoh penting dalam ragtime di daerah St. Louis. Karya-karyanya seperti “Harlem Rag” menjadi inspirasi bagi banyak musisi ragtime lainnya.
Pengaruh Ragtime terhadap Jazz
Ragtime memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan jazz, terutama dari segi ritme sinkopasi. Ragtime juga membantu memperkenalkan gaya musik yang lebih bebas dan tidak kaku dalam struktur, meskipun jazz kemudian mengembangkan aspek improvisasi yang jauh lebih luas. Banyak musisi jazz awal, seperti Jelly Roll Morton, memulai karier mereka dengan memainkan ragtime sebelum akhirnya beralih dan mengembangkan gaya mereka sendiri dalam jazz.
Secara umum, ragtime memainkan peran penting dalam sejarah musik Amerika, dan meskipun berbeda dari jazz, pengaruhnya terhadap perkembangan jazz, terutama pada periode awal, tidak dapat diabaikan.
Ragtime memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan jazz, terutama dari segi ritme. Namun, ragtime bukan era dalam perkembangan jazz, meskipun ada pengaruhnya. Jazz berkembang kemudian dengan improvisasi yang lebih bebas, sedangkan ragtime lebih terstruktur. (ian)
Tinggalkan Balasan